Ragam

Prinsip Adele yang Menginspirasi: Musik Bukan untuk Mata, Tapi Telinga!

Adele jadi bukti kalau sukses bisa diraih dari karya yang tulus dan bukan melalui senjata bikini atau pakaian minim di atas panggung.

Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Adele (Instagram/adele)
Adele (Instagram/adele)

Dewiku.com - Adele Laurie Blue Adkins, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Adele, adalah salah satu penyanyi paling berpengaruh di dunia. Bukan hanya karena suara emasnya, tetapi juga sikap tegas dalam karier tentang cara perempuan direpresentasikan.

Sejak awal berkarier, Adele konsisten menunjukkan karya musik yang bermakna tanpa terpengaruh tuntutan penampilan fisik atau standar kecantikan tertentu. Prinsip ini membuat Adele berbeda hingga nggak terjebak dalam tekanan terlihat “sempurna” di mata publik.

Pernyataan Ikonik: Musik Dibuat Bukan untuk Mata Tetapi untuk Telinga

Salah satu pernyataan paling ikonik dalam perjalanan karier Adele adalah ketika ia mengungkapkan kalimat sederhana bahwa musiknya dibuat “bukan untuk mata, tetapi untuk telinga”.

Pernyataan ini jadi bentuk manifestasi kalau musik itu tentang pendengaran, perasaan, dan pengalaman emosional, bukan sekadar penampilan visual sang artis.

Ucapan ini sekaligus jadi respons terhadap budaya dalam industri hiburan yang kerap mengedepankan visual artis, khususnya perempuan, dibandingkan dengan karya mereka.

Kalau diartikan secara lebih luas, Adele mengajak publik untuk kembali pada esensi musik, Musik itu didengarkan dan dirasakan, bukan hanya menilai dari apa yang terlihat di panggung atau sampul album.

Kritik Terhadap Seksualisasi Artis Perempuan

Adele juga dikenal lantang dalam menolak praktik seksualisasi berlebihan terhadap artis perempuan. Ia pernah berujar dalam sejumlah wawancara kalau publik nggak akan pernah dia tampil mengenakan bikini atau busana minim.

Bagi Adele, daya tarik seorang musisi nggak semestinya diukur dari penampilan luar, tapi kualitas karya dan pesan yang ingin disampaikan. Sikap ini juga jadi bentuk perlawanan terhadap tren visualisasi fisik sebagai senjata pemasaran dalam industri hiburan.

Pendukung Gerakan Body Positivity

Selain fokus pada musik, Adele juga menjadi salah satu sosok publik yang mendukung gerakan body positivity. Ia nggak ragu berbicara tentang perjalanan pribadinya dalam menerima diri, termasuk pergulatan melawan standar kecantikan yang sempit.

Bagi Adele, menerima diri apa adanya adalah proses yang memerlukan waktu dan keberanian. Ia menginspirasi banyak orang untuk berhenti membandingkan diri dengan standar yang nggak realistis, apalagi standar yang diciptakan oleh industri hiburan.

Fokus pada Karya, Bukan Penampilan

Pelantun Someone Like You juga memperlihatkan usaha agar perhatian publik hanya tertuju pada musik yang ia buat. Meski pernah mengalami perubahan fisik yang cukup signifikan, Adele nggak pernah menjadikannya sebagai “jualan utama”.

Adele berucap kalau perubahan bentuk tubuhnya bukan untuk memenuhi tuntutan orang lain. Lewat pernyataan ini juga Adele menunjukkan bukti bahwa jati diri dan nilai seseorang nggak ada hubungannya dengan ukuran tubuh atau penampilan luar.

Pengaruh Adele pada Industri Musik

Keberanian Adele untuk menentang arus telah membawa pengaruh besar dalam industri musik. Ia membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih tanpa harus tunduk pada standar yang ditetapkan orang lain.

Album-albumnya yang selalu mencetak rekor penjualan jadi bukti bahwa musik yang tulus dan berkualitas akan selalu menemukan pendengarnya. Bahkan, Adele dipuji berkat konsistensi dalam menyampaikan pesan lewat lirik dan vokal, tanpa kontroversi atau sensasi murahan.

Inspirasi Bagi Generasi Muda

Pesan Adele sangat relevan bagi generasi muda, terutama di era media sosial saat ini, di mana tekanan untuk tampil sempurna semakin besar. Ia menjadi contoh nyata bahwa kepercayaan diri dan integritas bisa membawa seseorang meraih sukses.

Bagi para musisi muda, Adele mengajarkan untuk fokus pada karya, bukan pada penilaian orang lain terhadap fisik. Sementara bagi para pendengar, ia mengingatkan kalau musik adalah pengalaman yang harus dinikmati dengan hati dan telinga, bukan mata.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini