Belajar dari Single's Inferno 3, Ini Perbedaan Girlfriend Material dan Wife Material

Ada beberapa perbedaan signifikan antara girlfriend material dan wife material yang perlu dipahami.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 10 Januari 2024 icon 11:00 WIB
Belajar dari Single's Inferno 3, Ini Perbedaan Girlfriend Material dan Wife Material

Ilustrasi pasangan pengantin. (Unsplash/Katelyn MacMillan)

Single's Inferno season 3 menjadi trending di Netflix dan berbagai media sosial. Sosok yang paling banyak dibicarakan di musim ketiga ini adalah pemain basket profesional, Lee Gwan Hee.

Belakangan, Lee Gwan Hee membuat pernyataan kontroversial tentang karakter dua wanita yang berbeda.

Pria itu berkata, "Cho Min-ji adalah tipeku sebagai girlfriend material, sedangkan Choi Hye-seon lebih seperti wife material."

Memangnya, apa perbedaan kedua istilah tersebut? Dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com, Rabu (10/1/2024), Violet Lim, CEO Lunch Actually mengungkapkan perbedaan girlfriend material dan wife material.

Girlfriend material mengacu pada kualitas yang membuat seseorang cocok untuk menjalin hubungan romantis namun belum tentu bisa untuk komitmen jangka panjang seperti pernikahan. Sementara wife material menunjukkan tanda bahwa seseorang sudah mampu melampaui dinamika hubungan pacaran dan mungkin termasuk kualitas yang dibutuhkan dari seseorang yang bisa berkontribusi pada pernikahan yang langgeng dan bahagia.

Ciri-ciri Ini sebenarnya berlaku juga bagi para pria  untuk menjadi boyfriend material atau husband material.

Kematangan Emosional

Seseorang dengan kedewasaan emosional yang dapat memahami perasaan pasangannya namun tetap merasa nyaman dengan diri mereka sendiri adalah ciri seorang calon istri yang baik. Artinya, kita tidak mencari pasangan semata untuk mengisi kekosongan dalam hidup, tetapi punya empati dan rasa hormat terhadap pasangan.

Pernikahan adalah tentang menyatukan dua kehidupan, bukan malah melepaskan salah satunya. Sangat penting bagi pasangan untuk memiliki kapasitas dalam menyalurkan atau menyimpan perasaan satu sama lain.

Seseorang tidak bisa begitu saja meminta pasangannya untuk mengisi gelas mereka tanpa berpikir untuk mengisi juga gelas milik pasangannya. Kemauan untuk mendengarkan dan didengarkan adalah indikator yang jelas yang harus dipertimbangkan sebelum menikahi seseorang.

Kesetiaan

Terkadang, ketika seseorang lebih mempertimbangkan kriteria fisik, orang tersebut jelas masih dalam tahap 'mencari' sosok yang diyakini secara fisik cocok dengan mereka. Dia mungkin mempertimbangkan seberapa tinggi pasangannya, seberapa menarik orang tersebut, dan fakta bahwa kita selalu bisa menemukan seseorang yang lebih baik dari pasangan kita. Seseorang dianggap sebagai girlfriend material selama tahap ini.

Namun, ketika kita menemukan dan mempertimbangkan seseorang dengan nilai-nilai yang sama dan memiliki aspirasi masa depan yang sama, itu jelas diklasifikasikan sebagai wife/husband material. Saat menemukan seseorang yang memenuhi persyaratan penting, kita biasanya cukup dewasa untuk setia pada orang tersebut.

Tanggung Jawab

Memilih jalan yang lebih mudah dalam sebuah hubungan dan menghindari tanggung jawab dalam berbagai aspek, seperti menghindar untuk menyelesaikan masalah, menghilang ketika dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman, dan mengalihkan perhatian dari pertengkaran besar, tidak dapat dianggap sebagai seseorang yang dikategorikan sebagai wife/husband material.

Tanggung jawab dalam sebuah hubungan seharusnya dihadapi dan diselesaikan bersama. Jika salah satu pihak mencoba menghindar, hubungan tersebut akan hancur.

Bahkan ada tanggung jawab yang lebih besar lagi untuk bisa ditanggung sebagai wife/husband material, yaitu perkara finansial. Artinya, kestabilan finansial adalah salah satu faktor penting.

Tentu saja, menikah tidak harus kaya raya, tapi tanggung jawab untuk menafkahi keluarga juga sangatlah dibutuhkan. Menjadi seseorang yang cukup bijak dengan pengeluarannya sendiri adalah tanggung jawab seorang wife/husband material.

Hubungan Emosional

Memiliki hubungan emosional, seperti memahami bahasa cinta satu sama lain tanpa mendorong pasangan untuk mengikuti dan memperlakukan orang tersebut dengan bahasa cinta sepihak saja, adalah sifat penting yang dimiliki wife/husband material.

Setiap orang berhak mengekspresikan cintanya dengan cara yang berbeda. Menurut Dr. Gary Chapman, ada lima bahasa cinta, yakni act of service (melayani pasangan), giving and receiving gifts (memberi dan menerima hadiah), quality time (menghabiskan waktu yang berkualitas bersama), physical touch (sentuhan fisik), dan words of affirmation (kata-kata yang bisa mengomunikasikan cinta)

Pendekatan terhadap Pengambilan Keputusan

Stabilitas dalam sebuah hubungan dipengaruhi oleh sifat kualitas kepemimpinan, di mana seseorang memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan dalam suatu hubungan. Konflik sekecil apa pun dalam dapat memengaruhi jalannya hubungan jika kedua belah pihak tidak dapat menyepakati solusi yang akan menghasilkan perubahan besar yang menguntungkan kedua belah pihak.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI