Ragam

Kakak Perempuan Itu Anak Pertama, Tapi Bebannya Kayak Orang Tua Kedua

Dibebani tanggung jawab sejak kecil, kakak perempuan sering diperlakukan bak orang tua kedua di rumah. Padahal, dia juga masih anak-anak yang ingin dimengerti. Yuk, refleksi bareng soal peran besar yang sering luput dilihat ini.

Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Ilustrasi kakak perempuan (Pexels.com/Nam Phong Bùi)
Ilustrasi kakak perempuan (Pexels.com/Nam Phong Bùi)

Dewiku.com - Jadi kakak perempuan itu nggak pernah semudah kelihatannya. Lahir sebagai anak pertama, banyak yang langsung ditempa untuk “lebih dewasa”, “jadi contoh”, bahkan tanpa sadar dijadikan orang tua kedua di rumah. Mulai dari bantu urus adik, jadi penengah saat orang tua bertengkar, sampai harus rela ngalah—semuanya dilakukan tanpa banyak pilihan.

Padahal, di balik sikap kuatnya, kakak perempuan juga punya rasa lelah, kecewa, dan ingin dimanja. Sayangnya, peran besarnya sering dianggap biasa.

Artikel ini jadi ruang buat kita melihat ulang: seberapa besar sebenarnya beban yang dipikul kakak perempuan dalam diam?

1. Peran dan Tanggung Jawab dalam Keluarga

Sebagai anak pertama, apalagi kakak perempuan pertama, biasanya ada aja peran dan tanggung jawab yang diberikan orang tua. Fenomena ini lumrah ditemui dan bahkan banyak diterapkan dalam pola parenting.

Mulai dari diserahi momong adik-adik, bantu ibu menyiapkan makanan, sampai bikin aturan dan kasih nasihat ke adik. Bisa dibilang peran anak perempuan pertama cukup besar dalam menjadi ‘wakil’ dari orang tua.

Nggak heran kalau dalam perkembangannya, kakak perempuan memiliki pola perilaku yang cenderung mirip dengan ibu. Apalagi kalau ibu sedang nggak di rumah atau malah memang udah nggak ada, kakak perempuan otomatis ‘naik jabatan’ gantikan peran ibu.

2. Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup dari didikan sebagai sosok kakak sekaligus anak pertama yang bisa diandalkan ikut membentuk karakter dari kakak perempuan. Dia juga terlatih untuk jadi sosok yang lebih dewasa dibanding adik-adiknya lewat didikan ibu.

Belajar dari teladan ibu, pengalaman inilah yang akhirnya membentuk kakak perempuan jadi sosok yang penuh tanggung jawab. Dia juga terbiasa berpikir cepat saat menghadapi masalah, persis seperti yang dilihat dari ibunya.

3. Karakter Alami

Terlepas dari pengalaman dan perilaku penuh tanggung jawab, sebenarnya sosok kakak perempuan yang seperti ibu juga merupakan karakter alami. Pada dasarnya anak perempuan pertama memang punya sifat keibuan.

Dia penyayang, penuh perhatian, dan cenderung punya jiwa pelindung pada keluarga, terutama ke adik-adik. Pada akhirnya, karakter alami ini akan mendorong kakak perempuan berperilaku seperti sosok ibu.

Apalagi saat ada dalam kondisi darurat yang memaksa seorang kakak perempuan menunjukkan peran bak “ibu kedua”, pasti karakter alami tadi makin keluar.

4. Keteladanan dari Ibu

Alasan lain kenapa kakak perempuan seperti “ibu kedua” juga nggak lepas dari keteladanan ibunya. Kalau sering melihat perilaku ibu dalam menjalankan peran di keluarga, otomatis anak perempuan akan menirunya.

Mulai dari cara ibu memberi perhatian, kasih sayang, bahkan menasihati anggota keluarga, semua bakal dipraktikkan dengan baik. Nggak jarang juga kakak perempuan bisa lebih bawel dari ibu dan lebih ditakuti adik-adiknya.

5. Bentuk Dukungan Emosional

Mindset yang tertanam kalau kakak perempuan harus bisa memberikan dukungan emosional pada adik-adiknya juga jadi alasan pendukung yang membuat dia mirip dengan ibu. Kakak perempuan merasa perlu melakukannya, terutama saat ibu tidak bisa atau tidak ada.

Sebagai contoh, kakak perempuan merasa harus bisa jadi tempat terbaik buat diajak bicara dan berbagi masalah. Nggak sekadar mendengar, kakak perempuan juga akan menasihati adik-adiknya saat dibutuhkan meski tanpa diminta.

Peran ini mirip dengan sosok ibu dan memang cara ibu menjalankan perannya dalam keluargalah yang dijadikan panutan.

Itulah tadi lima alasan kakak perempuan bak “ibu kedua”. Kalau kamu juga kakak perempuan, kemungkinan besar merasakan hal tersebut cukup relate sama hidupmu selama ini. Semangat, ya buat semua kakak perempuan di dunia.

 

Berita Terkait

Berita Terkini