Rihlah di Bumi Pasundan, Jejak Inspiratif Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Pengalaman peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka diharapkan bisa menginspirasi banyak orang.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 17 April 2024 icon 18:00 WIB
Rihlah di Bumi Pasundan, Jejak Inspiratif Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Ilustrasi toko buku. (Unsplash/Jamie Taylor)

Penasaran dengan pengalaman mereka yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka? Buku "Rihlah di Bumi Pasundan" karya Soni Putra Sakti bisa jadi pilihan tepat.

"Antusiasme yang tinggi dari mahasiswa terjadi karena banyaknya cerita baik dan dampak dari pembelajaran yang inovatif yang berfokus pada minat," ungkap Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani saat melepas ribuan mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan 4 pada awal Februari lalu, dilansir dari siaran pers yang diterima Dewiku.com.

"Rihlah di Bumi Pasundan" merupakan pengemasan cerita petualangan mahasiswa peserta program PMM Angkatan 3 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat. Sang penulis meringkas kesan dan bagaimana mahasiswa dari seluruh nusantara merasakan tantangan, keberagaman, dan toleransi dalam satu waktu.

Baca Juga: Wadah Pengembangan Diri, Ribuan Mahasiswa Terima Beasiswa IISMA 2024

Buku ini membagi cerita berkesan dari 18 kelompok, penjelasan mengenai filosofi nama-nama kelompok, serta keseruan rangkaian kegiatan PMM Angkatan 3.

"Membagikan pengalaman serta pengenalan baik wisata, budaya, dan keanekaragaman selama mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka," ucap Soni.

"Melalui buku ini semoga mahasiswa khususnya peserta PMM 4 yang saat ini sedang berjalan dapat terinspirasi dan termotivasi untuk berkarya serta berkreasi," imbuhnya.

Baca Juga: Program Beasiswa Ini Semakin Diminati, Jumlah Pendaftar Terus Meningkat

Buku "Rihlah di Bumi Pasundan" menjadi saksi bahwa perjalanan merupakan kesempatan berharga untuk memahami budaya dan lingkungan sekitar.

"Melalui pengalaman langsung, kita dapat merasakan keunikan setiap tempat, bertemu dengan orang-orang lokal, dan menjelajahi tradisi serta kehidupan sehari-hari yang mungkin berbeda dari kita," papar Soni.

Baca Juga: Perjalanan Inspiratif Cicilia Nina Triana dalam Buku Bertajuk ARAH, Ajak Perempuan Hidup dengan Tujuan Jelas

Dia juga mengatakan, "Ini membuka pikiran kita untuk menghargai keanekaragaman dunia dan memperluas pemahaman tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Maknanya pengalaman tidak akan ada tanpa adanya perjalanan, dan pengalaman itu sangatlah berharga."

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI