Mengenal Roche Clash of Champions 2, Cewek Petantang Petenteng yang Diterima Netizen

Dewiku.com - Di tengah persaingan panas antar mahasiswa top di ajang Clash of Champions Season 2, muncul satu nama yang langsung mencuri perhatian publik—Roche.

Sosoknya jadi viral bukan cuma karena kemampuan debat dan percaya dirinya yang luar biasa, tapi juga karena gaya ‘petantang-petenteng’-nya yang bikin panggung makin hidup. Tapi jangan salah, di balik gaya percaya dirinya itu, Roche ternyata punya prestasi segunung!

Julukan petantang-petenteng ini muncul dari gaya jalan dan tatapan tajamnya waktu masuk arena COC. Tapi netizen justru mengapresiasi gaya itu sebagai bentuk kepercayaan diri, bukan arogansi.

Ditambah lagi, fakta bahwa Roche adalah mahasiswi kedokteran dari Universitas Indonesia dengan IPK hampir sempurna bikin orang makin kagum dan nggak bisa asal nyinyir.

Sosok Roche 

Nama lengkapnya adalah Keisha Rochelline Simorangkir, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2024. Di dunia nyata, Roche dikenal sebagai pribadi tenang, sopan, dan super cerdas. Tapi saat di panggung Clash of Champions, dia bisa berubah jadi sosok yang penuh karisma dan dominasi—kombinasi langka yang bikin dia jadi bintang.

IPK-nya? Hampir sempurna—3,97 dari 4,00. Nggak heran kalau dia dianggap sebagai salah satu peserta paling “berbahaya” di COC. Tapi bukan cuma soal IPK, Roche juga punya daftar prestasi yang panjang dan bikin merinding.

Roche adalah peraih Medali Perak di International Biology Olympiad (IBO) 2024 di Kazakhstan, dan sebelumnya juga menyabet Medali Emas dan Best Experiment di Olimpiade Sains Nasional Biologi 2023.

Belum cukup? Dia juga juara mutlak di Kompetisi Sains Ruangguru 2023. Jadi, bisa dibilang dia nggak cuma pintar teori, tapi juga tajam di praktik dan adu argumen.

Yang bikin netizen makin jatuh hati adalah sisi lain dari Roche. Di balik semua pencapaian akademiknya, dia tetap aktif membagikan kesehariannya lewat Instagram @keisharch.

Mulai dari rutinitas kuliah, latihan yoga, sampai main padel—semua dia tampilkan dengan gaya yang humble tapi tetap estetik.

Gaya debat Roche yang santai tapi tajam, serta caranya menghadapi tekanan di atas panggung bikin banyak penonton merasa terwakili. Banyak netizen menyebut Roche sebagai “versi ideal mahasiswa”: cerdas, percaya diri, tapi tetap membumi.

Dan meski sempat dilabeli petantang-petenteng, ternyata itu malah jadi daya tarik tersendiri. Bukannya dijauhi, Roche justru diterima dan bahkan dikagumi karena sikapnya yang autentik dan nggak dibuat-buat.

Di ajang Clash of Champions Season 2 yang banyak ditonton dan trending di YouTube, Roche berhasil menonjol di antara peserta lain dari kampus-kampus top. Bukan karena kontroversi, tapi murni karena kombinasi unik antara kecerdasan dan persona yang kuat.

Ajang COC sendiri menampilkan debat seru antar mahasiswa top dari berbagai kampus, dan Roche jadi salah satu unggulan utama berkat performanya yang konsisten. Ia bukan cuma kuat secara akademis, tapi juga punya mental juara dan kehadiran panggung yang nggak main-main.

Dengan segala pencapaiannya, Roche bukan cuma peserta kompetisi biasa. Dia sudah jadi ikon baru bagi mahasiswa Indonesia yang pengen tampil percaya diri tapi tetap punya isi kepala.

Roche membuktikan kalau jadi cewek pintar, percaya diri, dan punya gaya khas itu bukan aib—malah bisa jadi kekuatan. Di dunia yang kadang masih memandang sinis cewek dominan, Roche datang sebagai bukti bahwa kepercayaan diri dan prestasi bisa jalan bareng.

Dan yang paling penting, netizen pun menyambutnya dengan positif. Salut buat Roche, si “petantang-petenteng” dari UI yang layak jadi inspirasi generasi muda!