Ragam

Mau Kelihatan Lebih Pintar? Coba Pakai Baju Warna Ini!

Menurut riset psikologi warna, pilihan warna pakaian bisa memengaruhi cara orang lain memandang kecerdasan kita.

Vania Rossa

Ilustrasi perempuan pakai baju warna putih (Pexels/Elias de Carvalh)
Ilustrasi perempuan pakai baju warna putih (Pexels/Elias de Carvalh)

Dewiku.com - Pernah nggak sih, kamu ngerasa lebih “pintar” pas pakai baju warna tertentu? Ternyata itu bukan halusinasi, lho!

Menurut riset psikologi warna, pilihan warna pakaian bisa memengaruhi cara orang lain memandang kecerdasan kita.

Entah di kampus, kantor, atau saat wawancara kerja, warna outfit yang kamu pilih bisa kasih kesan smart, serius, atau bahkan trustworthy.

Dan bukan cuma warna baju, tap juga dekorasi ruang kerja, hingga warna latar profil media sosial kamu, itu semua bisa menciptakan kesan tertentu di mata orang lain.

Menurut Caring Minds United, pemilihan warna memiliki pengaruh besar terhadap persepsi sosial. Warna tertentu seperti biru, putih, dan hitam, lebih sering dihubungkan sama kecerdasan, kepercayaan, dan otoritas.

Inilah alasan mengapa banyak orang cerdas atau profesional yang secara sadar atau tidak sadar memilih palet warna ini dalam penampilan mereka.

Biru: Warna Cerdas yang Menenangkan

Biru bukan hanya warna langit atau laut. Dalam psikologi, biru sering dihubungkan dengan ketenangan, logika, dan stabilitas emosional.

Banyak perusahaan teknologi dan keuangan memilih biru sebagai warna utama logo mereka karena warna ini menciptakan kesan kompeten dan bisa dipercaya.

Sebuah studi dalam Journal of Environmental Psychology bahkan nunjukkin bahwa eksposur terhadap warna biru dalam ruang kerja dapat meningkatkan fokus dan produktivitas.

Tak heran jika banyak orang memilih kemeja biru untuk wawancara kerja atau pertemuan penting. Karena warna ini menciptakan citra pribadi yang stabil dan rasional.

Putih: Jernih, Profesional, dan Terbuka

Warna putih gak cuma mencerminkan kesederhanaan dan ketertiban, tapi juga, dalam konteks professional, menunjukkan kejujuran dan transparansi.

Menurut Caring Minds United, lingkungan kerja dengan dominasi warna putih cenderung memberi kesan metodis dan serius, tetapi tetap bersih dan terbuka.

Inilah mengapa seragam dokter, jas lab ilmuwan, hingga tampilan minimalis startup modern banyak menggunakan warna putih.

Dalam dunia kerja yang menuntut kejelasan dan integritas, warna putih adalah simbol nonverbal dari niat baik dan keterbukaan.

Hitam: Elegan tetapi Penuh Kuasa

Hitam punya keanggunan yang tak lekang waktu. Dalam banyak budaya, warna ini mencerminkan otoritas dan kedewasaan.

Menariknya, hitam juga memiliki efek psikologis terhadap pemakainya. Dalam situasi menegangkan, pakaian berwarna gelap dapat memberi rasa percaya diri dan fokus, membuat pemakainya merasa lebih siap menghadapi tantangan besar.

Warna yang Harus Digunakan dengan Hati-Hati

Warna-warna mencolok seperti merah terang, kuning cerah, atau cokelat hangat bisa menciptakan kesan yang tidak sesuai jika digunakan dalam konteks formal.

Misalnya, merah bisa memberi kesan terlalu dominan atau bahkan agresif, sedangkan kuning bisa terlihat terlalu kasual.

Psikolog warna menyarankan untuk menyimpan warna-warna ini untuk acara santai atau interaksi sosial yang lebih ringan.

Sementara itu, untuk konteks profesional atau situasi di mana kamu mau kelihatan cerdas dan andal, warna netral seperti biru, putih, dan hitam tetap menjadi pilihan paling aman dan efektif.

Dalam dunia yang serba cepat dan visual seperti sekarang, pilihan warna bukan lagi soal estetika semata tetapi juga menjadi alat komunikasi yang kuat.

Dengan memahami makna psikologis di balik warna, kita bisa lebih bijak membangun citra diri yang sesuai dengan tujuan dan situasi.

Jadi, mulai sekarang, selain mikirin model dan gaya pakaian, jangan lupa juga perhatikan pilihan warnanya, ya!

(Sifra Kezia)

Berita Terkait

Berita Terkini