Jangan Cuma Ditumpuk atau Malah Dibuang, Begini Cara Daur Ulang Hijab

Hijab juga bisa didaur ulang? Simak saran dari pakar berikut ini!

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Sabtu, 06 November 2021 icon 13:00 WIB
Jangan Cuma Ditumpuk atau Malah Dibuang, Begini Cara Daur Ulang Hijab

Perempuan berhijab. (Unsplash/Ifrah Akhter)

Tren mode dunia terus mengarah pada isu berkelanjutan. Hal itu tentu tak terkecuali bagi busana muslim dan hijab

Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengungkapkan, sustainable fashion tak cuma jadi tanggung jawab pelaku industri fesyen seperti desainer atau produsen, tapi juga pengguna termasuk pengguna hijab.

Seperti diketahui, pengguna hijab kerap punya banyak koleksi hijab beraneka warna demi bisa tampil all out sesuai dengan busana yang dikenakan. 

Baca Juga: Dukung Sustainable Fashion, Serat Alami TENCEL Rilis Kanal Khusus di JD.ID

Pertanyaannya, bagaimana memanfaatkan hijab yang sudah tidak terpakai lagi?

Ali Charisma menyarankan, alih-alih dibuang lebih baik hibahkan hijab kepada saudara, teman atau orang sekitar yang masih bersedia mengenakannya. Jadi, umur pemakaian hijab bisa lebih panjang.

Jangan Biarkan Numpuk, Pakar Sarankan Cara Daur Ulang Hijab. (Suara.com/Dini Afrianti)
Jangan Biarkan Numpuk, Pakar Sarankan Cara Daur Ulang Hijab. (Suara.com/Dini Afrianti)

Namun kata Ali, bisa juga bekerjasama dengan para desainer untuk daur ulang hijab menggunakan produk fesyen baru dan itu sekaligus akan menaikan level hijab.

Baca Juga: Sustainable Fashion, MASSHIRO&Co. Rilis Kemeja Putih Berbahan Serat Pohon

"Kerjasama dengan produsen atau desainer untuk jadi outer, bisa menjadi abaya atau kaftan, atau jadi produk lainnya. Saya yakin kerudung sangat cocok sekali untuk outer yang bisa di mix match dengan warna lain," ungkap Ali ketika ditemui Suara.com--jaringan Dewiku.com dalam event ISEF 2021 beberapa waktu lalu di JCC, Jakarta Selatan.

Adapun tahap recycle hijab, bisa dimulai dengan mengumpulkan hijab berwarna yang senada, seperti beberapa warna pastel yang selaras.

"Warna pastel dan warna terang dikumpulin itu bisa buat produk. Jangan warna pastel dengan warna lain digabungin, nanti jatuhnya nggak enak, habis itu jahit jadi produk outer atau produk fesyen lainnya," terang Ali.

Pakar fesyen yang juga seorang desainer itu menambahkan, peran penguna fesyen yang mau mendaur ulang atau kreatif ini sangat dibutuhkan, salah satunya untuk memberikan masukan ke pelaku industri fesyen dalam menerapkan konsep sustainable fashion.

Baca Juga: Tantangan Baru Pass the Hijab, Cocok untuk Mengisi Waktu saat Ramadan

"Jadi kalau mau recycle coba-coba sendiri, nanti hasilnya seperti apa evaluasinya akan sangat bagus," tuturnya. (*Dini Afrianti Efendi)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI