Hasil Survei: Banyak Orang Pakai Pinjol untuk Beli Tiket Konser

Tak sedikit orang yang menggunakan pinjol untuk kebutuhan tersier seperti membeli tiket konser.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 16 Juli 2024 icon 19:00 WIB
Hasil Survei: Banyak Orang Pakai Pinjol untuk Beli Tiket Konser

Ilustrasi menonton konser musik (Pexels/Wendy Wei)

Fenomena pinjaman online (pinjol) terus mendapat sorotan. Pinjol bahkan dinilai telah menjadi salah satu Solusi multifungsi dalam pengaturan keuangan masyarakat saat ini.

Hal tersebut diungkapkan Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna, saat memaparkan hasil survei untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan pengguna fintech di Indonesia pada paruh pertama 2024.

"Mayoritas masyarakat memanfaatkan pinjol untuk kebutuhan mendesak, namun tidak sedikit, terutama Generasi Z, yang menggunakannya untuk kebutuhan tersier seperti membeli tiket konser," kata Hasna, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku, Selasa (16/7/2024).

Baca Juga: Banyak Orang Senang Pakai Produk Olahraga Lokal, Ini Alasannya

"Proses yang cepat dan persyaratan yang mudah saat mendaftar juga menjadi faktor penarik utama," imbuhnya.

Survei yang melibatkan 2.159 responden tersebut tak hanya membahas perkara pinjol. Laporan juga fokus pada jenis pembayaran digital yakni e-wallet, platform banking (mobile/internet dan digital), serta buy now pay later/BNPL atau biasa dikenal paylater. Bahasan lainnya adalah jenis-jenis fintech yaitu e-wallet, paylater, pinjol, crowdfunding, dan peer 2 peer (P2P) lending. 

Hasilnya, pada semester pertama 2024, sebanyak 93% responden mengaku melakukan pembayaran digital. Hampir semuanya memakai e-wallet (97%) sebagai metode pembayaran digital, disusul platform banking (49%), dan paylater (33%). E-wallet menjadi fintech yang mendominasi pembayaran, baik secara langsung (offline) maupun online.

Baca Juga: Gantikan Merek yang Diboikot, Brand Lokal Menjadi Pilihan Teratas Masyarakat

Dibandingkan semester lalu, atau paruh kedua 2023, penggunaan pembayaran digital pada tiga kategori ini meningkat. Kala itu, data menunjukkan e-wallet sebesar 75%, disusul platform banking (45%) dan paylater (25%).

"Kita melihat lonjakan signifikan dalam aktivitas masyarakat yang beralih ke pembayaran digital. Hal ini disebabkan oleh semakin mudahnya penggunaan fintech, di mana masyarakat kini lebih mengutamakan kemudahan dan kenyamanan (user-friendly). Perubahan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap teknologi keuangan digital," papar Hasna.

Aktivitas keuangan lain yang juga dilakukan, baik secara digital maupun konvensional, adalah menabung (34%), membayar kredit (29%), investasi (20%), dan asuransi (20%).

Lebih lanjut, ada berbagai pertimbangan dalam memilih platform fintech. Beberapa di antaranya adalah metode pembayaran yang mudah (62%), aplikasi yang ramah pengguna/user-friendly (55%), dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan/OJK (45%).

Hampir semua responden menggunakan aplikasi e-wallet (96%), disusul paylater (31%) dan pinjaman online yang memberikan uang tunai (8%). Kemudian, 97% responden memakai platform mobile/internet banking dan 77% menggunakan platform digital banking.

Sebanyak 69% responden mengaku memakai e-wallet untuk transfer uang. Ada juga yang memanfaatkan dompet digital ini sebagai alat pembayaran saat belanja online (67%) dan membayar tagihan (66%). Lebih dari 40% responden menggunakan aplikasi ini 1-3 kali sepekan.

Terkait platform fintech kredit, 4 dari 5 orang menyatakan mereka menggunakan pinjol karena dana cepat cair. Selain itu, proses cepat (78%), dan persyaratan mudah (74%) saat mendaftar pinjol. Sebanyak 3 dari 4 responden memakai dana pinjaman tersebut untuk kebutuhan mendesak. Ada juga yang menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari (45%), membayar tagihan (40%), hingga kebutuhan hiburan (17%).

Baca Juga: Hasil Survei: Banyak Milenial dan Gen Z Senang Jadi Mobile Gamer

Sementra itu, lebih dari 80% responden menyatakan mereka menggunakan aplikasi banking, baik mobile/internet dan/atau digital, karena menghemat waktu (87%) dan layanan tersedia 24 jam (82%).

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI