Ragam
Konser Mini di Rapat Dewan? Aksi Melly dan Giring Bikin Heboh!
Ada yang menilai konser dadakan Melly Goeslaw dan Giring Ganesha ini seru, meski ada juga yang menganggap nggak etis.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Melly Goeslaw ‘konser’ dadakan di ruang dewan saat rapat kerja dengan Kementerian Kebudayaan beberapa waktu lalu. Bermula dari kesempatan yang diberikan Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, untuk merayakan ulang tahun Wamenbud Giring Ganesha.
"Sebelum saya membacakan kesimpulan, ternyata kan kita ada dua agenda ya hari ini ya. Satu membahas anggaran 2024, satu lagi merayakan ulang tahun Pak Wamen," ucap Hetifah dalam rapat kerja tersebut.
Merespons kesempatan yang ada, Melly pun langsung menyanyikan lagu “Jika” miliknya dengan lirik yang sedikit diubah sesuai momennya.
"Jika memang masih bisa mulutku berbicara, santun kata yang tentu terucap, kan kudengar caci dan puji dirimu padaku. Kementerian Kebudayaan yang hadir di sini, Wamennya sedang berulang tahun, Komisi X mendoakan yang terbaik," ujar istri Anto Hoed tersebut sambil meminta balasan serupa dari Giring.
Mendengar tantangan dari Melly, Giring pun membalas dengan nyanyian meski mengaku nggak mempersiapkan lirik baru. Giring pun menyanyikan lagu hits “Laskar Pelangi” dan sukses bikin ruang dewan berasa panggung konser minimalis.
Giring pun melanjutkan dengan mengucapkan rasa terima kasih atas kerja sama dengan Komisi X DPR selama ini dan mengaku baru pertama kali memakai mic di Komisi X DPR RI untuk bernyanyi.
"Saya harap ini adalah kolaborasi kemitraan yang paling luar biasa karena kita saling support satu sama lain. Oleh karena itu, saya izinkan memberikan sebuah nyanyian spesial yang pertama kali nih di Komisi X," ucap Giring yang sudah mundur dari panggung hiburan tersebut.
Pemandangan ini memang nggak lazim, bahkan bisa dibilang baru kali ini terjadi dan bahkan videonya tersebar ke berbagai media dan platform medsos. Diakui atau tidak, memang ada keseruan di dalamnya. Tapi juga memunculkan tanda tanya besar tentang batasan etika formal dalam sebuah rapat anggota dewan.
Respons Netizen Terbelah: Ada yang Bilang Seru, Ada yang Bilang Kurang Etis
Respons warganet melihat pemandangan ini pun terbelah. Cukup banyak yang mengapresiasi kehadiran Melly dan Giring karena membawa nuansa positif dan energi baru ke dalam forum serius, termasuk ‘konser’ dadakan di ruang dewan.
Baca Juga
Mertua Goals: Dona Harun Minta Izin Mantu Sebelum Kasih Gadget ke Cucu
Zodiak vs Mantan: Siapa yang Gampang Balikan, Siapa yang Auto Blokir?
Dari Mantan Sampai HP Hilang: Ini Arti Mimpi yang Sering Bikin Cemas Gen Z
Viral Tren Man of the Year: Curhat Pahit Cewek-Cewek soal Toxic Relationship
Sheila Dara Ungkap Film Sore: Istri dari Masa Depan Diproduksi ala UMKM, Tapi Tetap Totalitas!
Sea Moss Challenge: Tantangan 30 Hari Buat Kamu yang Mau Reset Tubuh
Namun, sebagian lainnya justru merasa kalau ruang rapat di Gedung DPR RI bukanlah tempat yang cocok untuk aksi hiburan, apalagi dilakukan secara spontan. Bisa dibilang ada etika formal yang dilanggar mengingat Melly dan Giring bukan cuma mantan penyanyi tapi juga wakil rakyat.
Melly Goeslaw dan Giring Ganesha: Dua Figur yang Punya Dua Dunia
Aksi dadakan ini juga menyoroti posisi Melly Goeslaw dan Giring Ganesha yang kini aktif di dunia politik setelah meninggalkan panggung hiburan. Baik Melly maupun Giring merupakan penyanyi serta pencipta lagu yang cukup berpengaruh.
‘Konser’ dadakan di tengah-tengah sesi rapat antara Komisi X DPR RI dan Kementerian Kebudayaan ini tentu sangat mencuri perhatian karena membawa nuansa kolaboratif lintas profesi. Forum yang awalnya formal dan biasanya kaku jadi lebih berwarna.
Batasan Antara Panggung Hiburan dan Formalitas
Fenomena ini kemudian memunculkan pertanyaan yang lebih besar, apakah panggung hiburan punya tempat di ruang formal seperti rapat dewan? Atau batasan antara keduanya menjadi lebih fleksibel di mana konten viral menjadi bentuk strategi komunikasi?
Apa pun alasan dan dampaknya, tetap saja etika publik membutuhkan batasan yang jelas agar fungsi utama rapat atau sidang tidak berubah menjadi tontonan. Terlebih jika momen tersebut tidak direncanakan secara resmi atau keluar dari agenda protokol.