Ragam
Ponsel Bukan Babysitter, Ajak Anak Main di Luar Biar Nggak Jadi Generasi Mager
Gawai emang bisa bikin anteng, tapi main di luar bikin anak lebih happy, sehat, dan kreatif. Yuk pilih aktivitas outdoor!
Vania Rossa

Dewiku.com - Mengasuh anak bukanlah perkara yang mudah. Orang tua perlu memiliki kreativitas dan kesabaran yang tinggi saat mengasuh anak. Terlebih, usia anak yang berada di masa golden age sering kali hadir dengan segala tingkahnya yang beragam. Salah satunya rewel.
Kerap kali orang tua memberikan cara yang instan saat anak sedang rewel dengan cara memberikannya ponsel atau handphone. Cara instan ini sering dilakukan beberapa orang tua karena dinilai ampuh untuk menghentikan tangisan dan kerewelan sang anak.
Namun, babysitter bernama ponsel tersebut nyatanya memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan tumbuh kembang sang anak. Beberapa ahli pun telah menyatakan jika terlalu lama menghabiskan waktu di ponsel akan menyebabkan kesehatan mata maupun kognitif sang anak terganggu.
Permasalahan serius ini pun turut disampaikan oleh Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong yang memberikan peringatan kepada para orang tua untuk stop memberikan handphone kepada anak sebagai babysitter untuk menenangkan anak yang rewel.
“Bagi bayi dan balita, sains sudah jelas: tidak boleh ada waktu laya sama sekali. Bahkan untuk anak prasekolah, kita harus berhati-hati dan membatasi penggunaannya,” ujar Wong dalam pidato National Day Rally 2025 di Markas Besar Institute of Technological Education (17/8/2025).
Wong menganjurkan agar anak lebih sering diajak beraktivitas di luar rumah.
“Biarkan mereka berlari di taman, menjelajah sendiri, mencoba jatuh, lalu bangkit kembali,” tegasnya.
Menurut Wong aktivitas di luar rumah akan membantu anak untuk belajar, tumbuh, dan membangun rasa percaya diri di dunia nyata, bukan dunia maya seperti yang ada di ponsel.
Pidato dari Perdana Menteri Singapura tersebut menjadi alarm bagi para orang tua untuk mengajak anak lebih banyak beraktivitas di luar rumah, dibandingkan berada di dalam rumah hanya dengan menatap layar ponsel.
Berikut beberapa kegiatan interaktif di luar rumah yang dapat membantu anak bisa tumbuh kembang dengan baik, dibanding dengan bermain gawai saja.
Baca Juga
Bukan Barisan Biasa, Paskibraka Bikin Sejarah dengan Formasi yang Belum Pernah Ada Sebelumnya
Bahu 90 Derajat Ala Jennie BLACKPINK Jadi Tren Baru, Ini Dia Prosedur dan Biayanya
Dulu Jadi Bridesmaid Wendy Walters, Kini Lula Lahfah Diduga Pacaran Sama Reza Arap: Ngelanggar Girls Code?
Demi Sang Putri, Annisa Pohan Rela Tak Hadiri Upacara di Istana: Ternyata Karena Ini Alasannya!
Tren Unik Pesta Nikahan Palsu: Awalnya di India, Kini Jadi Ladang Duit di Mana-Mana!
Warisan Vokal Sang Ayah! Suara Alleia Anata Mirip Ariel NOAH, Netizen Desak Duet
Bermain di Lapangan
Bermain bola, bersepeda, melompat, berlari, dan kegiatan fisik lainnya juga penting untuk membangun pertumbuhan motorik kasar anak. Seperti yang disampaikan oleh PM Singapura, mungkin saat bermain di luar risiko anak untuk mengalami kecelakaan ringan seperti jatuh ataupun terpeleset pasti akan terjadi. Namun, hal itulah yang justru akan membuat sang anak untuk melatih kekuatan ototnya. Interaksinya dengan teman-teman sebayanya juga akan membantu meningkatkan kemampuan sosial dan emosionalnya.
Piknik di Luar Bersama Keluarga
Kegiatan piknik tidak hanya sekadar untuk kumpul keluarga ataupun makan bersama di luar rumah. Piknik juga dapat membantu anak untuk mengeksplor dunia luar serta meningkatkan kemampuan berkomunikasinya. Selama kegiatan berpiknik anak dan orang tua akan terlibat dalam sebuah percakapan yang akan menjadikan anak lebih percaya diri untuk menyampaikan rasa penasarannya, berbicara, ataupun berpendapat. Kegiatan piknik ini bisa dilakukan di luar rumah, seperti halaman rumah, taman, ataupun tempat rekreasi.
Berkebun Sekaligus Belajar Merawat Tanaman
Selain bisa dilakukan pada tempat rekreasi tertentu, berkebun juga dapat dilakukan di halaman rumah. Kegiatan interaktif ini akan membangun tumbuh kembang motorik dan sensorik sang anak saat sedang merawat ataupun menyentuh tanaman. Kemampuan sensorik inilah yang akan membuat sang anak terbiasa ataupun mengetahui berbagai macam tekstur, seperti kasar atau halus. Berkebun juga akan menambah wawasan sang anak mengenai cara menanam atau bagian-bagian penting pada tumbuhan.
Rekreasi ke Tempat Wisata Edukasi
Kebun binatang, museum, dan planetarium adalah beberapa contoh dari tempat wisata yang tidak hanya akan memberikan hiburan, tetapi juga edukasi. Tempat wisata edukasi tersebut akan melatih daya pikir sang anak hingga lebih kritis saat menghadapi suatu hal. Berekreasi juga dapat menumbuhkan rasa empati dan kasih sayang antar sesama makhluk hidup. Misal, saat diajak berekreasi ke kebun binatang, secara tidak langsung anak akan tahu cara menyayangi, menghargai, dan merawat binatang.
Walau zaman sudah canggih dan semua kemudahan ada di dalam satu genggaman ponsel saja, nyatanya aktivitas di luar rumah akan terus menjadi hal yang penting bagi tumbuh kembang anak.
Bersosialisasi, melatih motorik kasar dan halus, melatih kemampuan emosional dan fisik, serta mengembangkan daya pikir a manfaat yang didapatkan dari aktivitas atau kegiatan di luar rumah.
(Annisa Deli Indriyanti)