Ragam
Penantian Terbayar! 6 Buku Legendaris Okky Madasari Resmi Dicetak Ulang
Sekian lama menunggu dan bertanya kapan keenam karya ikoniknya akan cetak ulang akhirnya Okky Madasari resmi mengumumkan karyanya akan kembali cetak ulang dan sudah bisa dibeli pada akhir Juli.
Vania Rossa

Dewiku.com - Okky Madasari resmi umumkan cetak ulang enam novelnya bertepatan dengan 15 tahun kiprahnya di dunia sastra. Mulai 30 Juli 2025, karya-karya ikoniknya kembali tersedia di toko buku!
Selama ini, banyak pembaca kesulitan mencari bukunya karena stok langka dan harga selangit di e-commerce. Saking dicari, tak sedikit yang harus antre lama di perpustakaan demi membacanya.
Gaya penulisan Okky yang tajam, menyentuh isu sosial, politik, dan gender jadi alasan mengapa karyanya selalu dinanti. Bingung mau mulai dari yang mana? Yuk, intip dulu 6 karyanya yang paling diburu pembaca!
Entrok (2010)
Mengisahkan seorang ibu bernama Marni dan anak perempuannya bernama Rahayu yang tinggal di Jawa dengan latar tahun 1998. Marni yang masih berpegang teguh kepada kepercayaan leluhur sering kali mendapat teguran dari anaknya, Rahayu untuk segera meninggalkan kepercayaan kunonya. Di samping itu, Marni yang bekerja sebagai rentenir justru sering kali mendapat pemalakan dari kepala daerah setempat. Sementara, Rahayu tengah menjadi incaran pemerintah saat itu.
Novel ini recommended bagi kamu yang sedang mencari karya dengan genre fiksi sejarah. Selain menghibur, wawasan kamu juga akan bertambah.
86 (2011)
Kalau kamu mau melihat betapa lihainya Okky membangun suasana hiruk-pikuk Kota Jakarta, novel 86 adalah pilihan yang tepat. Mengisahkan Arimbi yang berprofesi sebagai juru ketik di kejaksaan Jakarta merasa bahwa gajinya tidak pernah mencukupi kebutuhan hidupnya. Hingga tiba saat dirinya mendapatkan hadiah berupa AC ketika Arimbi mendapatkan pekerjaan tambahan di luar kuasanya. Ketagihan, Arimbi pun rela mempertaruhkan kariernya di jeruji besi demi mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar.
Novel Okky yang satu ini berusaha menyentil praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang bisa menjatuhkan moral siapa pun saat terjebak di dalamnya.
Maryam (2012)
Baca Juga
Kisah Pangeran Tidur: Pengingat Kuat Arti Cinta dan Harapan Sesungguhnya
4 Gaya Sheila Dara yang Simpel tapi Stylish, Siap Kamu Contek Buat Daily Look!
Winter aespa Jalan Tanpa Masker & Gak Dikenal, Pesannya Menohok: Dunia Gak Selalu Peduli, Jadi Beranilah!
Dari Reply 1988 Hingga Law and the City: Jejak Akting Keren Ryu Hye Young di Dunia Drakor
Harga Donat Pinkan Mambo Disentil Netizen, Responsnya Malah Bikin Heboh
DJ Bravy Pacari Erika Carlina di Tengah Isu Kehamilan, Disebut Cowok Langka Sama Warganet
Sedikit berbeda dari dua novel sebelumnya, di dalam karyanya yang satu ini Okky membawa topik yang cukup sensitif di Indonesia, yaitu kepercayaan. Mengisahkan Maryam salah satu perempuan muda yang keluarganya menganut kepercayaan Ahmadiyah. Sayangnya, kepercayaannya tersebut tidak bisa berdampingan harmonis dengan agama lainnya, terutama Islam. Dari sinilah, Maryam ditimpa bermacam permasalahan batin akan kepercayaannya.
Maryam akan membuka pikiran kamu akan keberadaan kedamaian dan toleransi di Indonesia karena lagi-lagi Okky membawa isu sosial di dalamnya.
Pasung Jiwa (2013)
Novel yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa asing ini mengisahkan tokoh Sasana (Sasa) yang mempertanyakan keberadaan hidupnya sebagai seorang laki-laki dan juga Jaka Wani yang terikat dengan kemiskinan karena upahnya sebagai buruh yang kecil tak sebanding dengan waktu kerjanya. Kedua tokoh utama ini sama-sama terjebak dalam masalahnya masing-masing. Mereka pun berusaha lepas dari konflik batin masing-masing.
Dalam novelnya ini, Okky juga menyelipkan replika sejarah yang pernah terjadi di Indonesia ketika mereka menuntut hak-haknya.
Kerumunan Terakhir (2016)
Mengusung menjamurnya teknologi, novel ini mengisahkan Jayanegara seorang laki-laki pengangguran yang menemui internet untuk mengubah hidupnya. Tak pernah lelah memahami cara kerja internet, usahanya pun berhasil membawa namanya pada kesuksesan yang membuat dirinya puas. Sayangnya, kejayaan itu tidak bertahan lama karena efek tak terduga yang ditimbulkan.
Walau terbit pada tahun 2016, tetapi novel ini akan relate dengan kehidupan di masa sekarang juga loh.
Yang Bertahan dan Binasa Perlahan (2017)
Bukan novel, tapi cerpen. Terdiri dari 19 cerita pendek, secara keseluruhan dalam karyanya ini mengisahkan satu benang merah, yaitu tentang pilihan. Ada beberapa dari mereka yang memilih untuk melawan, bersembunyi, ataupun diam berdiri saja ketika menghadapi masalah. Novel ini syarat akan kritik sosial yang bisa membuka pikiran kamu akan kejamnya cara manusia hidup di dunia.
Itu dia enam karya ikonik Okky Madasari yang wajib kamu baca. Dari banyaknya pembaca yang menanyakan kapan karyanya akan cetak ulang membuktikan bahwa karya Okky Madasari layak untuk dibaca dan kamu miliki.