Trending
Viral Tren Man of the Year: Curhat Pahit Cewek-Cewek soal Toxic Relationship
Tren Man of the Year viral di TikTok, jadi wadah para perempuan buat curhat soal hubungan yang nggak sehat.
Vania Rossa

Dewiku.com - Media sosial, khususnya TikTok, lagi ramai banget sama tren “Man of the Year”. Bukan buat muji, tapi justru jadi ajang cewek-cewek buat cerita pengalaman pahit mereka—mulai dari disakiti, dikontrol, sampai direndahkan sama laki-laki, entah itu pacar, ayah, bahkan saudara sendiri.
Tren ini nggak cuma soal curhatan biasa. Banyak yang membahas soal toxic masculinity—pola pikir dan perilaku maskulin yang berlebihan dan sering merugikan orang lain, khususnya perempuan. Dari cara ngomong sampai perlakuan yang dianggap “laki-laki banget,” ternyata bisa menyakitkan kalau dibiarkan.
Lagu Lorde Jadi Pemicu Viral
Tren ini terinspirasi dari lagu “Man of the Year” milik Lorde yang rilis 28 Mei 2025 lalu. Dalam lagunya, Lorde menyoroti bagaimana energi maskulin dan feminin bisa bercampur dalam satu tubuh, dan bagaimana pengalaman-pengalamannya dengan laki-laki membentuk dirinya. Lagu ini langsung kena di hati banyak cewek dan jadi backsound curhatan viral di TikTok.
Bukan Soal Individu Aja
“Man of the Year” juga memperlihatkan kalau masalahnya bukan cuma di satu atau dua orang laki-laki, tapi udah jadi bagian dari struktur sosial yang mengakar. Budaya patriarki—yang menempatkan laki-laki di atas perempuan dalam keluarga atau masyarakat—bisa bikin perempuan terbiasa diperlakukan nggak adil dan mikir itu normal.
Misalnya, dalam beberapa keluarga, anak laki-laki lebih dimanjakan atau dianggap “lebih penting” dibanding perempuan. Dari situ, mereka bisa tumbuh dengan anggapan bahwa mereka berhak memperlakukan perempuan sesuka hati. Sedihnya, banyak cewek yang akhirnya terbiasa atau bahkan menerima itu sebagai bentuk cinta.
Kenapa Perempuan Sering Dirugikan?
Dilansir dari Halodoc, beberapa alasan kenapa cewek lebih sering dirugikan dalam hubungan antara lain:
- Budaya patriarki di lingkungan keluarga yang bikin perempuan merasa pantas diperlakukan tidak baik.
- Kurangnya edukasi hubungan sehat, bikin banyak perempuan nggak sadar kalau mereka sedang terjebak dalam relasi toxic.
- Minimnya pengalaman, membuat mereka menganggap kontrol atau kekerasan sebagai bentuk perhatian atau cinta.
Cara Hadapi dan Mencegah Toxic Relationship
Baca Juga
Aroma Laut yang Menyegarkan! Ini 4 Parfum Biar Tetap Wangi di Cuaca Terik
Hamil di Luar Nikah Bukan Akhir Dunia, Ini Cara Hadapin Badai Emosi Tanpa Nyerah
Menangis di Sidang, Lesti Kejora Minta Kejelasan atas Keberadaan Undang-Undang Hak Cipta
Presenter Jadi Pejabat, Gaji Berlipat! Kekayaan Tina Talisa Melonjak Drastis Gara-Gara Rangkap Jabatan
Liburan ala Keluarga Krisdayanti: Kompak Pakai Tais, Kental Nuansa Budaya!
Drakor Good Boy: Visual Yes, Cerita Juga Nggak Main-Main!
Biar nggak ikut jadi korban, ini beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Pahami konsep hubungan sehat
Kenali tanda-tanda red flag dalam hubungan, baik dengan pacar, keluarga, maupun teman. Jangan ragu minta bantuan kalau merasa nggak aman.
2. Waspada terhadap perubahan sikap orang terdekat
Karena justru orang terdekatlah yang seringkali jadi pelaku kekerasan. Kalau merasa nggak nyaman, validasi perasaanmu dan ambil jarak.
3. Bangun kepribadian yang kuat
Rasa percaya diri dan batasan yang jelas akan bantu kamu terhindar dari hubungan nggak sehat. Di sinilah peran orang tua, guru, dan lingkungan penting banget.
Tren “Man of the Year” bukan cuma soal viral-viralan, tapi jadi momen refleksi dan suara bersama para perempuan buat bilang: cukup. Sudah saatnya kita bangun relasi yang sehat, setara, dan saling menghargai.
(Himayatul Azizah)