Ragam
Kok Berat Badan Nggak Nambah? Ini Rahasia Si Tukang Makan yang Tetap Langsing!
Ternyata, ada beberapa alasan ilmiah kenapa hal itu bisa terjadi. Bukan cuma karena beruntung atau punya tulang kecil, tapi karena faktor tubuh mereka memang berbeda.
Vania Rossa

Dewiku.com - Kamu pasti punya teman yang tukang makan, tapi badannya tetap kurus. Mereka bisa makan nasi padang, mi instan, dan camilan tiap hari tanpa terlihat gemuk.
Sementara ada juga orang yang makan sedikit saja, tapi berat badannya cepat naik. Kok bisa, ya?
Baca Juga
Soft Girl Era: Tren Hidup Santai yang Bikin Mental Lebih Sehat di 2025
Di Tengah Gelombang PHK, Ini Dia Skill yang Bakal Jadi Rebutan di Dunia Kerja!
Cantik Nggak Harus Boros: Yuk, Ikut Tren Refill Produk Kecantikan Ramah Lingkungan!
Kalau Aktor K-Drama Kena Skandal, Masih Mau Nonton Drakornya? Ini Kata Gen Z!
7 Cara Bangkit Setelah Ghosting, Biar Nggak Baper Lama-Lama
Rekomendasi Drakor Tentang Beratnya Jadi Anak Perempuan Sulung: Sok Kuat Padahal Rapuh
Ternyata, ada beberapa alasan ilmiah kenapa hal itu bisa terjadi. Bukan cuma karena “beruntung” atau punya “tulang kecil”, tapi karena faktor tubuh mereka memang berbeda.
1. Metabolisme Dasar yang Lebih Cepat
Setiap orang punya laju metabolisme yang berbeda-beda. Metabolisme dasar atau Resting Energy Expenditure (REE) adalah jumlah energi yang dibakar tubuh saat sedang istirahat.
Orang dengan REE yang tinggi bisa membakar kalori lebih banyak bahkan saat duduk diam. Dalam jurnal Proceedings of the Nutrition Society (2016), dijelaskan bahwa REE menyumbang sekitar 60–70% dari total energi harian seseorang.
Jadi kalau ada orang yang tetap kurus meski makan banyak, bisa jadi karena tubuhnya memang secara alami membakar lebih banyak kalori.
2. Banyak Bergerak Tanpa Disadari (NEAT)
NEAT atau Non-Exercise Activity Thermogenesis adalah energi yang dibakar dari aktivitas harian seperti berjalan, berdiri, atau bahkan hanya menggoyangkan kaki saat duduk.
Perbedaan NEAT antar individu bisa mencapai 2.000 kalori per hari. Artinya, orang yang secara alami aktif bergerak sepanjang hari tanpa sadar, bisa membakar jauh lebih banyak kalori dibanding yang duduk terus.
3. Punya Lebih Banyak Massa Otot
Otot adalah jaringan tubuh yang membutuhkan lebih banyak energi untuk dipertahankan dibanding lemak.
Orang dengan massa otot lebih besar akan memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi, bahkan saat tidak sedang berolahraga.
Jadi, meskipun kelihatan kurus, bisa jadi orang tersebut punya komposisi otot yang lebih banyak, sehingga tubuhnya membakar kalori lebih efektif.
4. Pengaruh Genetik dan Hormon
Faktor genetik juga berperan besar dalam menentukan bentuk tubuh dan berat badan. Beberapa orang memang mewarisi gen yang membuat tubuh mereka cenderung tetap kurus.
Selain itu, hormon seperti leptin dan ghrelin juga memengaruhi rasa lapar dan pembakaran energi. Ketidakseimbangan hormon ini bisa menjelaskan mengapa ada orang yang lebih mudah gemuk, dan ada yang tidak.
5. Makan Banyak, Tapi Tidak Kalori Tinggi
Jangan tertipu sama porsi makan yang kelihatan besar. Kadang makanan yang dimakan adalah makanan yang tidak terlalu tinggi kalori, misalnya sayur, buah, atau makanan yang minim minyak dan gula.
Jadi meskipun terlihat banyak makan, jumlah kalori yang masuk ke tubuh tetap rendah.
6. Kondisi Medis Tertentu
Walaupun lebih jarang, beberapa orang bisa tetap kurus karena kondisi medis seperti hipertiroidisme, di mana kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif dan membuat metabolisme tubuh meningkat drastis.
Kondisi ini biasanya disertai gejala lain seperti berkeringat berlebihan, detak jantung cepat, dan mudah lelah.
Selain itu, beberapa gangguan penyerapan nutrisi di usus (seperti pada penderita celiac atau Crohn's disease) juga bisa menyebabkan berat badan sulit naik meski makan banyak.
Setiap orang punya mesin tubuh yang berbeda. Ada yang tubuhnya bakar kalori cepat, ada yang lambat. Ada yang genetiknya mendukung tetap kurus, ada juga yang harus berjuang ekstra untuk menjaga berat badan.
Jadi, daripada terus membandingkan diri dengan orang lain yang bisa makan banyak tapi tetap kurus, lebih baik fokus pada kesehatan dan keseimbangan tubuh sendiri.
Kurus bukan selalu berarti sehat, dan gemuk bukan berarti gagal menjaga diri.
Cobalah untuk lebih mendengarkan tubuhmu, makan saat lapar, berhenti saat kenyang, bergerak semampunya, dan pilih makanan yang baik untuk energi dan mood-mu.
Karena pada akhirnya, tujuan utama bukan angka di timbangan tetapi tubuh yang berfungsi optimal dan kamu yang merasa nyaman menjalani hidup.
(Sifra Kezia)