Community

UMKM Go International! 7 Brand Lokal Ini Punya Keunikan Tersendiri

Beberapa UMKM dengan nama unik ini diharapkan bisa menjangkau pasar global.

Rima Sekarani Imamun Nissa

Sajian kue brownies (Freepik/jcomp)
Sajian kue brownies (Freepik/jcomp)

Dewiku.com - Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 dimulai sejak 23 April 2024  dan telah sukses digelar di 8 kota, yakni Bekasi, Serang, Denpasar, Magelang, Singkawang, Blitar, Palu dan Toba. Program yang merangkul pelaku UMKM ini rencananya berlanjut hingga menjangkau 12 kota, termasuk Tanjung Pinang, Ternate, Labuan Bajo dan Merauke.

Bootcamp AKI 2024 berisi kegiatan pelatihan dengan materi seputar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), presentasi, mengelola bisnis keuangan, branding dan promosi digital, legalitas, hingga mentoring dari tokoh ternama. Pada setiap kota, program yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut.

Owner UMKM jenama bakery, Rici Narita berpendapat, bootcamp tidak hanya memberikan pengalaman berharga, tetapi juga jejaring sesama brand lokal untuk bekerjasama di kemudian hari.

"Di sini saya tidak hanya ketemu teman-teman baru dari sekitar Kalimantan, tapi juga dari luar. Di AKI, saya juga mendapat banyak materi baru yang saya belum tahu, seperti materi design thinking and business model," ungkap Rici, dilansir dari Suara.com.

Sementara itu, Bootcamp AKI 2024 diyakini bisa membantu UMKM go international. Terlebih, terdapat beberapa brand UMKM unik yang punya keunggulan masing-masing.

1. Balibell

Brand kuliner dari Bali ini fokus memproduksi selai atau jam rumahan dengan pemanis rendah gula dan bahan baku alami. Produknya cocok untuk kamu yang sedang diet atau menjalankan pola hidup sehat.

2. Nu'Kieu

Ini adalah pengrajin asal Bogor yang diyakini sebagai pionir pembuat kerajinan berbahan baku bambu tanpa bahan pengawet dan kimia pada proses pembuatannya sehingga ramah lingkungan. Beberapa produk andalannya adalah mug, tumbler, cangkir, teko, dan lainnya.

3. Narita Bakes

Ini adalah jenama bakery asal Kalimantan. Produknya adalah aneka olahan roti yang tidak menggunakan bahan kimia dan pengawet.

4. Hoshigoru Swimwear

Jenama baju renang asal Bali ini menggunakan bahan-bahan daur ulang dan less waste material dengan desain multiways. Sang pemilik, William Hoshigoru, berpengalaman tujuh tahun merancang baju renang di perusahaan Perancis.

Konsep jenama ini berpegang teguh pada prinsip bahwa baju renang tak cuma modis, tetapi juga ramah lingkungan. Dengan begitu, jika sudah tak terpakai, bisa didaur ulang kembali.

5. ARF Racewear

UMKM ini memproduksi sepatu balap dan hand gloves secara handmade. Menariknya, kini ARF Racewear telah rutin mengekspor produk mereka ke luar negeri seperti Malaysia, Brunei, USA, Italia, dan negara Eropa lainnya.

6. The Cold Crafters

The Cold Crafters adalah produsen kopi cold brewery, yakni kopi yang melalui proses penyeduhan menggunakan air dengan suhu ruangan atau air dingin. Brand ini mengedepankan kreativitas dalam proses pembuatan minuman yang digandrungi kawula muda.

7. Cucicar

Cuciar merupakan aplikasi untuk melayani pebisnis cuci dan salon mobil yang diyakini bisa turut membuka lapangan pekerjaan. Pengguna aplikasi bisa memanggil layanan cuci mobil ke rumah atau memesan slot di tempat pencucian mobil.

Berita Terkait

Berita Terkini