Ragam

Dance Tabola Bale Jadi Primadona Baru: Velocity Minggir Dulu

Berawal dari lagu Tabola Bale yang banyak jadi backsound konten di medsos, berlanjut pada aksi viral murid sekolah yang energik. Mau coba ikutan tren ini?

Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Lagu Tabola Bale (YouTube/Silet Open Up)
Lagu Tabola Bale (YouTube/Silet Open Up)

Dewiku.com - Di tengah derasnya tren dance challenge di media sosial, video murid SMPN 4 Ambon berjoget ala tren “Dance Tabola Bale” tiba-tiba mencuri perhatian warganet. Aksi energik ini langsung viral di TikTok dan Instagram Reels sampai dinilai jadi tren joget yang positif di kalangan remaja.

Dalam video tersebut, tampak murid laki-laki memimpin tarian ini bersama teman-teman lainnya yang mengikuti di barisan belakang. Apalagi semangatnya semakin terpacu saat teman-teman lainnya bersorak riuh melihat aksi tersebut.

Meski berjoget sangat aktif, tapi warganet justru beranggapan kalau murid tersebut tetap “laki” banget. Bahkan tren “Dance Tabola Bale” ini mendapat respons positif dari warganet yang dianggap sebagai tren ramah usia.

Lalu, apa sebenarnya yang membuat tren dance challenge ini begitu booming dan mendapat banyak dukungan warganet, termasuk dari guru?

 

Asal Mula Tren “Dance Tabola Bale”

Tren “Dance Tabola Bale” berawal dari penggunaan lagu berjudul “Tabola Bale” yang banyak digunakan sebagai backsound di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok. Namun, ternyata lagu ini sendiri cukup unik, nih.

Lagu yang merupakan kolaborasi Silet Open Up dengan Jacson Zeran, Juan Reza, Diva Aurel, dan Kiki Acoustic ini menampilkan unsur musik Timur dengan Minang. Bahkan bahasa Timur dan Minang juga jadi bagian dari lirik lagunya, lho.

Ditambah lagi irama energik yang diciptakan bikin pendengar terbawa dan menikmati lagu ini secara keseluruhan, baik bahasa, aransemen, maupun tarian dalam video klipnya.

Istilah “Tabola Bale” sendiri berasal dari Sulawesi Selatan yang memiliki arti berbalik arah atau tidak bisa berpaling. Kalau menyimak liriknya, kata ini dipakai dalam reff lagu dan ngena banget di telinga.

“Kaka tabola bale lia ade nona e

Su makin manyala e, kaka hati susah e

Ade bikin kaka mete, tidur malam bola bale

Sejak kaka lia ade, aduh Tuhan ampun e”

Artinya:

“Kakak tidak bisa berpaling melihatmu, adik perempuan

Semakin bersinar saja, kakak jadi gelisah

Adik membuat kakak terpikat, tidur malam pun gelisah

Sejak kakak melihatmu, ya Tuhan, ampuni”

Makin Viral Berkat Aksi Murid SMPN 4 Ambon, Geser Tren “Velocity”?

Nggak disangka, lagu dan tren “Dance Tabola Bale” makin viral setelah aksi murid SMPN 4 Ambon diunggah ke media sosial. Lagu beat yang dipadukan gerakan energik makin menggugah suasana buat ikut menikmati.

Tampaknya, aksi ini bisa jadi pelopor dance challenge di media sosial yang lebih positif. Sebelum ini, ada tren dance challenge “Velocity” yang banyak dilakukan pengguna medsos, termasuk kalangan anak sekolah.

Meski viral, tapi tren “Velocity” sempat menimbulkan kontroversi dan memicu kekhawatiran soal batasan antara tren hiburan dan kesopanan di ruang publik. Dengan hadirnya tren “Tabola Bale” yang energik tapi versi lebih sopan, muncul harapan tren alternatif yang lebih ‘sehat’.

Efek Positif di Era Digital

Terlepas dari tren alternatif maupun tren dance challenge lain sebelumnya, kemunculan tren-tren ini bisa dianggap sebagai efek positif di era digital. Namun, media sosial yang sudah menjadi keseharian generasi muda seharusnya bisa disikapi lebih bijak.

Tentu tren digital bisa membawa manfaat kalau diarahkan dengan tepat. Tren dance “Tabola Bale” ini misalnya, keviralannya bisa jadi peluang penanaman nilai-nilai edukatif yang mendukung aspek pengenalan budaya.

Di sisi lain, pengangkatan tren dance challenge juga bisa mendorong kekompakan dan kerja sama antar teman, aktivitas fisik yang sehat lewat menari, kreativitas, dan pastinya kebanggaan pada budaya lokal.

 

Berita Terkait

Berita Terkini