Ragam
Capek Terus Tapi Gak Tahu Kenapa? Bisa Jadi Kamu Lagi Kena Mental Load!
Sering merasa capek banget padahal aktivitasmu nggak seberapa? Bisa jadi kamu sedang mengalami mental load! Yuk, kenali apa itu mental load dan cara mengatasinya agar hidupmu lebih ringan.
Vania Rossa

Dewiku.com - Pernah nggak sih kamu merasa capek banget, tapi pas dihitung-hitung, aktivitasmu nggak banyak-banyak amat? Rasanya seperti habis lari marathon, padahal cuma kerja seperti biasa, bantuin keluarga, dan mikirin banyak hal kecil yang nggak ada habisnya. Kalau iya, bisa jadi kamu sedang mengalami yang namanya mental load.
Mental load adalah beban pikiran yang muncul akibat harus terus-menerus merencanakan, mengingat, dan mengatur berbagai hal dalam hidup. Walaupun terdengar sepele, beban ini bisa bikin kamu stres, cepat lelah, dan bahkan burnout.
Apa Itu Mental Load?
Secara sederhana, mental load adalah kerja otak non-stop yang nggak kelihatan. Misalnya, kamu sibuk kerja tapi otak juga muter mikirin: “Nanti masak apa ya?”, “Jangan lupa ambil laundry”, “Aduh, deadline tugas si adik udah deket”, atau “Besok ulang tahun temen, belum beli kado!”
Semua tugas itu mungkin nggak berat secara fisik, tapi karena kamu terus memikirkan dan menjaganya tetap dalam kepala, otak kamu jadi overworked. Mental load sering kali dialami oleh perempuan, terutama yang terbiasa jadi "penjaga semua hal" dalam keluarga atau lingkungan sosialnya.
Tanda-Tanda Kamu Sedang Mengalami Mental Load
Biar nggak terus-terusan bingung kenapa kamu merasa capek padahal nggak ngapa-ngapain banget, yuk kenali tanda-tandanya:
- Cepat lelah meski aktivitas fisik tidak berat
- Kesulitan fokus atau gampang lupa
- Merasa tidak pernah selesai beristirahat
- Mudah tersinggung atau emosional
- Merasa sendiri dan nggak dihargai
- Sering merasa bersalah kalau tidak melakukan apa-apa
Kalau kamu mengalami beberapa hal di atas, saatnya kamu ambil jeda dan mulai lebih peduli sama kesehatan mentalmu.
Kenapa Perempuan Rentan Terkena Mental Load?
Banyak perempuan, terutama di budaya kita, terbiasa untuk “tahu semua hal”—mulai dari hal besar seperti mengatur keuangan keluarga sampai hal kecil kayak memastikan stok sabun mandi masih cukup. Hal-hal kayak gini sering kali tidak dianggap kerjaan, tapi nyatanya sangat melelahkan.
Baca Juga
Anti Tua-Tua Club! Ini Warna Lipstik yang Bikin Tampilan Lebih Muda, Plus Rekomendasi Produknya
Nikita Willy Thrifting, Kaget Dapet Kemeja Branded yang Bikin Indra Priawan Angkat Tangan!
Data Pribadi WNI Katanya Bakal Dibagiin ke AS, Perlu Panik Nggak, Sih?
4 Ide Kado Lahiran yang Nggak Gitu-Gitu Aja: Spesial Buat Ibu Baru
Love Language Cewek Gen Z: Bukan Pelukan, Tapi Dikirimin Makanan Favorit
4 Gaya Kebaya Kekinian ala Dara Sarasvati, Tetap Anggun dan Berani Beda!
Apalagi kalau kamu juga menjalani peran sebagai anak sulung, pekerja kantoran, mahasiswa, atau bahkan new mom. Kombinasi berbagai tanggung jawab ini bikin otakmu terus aktif, tanpa henti.
Cara Mengatasi Mental Load Biar Hidup Lebih Ringan
1. Prioritaskan Diri Sendiri
Self-care bukan egois. Kamu berhak untuk istirahat dan merasa cukup. Coba jadwalkan waktu khusus buat me-time tanpa rasa bersalah.
2. Komunikasikan Bebanmu
Jangan simpan semua dalam kepala sendiri. Mulai belajar berbagi tugas dengan pasangan, keluarga, atau teman. Beban itu bisa dibagi, kok!
3. Tulis To-Do List
Daripada semua disimpan di kepala, tuangkan ke dalam daftar harian. Ini membantu otakmu "bernapas" dan nggak perlu terus mengingat semuanya.
4. Kurangi Multitasking
Fokus pada satu hal dalam satu waktu bisa bantu otakmu lebih tenang. Multitasking sering jadi penyebab stres karena otak kerja ekstra keras.
5. Cari Dukungan Emosional
Jangan ragu untuk cerita ke orang terpercaya atau bahkan profesional seperti psikolog. Validasi emosi itu penting banget.
Mental Load Bukan Hal Sepele
Jadi, kalau kamu merasa capek terus tanpa alasan yang jelas, coba cek lagi: apakah kamu sedang memikul terlalu banyak beban yang nggak kelihatan? Mental load memang nggak kasat mata, tapi dampaknya nyata.
Yuk, belajar lebih sadar, lebih berbagi, dan lebih mencintai diri sendiri. Karena kamu juga berhak merasa ringan dan bahagia tanpa harus jadi “pengingat hidup” buat semua orang di sekitarmu.