Fashion
Jangan Cuma Ditumpuk atau Malah Dibuang, Begini Cara Daur Ulang Hijab
Hijab juga bisa didaur ulang? Simak saran dari pakar berikut ini!
Rima Sekarani Imamun Nissa

Dewiku.com - Tren mode dunia terus mengarah pada isu berkelanjutan. Hal itu tentu tak terkecuali bagi busana muslim dan hijab.
Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengungkapkan, sustainable fashion tak cuma jadi tanggung jawab pelaku industri fesyen seperti desainer atau produsen, tapi juga pengguna termasuk pengguna hijab.
Baca Juga
Pakar Bagikan Cara Mengatasi Sakit Kepala Akibat Orgasme
Kakak Tiri Meghan Markle Buat Unggahan Nyeleneh di Instagram, Singgung The Sussex?
Gaet Seniman Lokal, Brand Coach Rilis Koleksi Eksklusif dengan Jumlah Terbatas
Anak Muda Bosan Sistem Kerja 9 to 5, Tren Profesi Pekerja Lepas Jadi Meningkat
Doa yang Bisa Anda Panjatkan Saat Hendak Membeli Hewan Peliharaan
Seperti diketahui, pengguna hijab kerap punya banyak koleksi hijab beraneka warna demi bisa tampil all out sesuai dengan busana yang dikenakan.
Pertanyaannya, bagaimana memanfaatkan hijab yang sudah tidak terpakai lagi?
Ali Charisma menyarankan, alih-alih dibuang lebih baik hibahkan hijab kepada saudara, teman atau orang sekitar yang masih bersedia mengenakannya. Jadi, umur pemakaian hijab bisa lebih panjang.

Namun kata Ali, bisa juga bekerjasama dengan para desainer untuk daur ulang hijab menggunakan produk fesyen baru dan itu sekaligus akan menaikan level hijab.
"Kerjasama dengan produsen atau desainer untuk jadi outer, bisa menjadi abaya atau kaftan, atau jadi produk lainnya. Saya yakin kerudung sangat cocok sekali untuk outer yang bisa di mix match dengan warna lain," ungkap Ali ketika ditemui Suara.com--jaringan Dewiku.com dalam event ISEF 2021 beberapa waktu lalu di JCC, Jakarta Selatan.
Adapun tahap recycle hijab, bisa dimulai dengan mengumpulkan hijab berwarna yang senada, seperti beberapa warna pastel yang selaras.
"Warna pastel dan warna terang dikumpulin itu bisa buat produk. Jangan warna pastel dengan warna lain digabungin, nanti jatuhnya nggak enak, habis itu jahit jadi produk outer atau produk fesyen lainnya," terang Ali.
Pakar fesyen yang juga seorang desainer itu menambahkan, peran penguna fesyen yang mau mendaur ulang atau kreatif ini sangat dibutuhkan, salah satunya untuk memberikan masukan ke pelaku industri fesyen dalam menerapkan konsep sustainable fashion.
"Jadi kalau mau recycle coba-coba sendiri, nanti hasilnya seperti apa evaluasinya akan sangat bagus," tuturnya. (*Dini Afrianti Efendi)