Ragam

Waspada Endometriosis, Penyakit yang Merenggut Kualitas Hidup Perempuan

Endometriosis memengaruhi jutaan perempuan di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, atau jaringan lain di panggul.

Vania Rossa

Ilustrasi perempuan endometriosis. (Freepik)
Ilustrasi perempuan endometriosis. (Freepik)

Dewiku.com - Masih banyak perempuan yang menganggap endometriosis sebagai nyeri menstruasi biasa dan hal yang wajar. Padahal, kondisi ini sangat serius dan bisa mempengaruhi kualitas hidup perempuan secara keseluruhan. 

Dikutip dari Psychology Today, endometriosis adalah kondisi medis yang mempengaruhi sebagian wanita. Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang melapisi bagian dalam rahim (Endometrium) mulai tumbuh di luar rahim dan di tempat yang tidak seharusnya.

Pada siklus menstruasi wanita, jaringan endometrium di dalam rahim akan menebal dan luruh jika tidak terjadi kehamilan. Namun, pada kondisi endometriosis, jaringan serupa tumbuh di luar rahim dan mengalami proses yang sama. 

Akan tetapi, karena tidak memiliki jalur keluar seperti darah menstruasi, jaringan ini terperangkap di dalam tubuh, yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Dr. dr. Arie Adrianus Polim, D.Mas, Sp.OG-KFER, dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi mengatakan bahwa sampai sekarang penyebab dari endometriosis belum jelas. Tetapi, ada teori yang menyatakan penyebab endometriosis adalah imun yang rendah pada wanita.

“Endometriosis sampai sekarang penyebabnya belum jelas, tetapi faktor imun bisa menjadi penyebabnya, jadi imun wanita yang lemah itu sel-sel yang tidak normal dianggap teman yang dibiarkan tumbuh,” ujarnya melalui akun TikTok pribadinya.

Selain itu, dampak dari endometriosis ini dapat menurunkan kualitas hidup karena rasa sakit yang parah, kelelahan, depresi, kecemasan, dan infertilitas. Sehingga, beberapa orang yang mengalami hal ini membuat tubuh mereka lemah.

Menurut World Health Organization, sebagian orang mungkin tidak memiliki gejala apapun. Namun, bagi mereka yang mengalaminya, gejala umum adalah nyeri dibagian bawah perut (panggul). Beberapa orang juga mengalami pendarahan hebat, kesulitan hamil, dan kembung.

Endometriosis bukan hanya soal sakit fisik, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan mental dan emosional. Jadi, jangan anggap remeh kalau tubuh memberi sinyal yang tidak beres.

Edukasi tentang kesehatan reproduksi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung perempuan yang berjuang melawan endometriosis.

Yuk, lebih peka pada tubuh sendiri dan jangan ragu buat speak up soal nyeri yang kalian rasakan. Kesehatan reproduksi itu hak semua perempuan, dan tidak ada yang boleh merasa sendiri dalam perjalanan melawan endometriosis!

(Mauri Pertiwi)

Berita Terkait

Berita Terkini