Memahami Perempuan, Begini Peran Pria di Industri Kecantikan

Industri kecantikan bukan monopoli perempuan semata.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 12 November 2018 icon 13:00 WIB
Memahami Perempuan, Begini Peran Pria di Industri Kecantikan

Anugrah Pakerti. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)

Sebagian besar masyarakat barangkali masih mengidentikkan urusan skincare, makeup, dan perawatan tubuh lainnya dengan sosok perempuan. Tak heran jika kemudian banyak perempuan yang tertarik untuk berkarier di industri kecantikan dan berakhir sebagai pelaku di dalamnya. Lantas, bagaimana dengan peran pria di industri kecantikan?

Masih ada yang berpikir jika monopoli industri kecantikan ada di tangan perempuan? Eits, tunggu dulu! Inovasi produk kecantikan nyatanya bisa dan banyak tercetus dari kalangan pria.

Salah satunya dari seorang lelaki muda yang kala itu tengah berjuang merampungkan studinya. Adalah Anugrah Pakerti, pria asal Yogya yang mengguncang Industri kecantikan Indonesia dengan brand Avoskin.

Baca Juga: Max Factor, Tokoh Utama Evolusi Makeup sejak Tahun 1886

Poin menarik utamanya adalah latar belakang Anugrah Pakerti yang sama sekali tidak bersinggungan dengan dunia kecantikan. Jika pria lain di dunia kecantikan umumnya punya background farmasi atau kedokteran, pria berusia 25 tahun ini merupakan lulusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (UII).

Avoskin. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)
Avoskin. (Dewiku.com/Yasinta Rahmawati)

''Ya kita ingin melihat persepsi wanita tentang kebutuhan mereka dari sudut pandang pria. Jadi berusaha menjadi pria yang mengerti wanita,'' ujarnya saat ditanya DewiKu tentang ketertarikan terjun ke dunia skincare, 13 Oktober 2018 lalu.

Dari pengamatan dan riset yang dia lakukan bersama dua orang teman, rupanya masih banyak perempuan yang ingin cantik secara instan.

Baca Juga: Avoskin Rilis Miraculous Series untuk Kulit Lebih Cerah dan Sehat

Melihat peluang dari kerumitan dunia wanita, ia mendirikan Avoskin dan ingin mengubah stigma-stigma salah tersebut. Semua hal butuh proses, begitu pun dengan kulit yang sehat dan cantik.

Itulah mengapa Avoskin memilih konsisten menggunakan kombinasi natural ingredients dan soft ingredients yang didapatkan dari Indonesia dan luar negeri.

''Kami sudah mendapat sertifikasi dari PETA untuk bahan-bahannya vegan, cruelty free, tidak mengujikan pada hewan. Selain itu, produk ini dikemas sepremium mungkin dengan harga yang affordable,'' ungkap Anugrah Pakerti. 

BACA JUGA : Industri Kecantikan Bukan Ruang Privat Perempuan

Launching produk terbaru Avoskin, Ultra Brightening Cream. (Dok.Avoskin)
Launching produk terbaru Avoskin, Ultra Brightening Cream. (Dok.Avoskin)

Strategi itu rupanya berhasil memikat konsumen dengan kisaran usia 18-34 tahun. Tidak lain karena kejeliannya menangkap kecenderungan wanita muda masa kini yang sudah melek dengan kandungan skincare.

Avoskin kini terus melejit di persaingan pasar lokal maupun global dengan memanfaatkan pemasaran di ranah digital. Omzet miliaran pun dapat diraup dari industri kecantikan ini.

''Tahun 2018 ini Avoskin berhasil melampaui target dengan terjual sebanyak 10.000 buah tiap bulan. Sekarang malah kami sering kehabisan stok,'' ujar pria kelahiran Blora, Jawa Tengah itu.

Bukan Hal Baru

Sebenarnya peran pria dalam industri kecantikan sudah dimulai sangat lama oleh Maksymilian Faktorowicz atau lebih dikenal dengan Max Factor.

Max Factor adalah seorang ahli kimia, pembuat wig, kosmetik, dan pengusaha yang lahir pada tahun 1872. Ia juga dikenal sebagai pendiri Max Factor & Company.

Sebagai pendiri raksasa kosmetik Max Factor & Company, ia mengembangkan industri kosmetik modern di Amerika Serikat. Pria ini juga lah yang membuat istilah makeup menjadi populer.

Produk Max Factor. (Instagram/@maxfactor)
Produk Max Factor. (Instagram/@maxfactor)

Di usia yang masih muda, Max Factor sudah berkecimpung di industri kecantikan. Pada usia 9 tahun, ia magang menjadi pembuat wig dan kosmetik di kota kelahirannya, Lodz, Polandia. Lima tahun kemudian, ia bekerja di Moskow sebagai pembuat wig dan kosmetik untuk Grand Opera Kekaisaran Rusia.

Kecintaan Max Factor pada dunia kecantikan membawanya berbisnis wig dan kosmetik buatan khusus untuk industri film. Namanya mulai jadi legenda semenjak mengembangkan formula untuk greasepaint yang digunakan aktor film.

Formula tersebut menjadi sangat populer di kalangan artis. Sejak itu, ia mengembangkan lip gloss dan pensil alis juga.

BACA JUGA : Pria Juga Bisa Jadi Makeup Artist dan Bikin Kamu Semakin Cantik

Produk Max Factor. (Instagram/@maxfactor)
Produk Max Factor. (Instagram/@maxfactor)

Max Factor kemudian mulai memasarkan kosmetiknya kepada wanita di luar industri film. Para konsumen diyakinkan bahwa mereka bisa terlihat seperti bintang favoritnya.

Keberadaan Max Factor dan Anugrah Pakerti membuktikan bahwa industri kecantikan bukanlah monopoli wanita semata. Terlebih dengan makin kaburnya batas gender dan tren yang berkembang, bukan tidak mungkin di kemudian hari akan muncul lebih banyak lagi sosok Anugrah Pakerti dan Max Factor.

Baca Juga: Intip Kemeriahan AVO The Olympia, Perayaan Ulang Tahun Avoskin

Jadi, siapa yang masih berpikir kalau monopoli industri kecantikan ada di tangan perempuan?

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI