Trending
Olahraga Virtual, Effort Nol: Joki Strava Jawaban Buat yang Anti Keringat
Fenomena joki Strava makin ramai dibicarakan. Demi gengsi di media sosial, sebagian orang rela 'olahraga virtual' tanpa keringat. Tren ini bikin olahraga kehilangan maknanya!
Vania Rossa

Dewiku.com - Sekitar pertengahan tahun 2025, tren olahraga lari ramai diperbincangkan di berbagai media sosial. Banyak dari para pelari ataupun mereka yang baru mencoba cabang olahraga atletik itu beramai-ramai mengikuti tren.
Di media sosial, tren lari ini dikenal dengan nama tren ‘Strava’. Strava sendiri merupakan sebuah aplikasi yang biasa digunakan untuk melacak hasil olahraga yang telah dilakukan, seperti jarak, waktu, rute, kecepatan, dan rata-rata detak jantung. Dengan bantuan data pada GPS, hasil olahraga tersebut dapat dibagikan ke media sosial yang bisa dilihat oleh pengguna strava lainnya.
Berbeda dengan tren sebelumnya, yaitu ‘Strava Fridge’ yang melibatkan lemari pendingin untuk menunjukkan hasil olahraga, nyatanya tren Strava sendiri lebih fokus kepada pencapaian fisik atau hasil olahraga lari itu sendiri untuk dibagikan ke akun media sosial penggunanya.
Namun kini, tren tersebut kembali bergeser. Pasalnya tren strava sendiri banyak dimanfaatkan oleh para penggunanya hanya untuk sekadar mengusir rasa takut akan ketertinggalan (FOMO).
Tren Dipuasi, Joki Diuntungkan
Di dalam aplikasi Strava sendiri menawarkan salah satu fitur bernama Legenda Lokal. Fitur tersebut bertujuan untuk memberikan bagi para pengguna yang berhasil menyelesaikan segmen terbanyak dengan waktu tertentu. Fitur segmen ini pun bertujuan agar pengguna bisa membuat lintasan yang nantinya bisa disandingkan dengan lintasan dari pengguna Strava lainnya.
Dari pencapaian-pencapaian yang ada di dalam Strava itulah, banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Alih-alih menggunakan hasil olahraga sendiri, banyak dari mereka yang rela menggunakan jasa melalui joki Strava.
Seperti joki umumnya, tugas joki Strava pun bertugas untuk menggantikan posisi dari pemilik akun Strava. Kemudian, joki Strava akan pergi berolahraga lari dengan hasil atau pencapaian yang sudah disepakati dengan si pemilik akun. Hasil olahraga lari yang sudah dicapai akan dikembalikan kepada pemilik asli akun Strava dan penjoki pun akan mendapatkan pendapatan dari sana.
Untuk tarif sendiri, para joki Strava mematok harga yang beragam, bahkan beberapa penjoki Strava tidak mematok harga yang pasti untuk setiap kilometernya, bergantung pada kondisi tertentu.
Baca Juga
Nasehat Bijak Nia Ramadhani: Jangan Nikah Kalau Calon Suamimu Nggak Bisa Lakukan Ini
Tren Makeup Paris Haute Couture 2025: Dari Bibir Hitam ke Clean Girl Look
Main Padel Tetap Stylish? Intip Gaya Hijab Sporty Shireen Sungkar!
Lucinta Luna Naik Level! Kini Jadi Art Director Miss Grand Indonesia 2025
Grand Master Memory dari UGM! Shafa Annisa Buktiin Otak Tajam Bukan Mitos!
Penantian Terbayar! 6 Buku Legendaris Okky Madasari Resmi Dicetak Ulang
Melansir dari detikHealth, salah seorang joki Strava yang berstatus mahasiswa tersebut pun mematok harga tertentu ketika saat menerima tawaran. “Kalau pace di bawah 5 kena biaya 6–7 ribu/kilometer. Kalau pace di atas 5, kena biaya 5 ribu/kilometer,” ucap Niko (21), salah satu penjoki Strava.
Melalui jasa dari penjoki Strava di atas, para penyewa pun bisa memuaskan hasratnya untuk mengikuti tren dengan mengunggah pencapaian olahraga lari yang sebetulnya bukan dilakukan oleh dirinya sendiri.
Tren Menguasai Diri Manusia
Mungkin bagi beberapa orang, penggunaan joki Strava merupakan salah satu hal yang sia-sia. Menghabiskan uang ratusan ribu, hanya untuk mendapatkan pencapaian di Strava, kemudian mengunggahnya di akun media sosial pribadi.
Namun pada kenyataannya, di masa yang semuanya serba cepat, fenomena tren sudah banyak menguasai diri manusia untuk bertindak. Pengaruh lingkungan pertemanan, ketidakmampuan diri, dan rasa takut ketertinggalan (FOMO) turut memengaruhi ramainya para penyedia jasa joki Strava.
Melihat dari kacamata positif, tren Strava sendiri sesungguhnya bisa memberikan manfaat yang luar biasa pada kesehatan tubuh loh. Tren Strava juga dapat membangkitkan pola pikir mereka yang ingin memulai hidup sehat melalui olahraga lari.
(Annisa Deli Indriyanti)
- TAGS:
- # lari
- # strava
- # joki strava
- # tren