Trending
Grand Master Memory dari UGM! Shafa Annisa Buktiin Otak Tajam Bukan Mitos!
Dijuluki Grand Master Memory, Shafa Anisa berhasil hafal 208 kartu remi! Kenalan lebih dekat sama sosok jenius satu ini yuk!
Vania Rossa | Ayu Ratna

Dewiku.com - Nama Shafa Annisa Rahmadani Arianata mungkin belum seterkenal selebriti, tapi prestasinya bikin geleng-geleng kepala. Mahasiswi Kedokteran UGM ini baru-baru ini jadi sorotan gara-gara penampilan cemerlangnya di ajang Clash of Champions Season 2, sebuah ajang adu kemampuan memori yang super kompetitif.
Di babak Shuffle & Recall Reloaded, Shafa sukses bikin semua orang kagum setelah berhasil menghafal 4 dek kartu remi alias 208 kartu dalam waktu singkat!
Berbekal teknik loci dan asosiasi—alias metode menghafal dengan cara membayangkan tempat-tempat familiar sebagai “lemari penyimpanan memori”—Shafa membuktikan dirinya layak dijuluki "Grand Master Memory".
Bahkan gelar ini bukan cuma julukan semata, lho. Sejak 2017, Shafa udah resmi menyandang gelar International Grand Master of Memory dan Grand Master of Memory dari World Memory Sports Council. Keren banget kan?
Sosok Shafa Anisa
Di balik prestasi gilanya, Shafa ternyata adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2023. Lahir tanggal 22 Oktober, Shafa menempuh pendidikan menengah di SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, sekolah bilingual boarding yang terkenal punya segudang prestasi, apalagi di bidang olimpiade sains. Jadi, emang otaknya udah terlatih dari kecil.
Shafa bukan pendatang baru di dunia memory sport. Sejak tahun 2014, dia udah aktif ikut kompetisi nasional dan internasional, bahkan ngumpulin lebih dari 180 medali! Nggak cuma itu, dia juga pernah jadi peringkat 1 National Memory Rankings selama lima tahun berturut-turut. Konsistensi dan kegigihannya bikin namanya dikenal luas sebagai salah satu atlet memori terbaik di Indonesia.
Nggak heran kalau waktu tampil di Clash of Champions Season 2, Shafa jadi bintang utama. Aksi memorinya pas babak Shuffle & Recall Reloaded benar-benar bikin lawan-lawan takjub. Bayangin aja, 208 kartu remi dihafalin semua dalam waktu super singkat—itu sih udah kayak manusia Google!
Yang makin bikin kagum, meskipun sibuk dengan kompetisi dan latihan memori, Shafa tetap bisa menjaga prestasi akademik. Terbukti, dia punya IPK 3,23 di jurusan Kedokteran UGM. Buat yang tahu gimana susahnya kuliah kedokteran, pasti ngerti betapa luar biasanya Shafa bisa bagi waktu sebaik itu.
Shafa ternyata juga udah pernah tampil di TV sejak kecil. Bakat memorinya udah terasah dari dulu, dan sekarang makin berkembang. Nggak heran kalau namanya makin dikenal luas, apalagi setelah ikut ajang bergengsi seperti Clash of Champions ini.
Baca Juga
Dari Idol ke Masterchef Era Joseon, YoonA Bikin Penasaran di The Tyrants Chef
Erika Carlina Terpuruk, Fuji & Rachel Vennya Tunjukkan Arti Sebenarnya Girl Support Girl
Bikin Nangis Tapi Menenangkan, Ini 6 Alasan Kamu Harus Nonton Our Movie
Statement Chill Nagita Slavina, Tunjukin Cewek Mapan Gak Perlu Pusingin Ego Pria
Kasus Sister Hong Jadi Alarm Buat Cewek, Belajar Bedain Cinta dan Manipulasi
Harga Donat Pinkan Mambo Disentil Netizen, Responsnya Malah Bikin Heboh
Buat yang penasaran dan pengen ngintip kesehariannya, Shafa juga aktif di media sosial. Akun Instagram-nya di @shafaarianata sering jadi tempat dia berbagi cerita, pencapaian, bahkan tips seputar daya ingat. Siapa tahu bisa dapet inspirasi buat belajar atau ikut lomba juga!
Julukan "Grand Master Memory" yang disematkan ke Shafa emang bukan sembarang julukan. Itu adalah pengakuan atas kerja keras, dedikasi, dan latihan yang bertahun-tahun dia jalani. Gelar dari World Memory Sports Council pun jadi bukti kalau dia bukan cuma jago kandang, tapi juga udah diakui dunia.
Metode loci dan asosiasi yang dia pakai memang jadi senjata utama dalam menghafal cepat dan tepat. Cara ini bukan cuma efektif buat kompetisi, tapi bisa juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari, lho—mulai dari belajar, ngapalin jadwal, sampai urusan kerja.
Dari luar mungkin Shafa Anisa kelihatan seperti mahasiswi biasa, tapi prestasinya di balik layar bener-bener luar biasa. Julukan Grand Master of Memory bukan cuma keren didengar, tapi juga jadi simbol dedikasi, konsistensi, dan kecintaan terhadap ilmu. Siapa tahu suatu hari nanti, kamu juga bisa ngikutin jejak Shafa dan jadi master memori berikutnya!