Ragam

Film Indonesia Kian Berkembang, Tapi Prilly Latuconsina Ungkap Fakta Miris Ini

Prilly Latuconsina baru-baru ini menyinggung fakta miris di balik pesatnya perkembangan industri film Indonesia.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Prilly Latuconsina (Instagram/prillylatuconsina96)
Prilly Latuconsina (Instagram/prillylatuconsina96)

Dewiku.com - Siapa sih yang nggak suka nonton film? Entah lewat platform streaming atau langsung ke bioskop, pengalaman menonton selalu punya daya tarik tersendiri. Namun, aktris sekaligus produser Prilly Latuconsina baru-baru ini menyinggung fakta miris di balik pesatnya perkembangan industri film Indonesia. Ia mengungkap bahwa masih banyak masyarakat di daerah yang kesulitan menonton film karena keterbatasan jumlah bioskop.

Menurut Prilly, di beberapa wilayah bahkan tidak tersedia satu pun bioskop, padahal minat menonton warganya tinggi. Kondisi ini ia ketahui bukan hanya dari pengalamannya sebagai produser, tapi juga dari interaksi langsung dengan para penggemar.

Tak jarang, Prilly menerima video yang memperlihatkan perjuangan penonton di daerah, sampai harus menyeberang pulau menggunakan kapal hanya demi bisa menikmati film di layar lebar.

Sebagai Ketua Bidang Program Festival Film Indonesia (FFI), Prilly merasa kondisi ini sangat ironis. Pertumbuhan jumlah film Indonesia yang kian variatif tiap minggu tidak sejalan dengan jumlah layar bioskop yang terbatas.

Akibatnya, film-film lokal yang seharusnya bisa ditonton lebih luas malah harus bersaing ketat untuk mendapatkan jatah tayang.

“Saya sih jujur berharap banget distribusi layar itu bisa lebih banyak di daerah-daerah ya,” tegasnya, dikutip dari Suara.com.

Prilly juga menyoroti bagaimana dalam seminggu bisa ada lima hingga enam film nasional yang rilis bersamaan. Namun karena layar bioskop sangat terbatas, banyak karya akhirnya tidak memperoleh kesempatan maksimal untuk menjangkau penonton.

“Jadi saya benar-benar berharap film Indonesianya tumbuh tapi layarnya juga tumbuh gitu. Jadi masing-masing film itu bisa mendapatkan layar yang banyak, layar yang memang pantas kita dapatkan,” jelas Prilly.

Nah, dengan kondisi layar bioskop yang masih terbatas terutama di pelosok, muncul pertanyaan menarik: apakah menonton lewat aplikasi streaming sebenarnya jauh lebih efektif dan menguntungkan dibanding menunggu film tayang di bioskop? Yuk, kita coba bahas lebih dalam.

Film Streaming vs Bioskop, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Nonton film sekarang nggak cuma soal pergi ke bioskop, tapi juga bisa lewat platform streaming yang tinggal klik dan langsung tayang di layar gadget. Nah, pertanyaannya, apakah tayang di situs streaming otomatis lebih menguntungkan dibandingkan rilis di bioskop?

Jawabannya ternyata nggak sesederhana itu. Semua balik lagi ke model bisnis yang dijalankan, mulai dari biaya produksi, pemasaran, sampai cara film tersebut mendatangkan pendapatan, baik dari tiket maupun penjualan hak siar.

Buat penonton, jelas streaming terasa lebih praktis karena bisa nonton kapan saja dan di mana saja. Sementara untuk produser, platform streaming juga bisa jadi solusi untuk menghemat biaya pemasaran.

Tapi di sisi lain, bioskop punya keunggulan tersendiri yang belum bisa digantikan, terutama soal pengalaman menonton dan potensi keuntungan besar dari penjualan tiket.

Keuntungan Tayang di Streaming

Bagi pembuat film:

  • Lebih hemat biaya promosi. Kalau rilis di bioskop, promosi biasanya butuh dana besar. Sedangkan di streaming, film sudah dibeli platform sehingga beban promosinya bisa lebih ringan.
  • Peluang lebih luas. Film yang mungkin nggak lolos tayang di bioskop tetap punya kesempatan hidup di platform streaming. Jadi, lebih banyak karya yang bisa dilihat penonton.
  • Pendapatan langsung. Produser biasanya mendapat bayaran pasti dari platform yang membeli hak siar, jadi nggak harus cemas soal seberapa laku film di box office.

Bagi penonton:

  • Kenyamanan maksimal. Bisa nonton di rumah, di perjalanan, atau kapan saja tanpa terikat jadwal tayang.
  • Lebih hemat. Dengan satu biaya langganan bulanan, penonton bisa menikmati ribuan film dan serial tanpa harus bolak-balik beli tiket bioskop.

Keuntungan Tayang di Bioskop

Bagi pembuat film:

  • Pendapatan lebih besar. Kalau filmnya sukses, penjualan tiket global bisa menghasilkan keuntungan berlipat. Nilai film pun bisa naik untuk penjualan hak cipta di kemudian hari.
  • Promosi lebih luas. Rilis di bioskop biasanya menciptakan buzz besar yang otomatis mengangkat popularitas film tersebut.

Bagi penonton:

  • Pengalaman unik. Nonton di layar lebar dengan kualitas audio-visual yang imersif jelas belum bisa ditandingi nonton di rumah. Plus, ada suasana khas bioskop lengkap dengan popcorn dan minuman favorit.

Streaming dan bioskop sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Streaming unggul di kenyamanan, fleksibilitas, serta efisiensi biaya produksi dan pemasaran.

Sementara itu, bioskop masih jadi pilihan utama untuk pengalaman nonton yang lebih premium sekaligus peluang keuntungan besar dari tiket.

Idealnya, keduanya nggak harus dipertentangkan, melainkan bisa saling melengkapi. Dengan begitu, dunia hiburan bisa berkembang lebih sehat sekaligus menguntungkan semua pihak—baik pembuat film maupun penontonnya.

Berita Terkait

Berita Terkini