Ngenes Banget, 4 Zodiak Ini Sering Ketiban Sial

Percaya atau nggak, peruntungan setiap orang bisa dilihat berdasarkan zodiak, lho. Nah, begitu juga dengan orang yang sering ketiban sial. Rupanya ada beberapa zodiak paling sial yang hidupnya penuh cobaan.

Setidaknya ada 4 zodiak yang terkenal karena sering apes dalam berbagai kesempatan. Langsung cek, Girls. Apakah kamu termasuk zodiak paling sial atau nggak?

Cancer (22 Juni-22 Juli)

Baca Juga: 3 Zodiak Ini akan Buat Kamu Bahagia dalam Hubungan Cinta

Zodiak Cancer sering ketiban sial karena selalu mengambil keputusan secara terburu-buru. Mereka adalah tipe zodiak gegabah yang nggak bisa belajar dari pengalaman pahit sebelumnya.

Butuh waktu yang sangat lama bagi Cancer untuk menyadari, kenapa dia selalu ketiban sial? Padahal jawabannya ada dalam dirinya sendiri.

Dear, Cancer. Berhentilah bersikap gegabah, maka nasibmu akan berubah.

Baca Juga: Selain Leo, 4 Zodiak Ini Kekinian Banget!

Libra (23 September-22 Oktober)

Bertolak belakang dengan zodiak Cancer, Libra justru cenderung nggak berani mengambil keputusan. Dia butuh banyak waktu untuk mempertimbangkan segalanya.

Ketika keputusan sudah diambil, maka dia sudah kehilangan kesempatan. Sebaiknya, Libra bisa lebih bersikap cekatan jika ingin peruntungannya berubah.

Sagitarius (23 November-21 Desember)

Sagitarius juga masuk deretan zodiak paling sial. Zodiak yang satu ini cenderung galau. Mereka senang dengan petualangan tapi nggak pernah merencanakan segalanya dengan matang. Hasilnya? Dia sering jatuh karena ulahnya sendiri.

Untungnya Sagitarius punya teman-teman yang pengertian dan sanggup menjadi sandaran Sagitarius saat mengalami nasib apes.

Capricorn (22 Desember-20 Januari)

Zodiak paling apes jatuh pada Capricorn. Mereka selalu merasa dirinya sial, sekalipun sudah mempersiapkan segalanya dengan matang.

Apakah dia benar-benar apes dari lahir? Ternyata nggak juga.

Baca Juga: Nggak Mau Kesepian, 4 Zodiak Ini Tak Bisa Sendirian

Rupanya si pemilik zodiak Capricorn relatif memiliki standar yang rendah terhadap level kerja kerasnya. Intinya, dia merasa sudah bekerja keras, padahal kenyataannya, itu belum cukup untuk mencapai hasil yang maksimal.