Trending

Buku Jokowi's White Paper Ramai Dibicarakan, Ada Rahasia Apa di Dalamnya?

Jokowi's White Paper tengah jadi sorotan publik. Bocoran isi buku ini memicu rasa penasaran, benarkah ada rahasia besar yang diungkap?

Vania Rossa | Ayu Ratna

Buku Jokowi’s White Paper (Instagram/rmol.id)
Buku Jokowi’s White Paper (Instagram/rmol.id)

Dewiku.com - Belakangan ini publik lagi ramai membicarakan sebuah buku baru berjudul "Jokowi's White Paper: Kajian Digital Forensik, Telematika, dan Neuropolitika atas Keabsahan Dokumen dan Perilaku Kekuasaan".

Buku setebal hampir 700 halaman ini ditulis bareng oleh tiga nama yang cukup dikenal di bidangnya, yaitu Roy Suryo (pakar telematika), Rismon Hasiholan Sianipar (ahli digital forensik), dan Tifauzia Tiyassuma alias dokter Tifa (spesialis neuropolitika).

Buku tersebut jadi sorotan karena isinya membahas hal yang cukup kontroversial, yakni soal dugaan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Para penulis mengklaim sudah melakukan analisis digital forensik hingga neuropolitika, dan hasilnya mengarah pada dugaan ijazah palsu. Hal ini tentu bikin buku ini langsung ramai diperbincangkan sejak dirilis.

Apalagi, peluncuran buku ini sempat ditolak oleh pihak kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) karena dianggap bisa memicu kegaduhan dan nuansa politis. Akhirnya, peluncurannya digelar di tempat lain. Nah, biar nggak penasaran, yuk kita bahas lebih lanjut soal isi buku ini dan gimana cara dapetinnya.

Isi Buku "Jokowi's White Paper"

Topik utama yang diangkat dalam buku ini jelas soal keabsahan ijazah Presiden Jokowi. Penulis melakukan analisis mendalam dengan metode digital forensik, telematika, sampai neuropolitika. Salah satu teknik yang disebutkan adalah error level analysis (ELA) untuk mengecek keaslian dokumen.

Hasil analisis mereka menyimpulkan bahwa skripsi Jokowi 99,9% palsu, sehingga menurut mereka tidak mungkin menghasilkan ijazah yang asli. Klaim ini tentu sangat serius dan jadi alasan kenapa buku ini kontroversial.

Selain analisis teknis, buku ini juga merekam kronologi panjang isu ijazah Jokowi sejak tahun 2013. Kala itu, Jokowi sempat bilang kalau IPK-nya “di bawah 2”, yang kemudian memicu debat publik. Dari situlah polemik soal ijazah ini terus berkembang hingga sekarang.

Buku ini ditulis bukan sekadar untuk menyerang, tapi juga disebut sebagai usaha untuk membersihkan nama Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebab, almamater Jokowi ikut terseret dalam kontroversi tersebut.

Secara keseluruhan, isi buku ini bisa dibilang campuran antara dokumentasi perjalanan, kajian teknis, hingga analisis politik. Jadi bukan cuma mengulik dokumen, tapi juga melihat perilaku kekuasaan dalam konteks neuropolitika.

Cara Mendapatkan Buku "Jokowi's White Paper"

Buat yang penasaran dan pengen baca langsung, buku ini sudah tersedia dalam beberapa versi. Pertama ada versi koleksi (collectible) dengan kertas premium full color setebal 700 halaman. Harganya sekitar Rp500 ribu.

Kalau mau yang lebih ramah kantong, ada versi ekonomis yang dicetak hitam putih di kertas standar dengan harga sekitar Rp250 ribu. Jadi bisa pilih sesuai kebutuhan dan budget.

Selain itu, penulis juga menyiapkan versi digital berupa e-book PDF. Format ini bisa diunduh lebih mudah buat pembaca yang nggak sempat beli buku fisik. Rencananya, distribusi baik versi cetak maupun digital mulai dilakukan akhir Agustus 2025.

Nggak cuma di Indonesia, buku ini juga bakal didistribusikan ke 25 negara. Artinya, isu ini bukan cuma jadi perbincangan lokal, tapi juga dibawa ke ranah internasional.

Dengan pilihan format yang cukup beragam, pembaca bisa menyesuaikan cara menikmati buku ini, apakah pengen koleksi fisik dengan kualitas premium, atau cukup versi digital buat lebih praktis.

Singkatnya, buku "Jokowi's White Paper" membahas dugaan keaslian ijazah Presiden Jokowi lewat analisis digital forensik, telematika, dan neuropolitika, plus merekam perjalanan isu yang udah lama jadi bahan perdebatan.

Terlepas dari kontroversinya, buku ini jelas bakal terus memancing perhatian publik. Buat yang pengen tahu detailnya, tinggal pilih versi cetak atau digital sesuai selera.

Berita Terkini