5 Perbedaan Motif Batik Jogja dan Solo, Punya Ciri Khas Masing-Masing

Motif batik Jogja dan Solo sering dianggap mirip. Pahami beberapa perbedaannya.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 02 Oktober 2023 icon 12:45 WIB
5 Perbedaan Motif Batik Jogja dan Solo, Punya Ciri Khas Masing-Masing

Bangga pakai batik. (Pixabay/Didit-Art)

Selamat Hari Batik Nasional 2023! Bicara soal batik, kamu mungkin langsung terbayang batik khas Jogja dan Solo. Walau sering dianggap mirip, sebenarnya ada beberapa perbedaan motif batik Jogja dan Solo.

Mengutip Suara.com, secara historis, batik telah ada di era Kerajaan Mataram yang mana merupakan cikal bakal Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo. Inilah mengapa motif dan pola dari batik-batik di wilayah ini cenderung mirip dan sulit dibedakan.

Lalu, apa saja perbedaan motif batik Jogja dan Solo? Simak penjelasan di bawah ini!

Baca Juga: Tonjolkan Keindahan Kain Nusa Tenggara, The Apurva Kempinski Bali Gelar Peragaan Busana Mewah

Ilustrasi batik. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Ilustrasi batik. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
 

Perbedaan Motif Batik Jogja dan Solo

Makna Filosofi

Perbedaan paling mendasar terdapat pada makna filosofi setiap pola dan gambarnya. Batik Jogja cenderung fokus pada adi luhung (kualitas tinggi), sedangkan batik Solo lebih menekankan edi peni (keindahan).

Baca Juga: Tonjolkan Kecantikan Kain Tenun, Kolaborasi Fashion Lokal Ini Unik Banget

Motif Garis

Batik Yogyakarta fokus pada adi luhung sehingga sering memiliki motif dengan pola besar dan garis tegas. Sementara, batik Solo punya garis yang halus dan fleksibels sehingga terkesan lebih kalem.

Warna Batik

Warna sogan mengacu pada warna merah/coklat yang berasal dari pohon penghasil pewarna alami. Warna sogan pada batik Jogja bisa dibilang lebih coklat dibandingkan batik Solo yang lebih cenderung ke warna kuning.

Pegiat budaya Bram Kushardjanto juga menjelaskan bahwa batik Solo identik dengan nuansa lebih cokelat mirip warna tanah, sedangkan batik Jogja lebih dominan latar putih.

Pola dan Gambar Batik

Lung-lungan adalah jenis isian atau motif batik yang digambarkan dengan tumbuhan menjalar, sedangkan isen-isen merupakan motif yang menjadi pemanis dalam pola dasar.

Batik Solo umumnya memakai lebih banyak lung-lungan dalam bentuk lekungan atau cabang dengan atau tanpa daun serta isen-isen dalam bentuk "cecek" (titik-titik) sebagai pemanis. Ini karena batik Solo lebih berfokus pada filsafat edi peni.

Batik Jogja juga menggunakan cecek sebagai isen-isen pemanis pola dasar. Hanya saja, jumlahnya tak terlalu banyak dan pola utama tetap menjadi fokus secara keseluruhan.

Motif Gurda dan Parang

Jika membeli batik di Malioboro, Pasar Klewer atau Kampung Batik, Anda mungkin akan menemui motif-motif populer seperti gurda dan parang. Lalu, apa bedannya?

Batik motif gurda Jogja cenderung digambarkan lebih membulat, sedangkan motif gurda Solo dibuat lebih memanjang atau lonjong.

Motif batik parang Jogja dan solo juga memiliki arah yang berbeda atau berlawanan. Motif parang Jogja digambar miring dari kanan atas ke kiri bawah, sementara motif parang Solo dibuat sebaliknya,

Baca Juga: Biar Awet dan Tidak Bau Apek, Begini Cara Merawat Kain Batik yang Benar

Itulah beberapa perbedaan batik Jogja dan Solo. Semoga informasi di atas bermanfaat!

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI