Simbol Pergerakan Perempuan, Ini 4 Fakta Menarik Hari Ibu

Hari Ibu tidak cuma milik perempuan yang sudah menjadi ibu

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Kamis, 19 Desember 2019 icon 13:13 WIB
Simbol Pergerakan Perempuan, Ini 4 Fakta Menarik Hari Ibu

Ilustrasi ibu menyusui. (Unsplash/Kevin Liang)

Masyarakat Indonesia memeringati tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Banyak cara dan kegiatan yang sering diselenggarakan setiap tahun untuk merayakannya.

Namun, tahukah Anda jika awal mula peringatan Hari Ibu bukan cuma dipersembahkan untuk mereka yang telah menjadi ibu? Hari Ibu didedikasikan untuk semua perempuan luar biasa di Indonesia.

Nah, simak beberapa fakta menarik Hari Ibu berikut ini:

Baca Juga: Hari Pahlawan Nasional, Gaya Dian Sastro Jadi Pejuang Perempuan Tanah Air

1. Kongres Perempuan Indonesia I

Mengutip id.wikipedia.org, Kongres Perempuan Indonesia pertama diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Kongres itu diikuti oleh 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra.

Kongres ini bertujuan memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama di bidang pendidikan dan pernikahan. Sekitar 1.000 orang tercatat menghadiri resepsi pembukaan pada 22 Desember 1928.

Baca Juga: Demi Anak, Pria Berjanggut Lebat Ini Rela Berdandan Jadi Wanita

Presiden RI Soekarno lalu menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Ibu Nasional melalui Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1959.

Ibu dan anak. (Shutterstock)
Ibu dan anak. (Shutterstock)

2. Mengenang pahlawan perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, bersama Ibu Wakil Presiden RI, Wury Handayani Ma’ruf Amin, dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta, Fery Farhati Ganis, melakukan ziarah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, beberapa waktu lalu.

Ziarah ini termasuk rangkaian acara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91. Tujuannya adalah memberikan tanda penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan, termasuk pahlawan perempuan yang telah berjuang untuk bangsa maupun pahlawan yang berjuang dalam keluarga.

"Saya harap agar nilai-nilai perjuangan dari para pahlawan terdahulu, dapat memberikan ruang dan semangat bagi perempuan Indonesia, khususnya bagi generasi milenial saat ini untuk bekerja keras dan terus berjuang, mengeksplorasi diri, serta saling menginspirasi dalam membangun bangsa," tutur Menteri Bintang, dalam siaran pers yang diterima Suara.com---jaringan DewiKu.com, Selasa (17/12/2019).

Ilustrasi Hari Ibu (Pixabay/5540867)
Ilustrasi Hari Ibu (Pixabay/5540867)

3. Negara-negara di dunia memperingati Hari Ibu di tanggal berbeda

Tentu saja bukan cuma Indonesia yang punya Hari Ibu. Namun, negara lain tidak merayakannya di tanggal 22 Desember.

Dilansir dari Reader’s Digest, Meksiko disebut merayakan Hari Ibu setiap tanggal 10 Mei. Prancis malah punya tradisi yang cukup unik, yaitu memeringati Hari Ibu setiap Minggu terakhir bulan Mei atau Minggu pertama Juni.

4. Perbedaan cara merayakan Hari Ibu

Masyarakat Indonesia merayakan Hari Ibu dengan beragam cara. Umumnya, itu dilakukan dengan memberi hadiah, mengajak jalan, hingga makan bersama.

Ini 7 Ide Kado Untuk Hari Ibu (shutterstock)
Merayakan Hari Ibu. (Shutterstock)

Bagaimana dengan perayaan Hari Ibu di luar negeri? Masih melansir Reader’s Digest, ada berbagai tradisi menarik yang dilakukan di negara lain.

Contohnya adalah Nepal. Hari Ibu di negara ini dikenal dengan nama Mata Tirtha Aunsi dan diselenggarakan mengikuti penanggalan kalender lunar. Mereka bakal mengadakan perayaan suci untuk menghormati dan mengenang para ibu yang telah meninggal.

Baca Juga: Unggah Foto Masa Bayi, Penggemar Puji Cara Selena Gomez Rayakan Hari Ibu

Setiap tahunnya, warga Nepal akan berkumpul di sebuah desa di Kathmandu dan masuk ke dalam kolam Matatritha. Tradisi ini diyakini akan mengantarkan kedamaian kepada jiwa para ibu yang sudah tiada.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI