Trending

Terlihat Sukses, Ternyata Lelah: Burnout Diplomat Muda Arya Daru yang Tewas dengan Wajah Terlilit Lakban

Arya Daru, diplomat muda yang mapan secara finansial, ternyata menyimpan luka mental mendalam akibat burn out berat. Ini kisah lengkapnya.

Vania Rossa | Ayu Ratna

Arya Daru (aryadaru.blogspot.com)
Arya Daru (aryadaru.blogspot.com)

Dewiku.com - Kabar kematian tragis diplomat muda Arya Daru Pangayunan masih jadi perbincangan hangat. Ia ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dengan kondisi mengenaskan: wajah terlilit lakban.

Tapi hasil penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa Arya Daru meninggal karena bunuh diri, tanpa adanya keterlibatan pihak lain. Kesimpulan itu didasarkan pada autopsi, olah TKP, kesaksian saksi, dan data forensik digital dari ponsel Arya.

Tragisnya, meski Arya dikenal sebagai pribadi yang cemerlang dan mapan secara karier dan finansial, ia ternyata menyimpan luka mental yang dalam. Ia bahkan sudah menyimpan keinginan untuk mengakhiri hidup sejak 2013.

Ini mengungkap sisi lain kehidupan profesional yang sering tak terlihat dari luar: kelelahan mental alias burnout yang bisa berdampak fatal.

Di Balik Kehidupan Mapan, Ada Luka yang Dalam

Banyak yang terkejut saat tahu Arya Daru—yang berkarier di Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri—memutuskan untuk bunuh diri. Dari luar, hidupnya terlihat sempurna. Namun, tekanan dan stres berat akibat pekerjaannya jadi sumber utama kelelahan mental yang menggerogoti sedikit demi sedikit.

Sebagai diplomat yang menangani kasus-kasus pilu WNI di luar negeri, Arya dituntut untuk punya empati tinggi dan tetap tegar dalam situasi yang sangat emosional. Tapi empati yang terus menerus tanpa ruang pemulihan malah membuatnya lelah secara psikologis. Ia harus menampung beban emosional, tapi tidak punya cukup ruang untuk mengelolanya.

Burn out ini bukan kelelahan biasa. Ini kondisi ketika fisik, mental, dan emosi benar-benar terkuras habis. Meski tetap profesional di luar, ternyata di dalam Arya menyimpan rasa putus asa yang mendalam. Ia mencoba mencari bantuan ke layanan mental online, terakhir tercatat pada 2021. Sayangnya, mungkin itu tidak cukup untuk mengangkat beban yang ia rasakan.

Burn Out Bisa Bikin Orang Kehilangan Arah

Burn out adalah kondisi serius. Bukan cuma capek kerja, tapi menyentuh titik di mana seseorang merasa kosong, kehilangan motivasi, dan tidak melihat harapan ke depan. Dalam kasus Arya, kondisi ini memengaruhi cara berpikirnya tentang diri sendiri dan masa depan.

Secara kognitif, burn out bikin orang sulit fokus, mudah lupa, dan kesulitan membuat keputusan rasional. Otak terus dipaksa kerja tanpa henti, sementara istirahat emosional tidak pernah datang. Jadinya, keputusan ekstrem seperti bunuh diri bisa jadi terlihat seperti satu-satunya “jalan keluar”.

Apalagi ketika orang tersebut tidak bisa mengekspresikan emosi negatif. Seperti Arya, yang dikenal sebagai pribadi positif dan bertanggung jawab. Bisa jadi ia merasa harus selalu kuat, hingga akhirnya memilih menyimpan semuanya sendiri—sampai tak kuat lagi.

Kisah Arya Daru adalah pengingat penting bahwa kesehatan mental itu nyata dan butuh perhatian. Sekaya atau sepintar apapun seseorang, kalau batinnya lelah dan tidak tertolong, maka risiko keputusan fatal tetap ada. Burn out bukan sekadar stres kerja biasa, tapi kondisi serius yang bisa mengubah cara berpikir seseorang secara drastis.

Semoga kasus ini jadi refleksi buat kita semua, bahwa penting untuk mengenali sinyal kelelahan dalam diri sendiri maupun orang terdekat. Dan semoga siapa pun yang sedang berjuang secara diam-diam, tahu bahwa mereka tidak sendirian—dan masih ada harapan.

Berita Terkait

Berita Terkini