Keji, Perawat Ini Tega Membunuh Ratusan Bayi

Ia adalah salah satu pembunuh berantai yang aktif di Inggris selama 30 tahun.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 03 Desember 2018 icon 17:57 WIB
Keji, Perawat Ini Tega Membunuh Ratusan Bayi

Bayi. (Unsplash/Aditya Romansa)

Kisah ironis terjadi pada zaman Victoria. Seorang perawat selalu berpura-pura baik dan mencoba mengambil hati orang tua untuk merawat bayi-bayi mereka. Namun, sebenarnya ia justru membunuh ratusan bayi.

Ia menipu para orang tua untuk membiarkan dia merawat bayi mereka yang baru lahir. Tapi dalam kenyataannya, perawat tersebut adalah salah satu pembunuh berantai wanita paling produktif yang tercatat di Inggris.

Dilansir dari laman Mirror, Amelia Dyer secara brutal membunuh bayi tak berdosa dengan cara membius dan mencekik mereka. Pembunuhan yang ia lakukan sudah berlangsung sekitar 30 tahun selama hidupnya.

Baca Juga: Di Arizona, 16 Perawat Hamil secara Bersamaan!

Dyer berasal dari Bristol, tetapi pergi ke Plymouth dan tempat lain di seluruh Inggris untuk menjemput korban-korbannya. Ia sering dibayar oleh ibu-ibu yang tidak menikah dan keluarga kaya untuk merawat anak-anak mereka dengan imbalan uang.

Pada tahun 1869, ia mulai memasang iklan di surat kabar lokal untuk mengadopsi anak-anak yang sehat. Dyer membual dengan cerita yang tentunya penuh kebohongan. Dia mengaku sudah menikah dan suaminya meninggal di tahun yang sama.

Tak hanya itu, ia juga mengaku memiliki rumah pedesaan yang baik dan layak untuk ditinggali bersama para bayi.

Perawat dan bayi. (Unsplash/Hush Naidoo)
Perawat dan bayi. (Unsplash/Hush Naidoo)

Diperkirakan bahwa dia telah membunuh lebih dari 300 bayi, tapi angka pastinya tidak akan pernah diketahui hingga sekarang.

Pembunuhan itu tidak terdeteksi oleh pihak berwenang karena tingkat kematian bayi yang tinggi selama era Victoria. Namun di tahun 1879, seorang dokter merasa curiga karena jumlah sertifikat kematian yang dia keluarkan untuk bayi yang dirawat Dyer dinilai terlalu banyak.

Dyer akhirnya dipenjara dan dijatuhi hukuman enam bulan di lokasi kerja paksa. Namun, dia dia dihukum bukan karena pembunuhan, melainkan karena dianggap lalai.

Namun setelah dibebaskan, dia kembali ke jalannya yang menyeramkan. Dia bahkan menjadi semakin kejam. 

Menyadari bagaimana dia pernah tertangkap karena kecurigaan dokter, kali ini ia memutuskan untuk melewatkan surat kematian dan membuang mayat para bayi ke sungai, seperti Sungai Avon dan Sungai Thames.

Dia juga mempunyai alternatif lain untuk menghilangkan jejak, yaitu mengubur para bayi. Dia pun pindah dari satu kota ke kota lain untuk menghindari deteksi kejahatan keji. Dia bahkan memalsukan penyakit mental sehingga pernah masuk ke rumah sakit jiwa.

Tahun 1896, ia menyelinap dengan menjatuhkan dua mayat di sungai Thames. Hanya saja, Dyer kurang teliti saat membuang mayat yang dimasukkan ke dalam kotak tersebut. Akhirnya, kotak itu ditemkan oleh seseorang.

Bayi. (Unsplash/Rawpixel)
Bayi. (Unsplash/Rawpixel)

Dalam kotak itu ada tubuh bayi berusia satu tahun bernama Helena Fry yang memiliki pita putih di lehernya. Kecerobohan Dyer adalah ada cap alamat rumah Dyer dalam kotak tersebut.

Pihak kepolisian pun langsung melacak keberadaan Dyer. Para tetangga mengatakan kepada polisi ke mana Dyer pindah. Setibanya di rumah Dyet, bangunan tersebut dipenuhi bau mayat yang membusuk, tumpukan baju bayi, dan kwitansi dari iklan yang ia pasang di berbagai surat kabar di seluruh Inggris.

Polisi kemudian juga memerintahkan agar sungai Thames dikeruk dan menemukan enam mayat bayi lagi. Semuanya memiliki pita yang identik dengan leher Helena Fry.

Pada 22 Mei 1896, Dyer menjalani persidangan di Old Bailey atas kasus pembunuhan yang dia lakukan. Wanita berusia 57 tahun itu mencoba untuk memohon agar diampuni karena sakit jiwa. Namun, dia tetap divonis bersalah.

Dyer pada akhirnya mengakui kejahatannya yang telah membunuh ratusan bayi. Dia pun dihukum gantung pada 10 Juni 1896 di Penjara Newgate.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI