Hidup Minimalis Bersama Komunitas Lyfe with Less: Wujudkan Gaya Hidup Sederhana dan Bijak
Salah satu kampanye yang diusung adalah penggunaan pakaian bekas, serta membiasakan diri untuk menggunakan barang hingga habis atau rusak.
Di tengah arus konsumsi yang semakin tak terkendali, komunitas Lyfe with Less hadir bagi yang ingin hidup lebih sederhana dan bijaksana dalam berkonsumsi lho, Sahabat Dewiku!
Salah satu kampanye yang diusung adalah penggunaan pakaian bekas, serta membiasakan diri untuk menggunakan barang hingga habis atau rusak.
Prinsip ini, kata CO-Founder Life With Less Cynthia Lestari, tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga mengajarkan pentingnya menghargai setiap barang yang dimiliki.
"Menerapkan gaya hidup minimalis memberikan berbagai manfaat. Dengan memiliki barang yang esensial, kita tidak perlu repot mengurus barang-barang yang tidak penting," kata Cyntia dalam sesi live Instagram bersama Dewiku (15/05/24) lalu.
Lebih lanjut, salah satu prinsip utama yang diajarkan oleh komunitas Lyfe with Less adalah menanamkan rasa cinta terhadap barang yang sudah dimiliki dan menekankan pentingnya meningkatkan rasa peka terhadap rasa cukup.
Berikut ini Sahabat Dewiku, merupakan beberapa cara yang dianjurkan untuk menumbuhkan rasa tersebut:
Baca Juga: Pertunjukan Seni Gratis di Galeri Indonesia Kaya Sepanjang Februari 2024, Nonton Yuk!
Cinta pada Barang yang Dimiliki
Seringkali kita hanya merasa senang saat pertama kali membeli barang baru. Namun, penting untuk terus mencintai dan merawat barang yang sudah kita beli.
Hindari Membeli Barang Baru
Alih-alih selalu membeli barang baru, kita bisa saling barter seperti di acara Saling Silang Free Market. Ini memberikan pengalaman memiliki barang baru tanpa harus membeli.
Normalisasi Penggunaan Barang Bekas
Menggunakan barang bekas tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengurangi pemborosan.
"Gaya hidup minimalis membuat kita lebih hemat sehingga membuat kita mudah untuk menabung, dan bebas dari hutang", tambah Cynthia.
Komunitas ini telah mengadakan empat kali acara Saling Silang Free Market, sebuah event berkelanjutan yang menghadirkan pasar gratis untuk barang bekas layak pakai.
Acara ini juga berkolaborasi dengan lima pihak lain yang memiliki visi serupa dalam mengajak audiens untuk merasakan aksi berkelanjutan seperti reduce, reuse, recycle, repair, dan refill.
Tidak hanya itu, Saling Silang juga memiliki grup Telegram dengan sekitar 6.000 anggota dari seluruh Indonesia, yang memfasilitasi jual beli, pemberian, dan adopsi barang bekas antar anggota.
Baca Juga: Komunitas Belantara Budaya Indonesia Buka Sekolah Tari Tradisional Gratis di Sarinah
(Zefanya Aurell Nathalie/Salwa Zahra Saqilia)
BERITA TERKAIT
Nggak Cuma Raih Peluang Bisnis, Peserta juga Bisa Ketemu Jodoh di Single Chinese Gathering 2023
Rabu, 20 Desember 2023 | 08:06 WIBTingkatkan Brand Awareness, 5 Tips Memaksimalkan Konten Live Stream untuk Pelaku UMKM
Jumat, 17 November 2023 | 16:30 WIBBERITA TERKINI