Ragam
Gampang Emosi Gara-Gara Hal Kecil? 6 Alasan Psikologis Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Sering kesal atau marah karena hal sepele? Bisa jadi ada penyebab psikologis di baliknya. Kenali 6 faktor emosional ini biar kamu lebih paham dan bisa mengelola emosi dengan sehat.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Pernah nggak sih kamu merasa marah atau kesal berlebihan hanya karena hal kecil, seperti tisu habis, chat nggak dibalas, atau jalanan macet? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Banyak orang mengalami ledakan emosi yang tampaknya tidak sebanding dengan pemicunya.
Tapi tenang, ini bukan berarti kamu "terlalu sensitif"—bisa jadi, ada alasan psikologis di baliknya. Yuk, kenali 6 penyebab psikologis kenapa kamu gampang emosi sama hal-hal sepele, agar kamu bisa memahami dan mengelola perasaan dengan lebih sehat.
1. Stres Kronis dan Beban Kognitif yang Berlebihan
Saat kamu berada di level stres kronis, tubuh dan pikiran cenderung berada dalam keadaan siaga tinggi. Kondisi ini sangat menguras fisik dan mental hingga rentan terhadap luka atau stresor sekecil apa pun.
Di sisi lain, kondisi kognitif yang berlebihan akibat otak dibebani informasi atau tugas yang overload bisa menurunkan toleransimu pada frustrasi kecil. Dampaknya, kamu jadi gampang marah pada situasi sepele yang sebenarnya bisa diatasi dengan lebih tenang.
2. Kelelahan Emosional
Kelelahan emosional merupakan penyebab utama kondisi burnout. Biasanya, hal ini terjadi saat datang banyak tuntutan hingga kamu merasa energi sudah terkuras secara mental maupun emosional.
Entah itu soal pekerjaan atau malah hubungan pribadi, burnout yang semakin memuncak dan nggak bisa kamu tangani dengan baik akan muncul ke permukaan lewat ledakan amarah. Kamu udah merasa nggak punya energi, tapi tuntutan yang datang seolah nggak ada habisnya.
3. Emotion Dysregulation
Emotion dysregulation atau ketidakmampuan mengatur emosi jadi alasan kemunculan rasa marah yang berlebihan pada hal-hal kecil. Kamu kehilangan kontrol atas cara mengelola dan merespons emosi dengan tepat.
Baca Juga
Bakal Main di Drakor Baru, Ini 5 Jejak Drama Keren Lee Sung Kyung
Citra Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Gigi Tercoreng? RANS Entertainment Terseret Dugaan Penipuan Investasi Kosmetik!
5 Tipe MBTI yang Bikin Circle Pertemanan Adem
Heboh Skandal Pelecehan Seksual, Pungli, dan Teror Korban di SMAN 4 Serang!
Red Flag Tiap Zodiak dalam Hubungan: Kenali Sifat Asli Sebelum Jadian
Jago Bikin Baper, Ini 4 Drama Zhao Jinmai yang Harus Kamu Tonton
Bisa jadi kamu memang memiliki ambang batas yang relatif rendah pada pemicu emosi hingga sulit menolerir sesuatu yang mudah bagi orang lain. Atau kemampuan koping stres dalam menghadapi frustrasi memang nggak maksimal.
Akhirnya, kamu jadi mudah tersulut emosi dan gampang marah pada semua hal yang menurutmu nggak sesuai atau menambah beban pikiran.
4. Gangguan Kecemasan
Ada kemungkinan rasa marahmu yang mudah terpancing meski oleh hal remeh disebabkan adanya gangguan kecemasan yang belum terdeteksi. Anxiety disorder ini berpotensi mengarah pada depresi kalau nggak segera ditangani dengan tepat.
Bukan cuma ledakan emosi, dampaknya juga bisa mengarah pada anhedonia atau ketidakmampuan dalam merasakan kesedihan. Kondisi antara ledakan amarah dan anhedonia ini terbilang ekstrem hingga butuh diagnosa ahli yang lebih mendalam.
5. Kualitas Tidur Nggak Maksimal
Nggak melulu kondisi mental dan emosional yang jadi penyebab utama kemarahan pada hal-hal kecil. Bisa jadi kondisimu ini muncul akibat kualitas tidur yang nggak maksimal dan memicu kelelahan fisik.
Kelelahan fisik inilah yang kemudian mempengaruhi suasana hati dan kemampuan mengelola emosi. Fungsi kognitif yang menurun karena kurang tidur bikin kamu gampang jengkel, frustrasi, dan marah pada hal-hal sepele di sekitar.
6. Masalah Komunikasi dan Batasan Diri
Ledakan emosi yang berujung pada rasa marah yang meluap-luap pada hal kecil bisa jadi merupakan wujud masalah komunikasi. Kamu merasa kesulitan dalam mengkomunikasikan kebutuhan dan penetapan batasan diri yang sehat.
Berawal dari menahan diri atas ketidakpuasan atau perasaan nggak senang, akhirnya kamu sampai di ambang batas toleransi. Ibarat air yang sudah sampai di titik didihnya, letupan uap panas akan datang bertubi-tubi dan hal sepele jadi pemicu kemarahan besar.
Saat alasan-alasan psikologis kenapa kamu gampang marah sama hal-hal kecil di atas mulai kamu rasakan, berarti ini saatnya buat pura-pura baik-baik saja. Stop abaikan tanda kalau kamu butuh bantuan mengatasi emosimu demi memahami akar masalah yang sebenarnya.