Ragam
Salut! Krisdayanti Kuliah Lagi di Usia 50-an: Intip Tantangan yang Mungkin Akan Dihadapi para Mahasiswa Senior
Semangat Krisdayanti melanjutkan pendidikan di usia 50-an jadi inspirasi banyak orang. Namun, apa saja tantangan yang mungkin dihadapi mahasiswa senior?
Vania Rossa

Dewiku.com - Politikus dan penyanyi senior Indonesia, Krisdayanti baru saja memiliki melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Terbuka. Ibu dari Aurel Hermansyah ini diketahui mengambil jurusan Ilmu Pemerintahan.
Di usianya yang menginjak angka 50 tahun, Krisdayanti membuktikan jika usia tidak menghalangi dirinya untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Krisdayanti mengakui jika pendidikan adalah salah satu hal terpenting yang belum bisa ia tuntaskan selama dirinya berkarier.
Menurutnya, di usia tua inilah dirinya baru dikasih kesempatan untuk mengenyam pendidikan dan tidak merasa terlambat untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Baru sempat sekarang karena memang waktunya. Pendidikan itu kan bagian dari kehidupan yang terus berjalan. Jadi kapan pun waktunya untuk menimba ilmu, saya rasa nggak ada kata terlambat,” ucap Krisdayanti saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan (8/8/2025).
Krisdayanti mengakui sejak lulus SMA, dirinya tidak melanjutkan kuliah, tetapi dirinya sempat mengambil kursus public speaking. Wanita yang akrab disapa KD ini menyatakan jika dirinya sudah senang bekerja cari uang sejak usia muda.
Langkah yang dipilih oleh Krisdayanti adalah suatu hal positif dan berani karena dirinya tak menganggap usia sebagai sebuah halangan. Namun, memilih kuliah di usia yang tidak muda lagi tentu memiliki tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Kira-kira apa aja ya?
Beradaptasi dengan Lingkungan Belajar
Bertahun-tahun tidak merasakan belajar di kelas, lalu tiba-tiba harus memaksakan diri ada di sana bisa menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, lingkungan belajar (kuliah) tentu akan berbeda jauh dengan lingkungan kerja ataupun rumah. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan ialah mahasiswa yang berada di lingkungan kuliah memiliki usia yang beragam. Maka dari itu, akan ada gap di antara generasi muda dan tua yang bisa menjadi hambatan saat tengah bersosialisasi, berkomunikasi, dan bekerja sama saat mengerjakan tugas atau proyek kuliah.
Manajemen Waktu yang Baik
Manajemen waktu memang dibutuhkan dalam segala aspek. Di usia yang tidak lagi muda, tanggung jawab yang dipikul tidak hanya fokus soal perkuliahan saja, tetapi juga mengurus keluarga. Kedua tanggung jawab besar tersebut tentu tidak dapat dipisahkan dengan mudah. Dalam dunia perkuliahan, khususnya di Indonesia, sering kali terjadi perubahan jadwal kelas yang mendadak. Dengan demikian, kemampuan dalam memanajemen waktu sangat diperlukan untuk menuntaskan tanggung jawab tersebut. Mengerjakan mana yang dirasa lebih prioritas adalah langkah kecil menuju manajemen waktu yang teratur.
Sulit Fokus saat Perkuliahan
Di usia yang sudah tua, terkadang tingkat kefokusan untuk memahami sesuatu itu akan berkurang dibanding saat masih muda. Urusan keluarga yang ada di rumah, juga bisa menjadi penghambat untuk mengurangi daya fokus. Alhasil apa yang disampaikan saat perkuliahan tidak akan terserap dengan baik oleh otak. Hal ini jelas akan menghambat keberlangsungan perkuliahan karena akan menyebabkan mahasiswa telah untuk memahami segala sesuatu yang harus dikerjakan selama berkuliah dan nilai pun bisa turun drastis yang nantinya akan memengaruhi hasil kelulusan.
Rentan Lelah Secara Fisik
Selain daya fokus yang berkurang, usia tua juga rentan dengan tenaga fisik yang semakin melemah. Jadwal kuliah yang padat ditambah dengan kewajiban mengurus keluarga di rumah akan membuat stamina dan energi fisik lebih cepat terkuras karena faktor usia. Apabila tidak memperhatikan faktor kesehatan fisik ini, tubuh hanya akan semakin melemah dan tanggung jawab perkuliahan maupun keluarga bisa dengan mudah terabaikan.
Memilih kuliah di usia tua seperti Krisdayanti tentu bukan pilihan yang salah. Mau tua ataupun muda, manusia sudah sepatutnya memiliki hak untuk belajar dan mendapatkan ilmu setinggi mungkin. Namun, dalam pilihan tersebut tentu diperlukan tanggung jawab yang besar. Melihat kesiapan diri secara mental dan fisik juga sangat dibutuhkan untuk kelancaran proses perkuliahan di usia tua.
(Annisa Deli Indriyanti)