Ragam

Percuma Hidup Lama Kalau Nggak Bahagia, Anak Muda Mulai Pilih Kualitas Hidup daripada Umur Panjang

Survei Manulife 2025 tunjukkan anak muda Indonesia lebih pilih kualitas hidup daripada sekadar umur panjang. Kesehatan mental, kebebasan finansial, dan hidup mandiri jadi prioritas utama.

Vania Rossa

Ilustrasi hidup bahagia (Unsplash.com/ Matthew Hamilton)
Ilustrasi hidup bahagia (Unsplash.com/ Matthew Hamilton)

Dewiku.com - Di tengah gempuran hustle culture dan tekanan hidup zaman now, makin banyak anak muda yang sadar: hidup lama itu nggak ada artinya kalau nggak bisa dinikmati. Bukan sekadar panjang umur, tapi soal gimana caranya hidup tetap waras, sehat, dan bebas finansial sampai tua nanti.

Hasil survei Asia Care Survey 2025 dari Manulife ngebuktiin hal itu. Dari ribuan responden di Indonesia, 56% bilang lebih penting punya kebebasan finansial dan tubuh yang fit secara fisik, mental, dan sosial—daripada sekadar memperpanjang usia.

Cuma 6% responden yang bilang "umur panjang" adalah tujuan utamanya di masa tua. Sisanya? Mereka lebih pilih hidup yang mandiri, sehat, dan meaningful.

“Usia panjang bukan lagi sekadar bertahan hidup, tapi soal bisa hidup bermakna dan nggak ngerepotin orang lain,” kata Lauren Sulistiawati, Presiden Direktur Manulife Indonesia.

Sehat Bukan Cuma Nggak Sakit, Tapi Bisa Hidup Mandiri

Survei ini juga nunjukin, makna sehat sekarang udah berubah. 84% anak muda Indonesia percaya sehat itu artinya bisa hidup mandiri dan ngelakuin hal-hal penting versi mereka sendiri—bukan cuma bebas dari penyakit.

Tapi faktanya, hampir 64% dari usia 25–44 tahun udah mulai ngerasain masalah fisik dan mental yang ngeganggu gaya hidup mereka. Nggak heran sih, tekanan hidup, kerja, sosial media, dan FOMO bisa jadi pemicu stres yang nggak kelihatan tapi terasa.

Walau begitu, 82% responden merasa usaha jaga kesehatannya udah cukup. Tapi kenyataannya, banyak yang masih belum rutin cek kesehatan atau punya gaya hidup yang benar-benar sustain buat jangka panjang.

Uang Emang Bukan Segalanya, Tapi Tanpa Uang Juga Susah Nikmatin Hidup

Kualitas hidup di masa tua ternyata juga sangat tergantung sama kondisi keuangan. 76% responden ngerasa udah siap buat pensiun. Tapi lucunya, hampir setengahnya ngaku cuma bisa bertahan kurang dari setahun kalau hari ini tiba-tiba kehilangan pekerjaan tetap.

Masih banyak yang terlalu bergantung sama uang tunai dan tabungan bank. 73% responden masih nyimpen kekayaannya di bentuk yang ‘aman’ kayak uang tunai, yang sebenernya punya imbal hasil rendah. Padahal kalau mau punya masa depan yang lebih tenang, investasi jangka panjang perlu dipertimbangkan.

“Kita paham banyak orang masih takut ambil risiko. Tapi dengan bantuan yang tepat, orang bisa belajar bikin keputusan keuangan yang lebih cerdas,” kata Afifa, CEO Manulife Aset Manajemen Indonesia.

Hidup Nggak Cuma Soal Panjang Umur, Tapi Gimana Menjalaninya

Buat Gen Z dan milenial yang mulai mikir masa depan, pesan dari survei ini jelas: mending hidup lebih berkualitas daripada sekadar lebih panjang. Mulai sekarang, yuk jaga mental, jaga fisik, dan atur uang dengan lebih cerdas. Karena hidup yang bermakna itu dimulai dari keputusan-keputusan kecil hari ini.

 

Berita Terkait

Berita Terkini