Berat Badan 350 Kg, Ini 7 Fakta Wanita Tergemuk di Kalimantan Tengah

Titi Wati mengalami obesitas sejak 7 tahun lalu.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Jumat, 11 Januari 2019 icon 15:00 WIB
Berat Badan 350 Kg, Ini 7 Fakta Wanita Tergemuk di Kalimantan Tengah

Ilustrasi wanita tergemuk di Kalimantan Tengah benama Titi Wati yang mempunya bobot 350 kg lebih. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)

Beberapa hari terakhir, sosok Titi Wati semakin ramai diperbincangkan. Mengalami obesitas dan memiliki bobot 350 kilogram, dia disebut menjadi wanita tergemuk di Kalimantan Tengah.

Makan gorengan sambil minum es memang nikmat. Sayangnya kalau berlebihan, bisa berakhir obesitas.

Setidaknya itulah yang terjadi pada Titi Wati. Perempuan berusia 37 tahun asal Palangkaraya Kalimantan Tengah ini mengaku punya hobi mengemil. Bahkan, gorengan dan minuman es adalah menu wajib setiap hari.

Baca Juga: Wanita Pendek Lebih Sulit Menurunkan Berat Badan

Namun, kebiasaan itu ternyata membuat dia berat badannya terus naik. Dia mengalami obesitas sejak tujuh tahun lalu. Jangankan beraktivitas di luar rumah, berjalan saja dia tidak bisa.

Titi Wati sekarang sama sekali tidak bisa berdiri karena kakinya sudah tak mampu menahan berat badannya. Dia lebih banyak berbaring dengan posisi tengkurap.

''Setiap kali bangun tidur bagian kaki saya selalu sakit seperti keram, kemudian badan terasa sakit semua,'' ucap Titi Wati seperti dilansir dari Antara via Suara.com, Selasa (8/1/2019) lalu.

Baca Juga: 3 Manfaat Memaafkan, Bisa Bikin Dietmu Lancar Juga

''Saya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada saya untuk pengobatan menurunkan berat badan yang sudah mencapai sekitar 350 kilogram lebih,'' kata Titi Wati berharap.

Konsumsi gorengan berlebih bisa menyebabkan obesitas. (Shutterstock)
Konsumsi gorengan berlebih bisa menyebabkan obesitas. (Shutterstock)

Berikut adalah beberapa fakta tentang Titi Wati, wanita tergemuk di Kalimantan Tengah.

1. Pernah mempunyai tubuh ideal

Titi Wati pernah menunjukkan potret dirinya saat masih memilik tubuh ideal. Namun, beberapa tahun terakhir, berat badannya semakin bertambah. Kini, berat badannya malah sudah lebih dari 350 kg.

2. Obesitas karena pola makan sembarangan

Titi Wati sebenarnya hanya mengonsumsi nasi sebanyak dua kali sehari. Namun, masalah terdapat kebiasaan mengemil yang tidak terkendali. Setiap hari, dia tidak pernah melewatkan untuk makan gorengan dan minum es.

3. Berusaha menurunkan berat badan dengan berbagai cara

Titi Wati tidak pasrah begitu saja dengan kondisinya yang mengalami obesitas. Ada banyak cara yang dilakukan, termasuk mengonsumsi minuman herbal penurun berat badan.

Minuman herbal itu diakui sempat memberikan hasil yang lumayan. Namun karena harga produk bersangkutan semakin mahal, Titi Wati yang kini dianggap wanita tergemuk di Kalimantan Tengah ini pun tak sanggup lagi membeli.

''Setelah tidak mampu membeli minuman herbal penurun berat badan itu, saya pun menjalani aktivitas saya seperti orang normal. Makan dan minum pun juga tidak lagi terkontrol sehingga berat badan saya yang saat itu sempat 167 kilogram kini menjadi 350 kilogram lebih,'' ujar dia, masih seperti yang dilansir dari Antara via Suara.com.

4. Dukungan suami

Obesitas membuat Titi Wati tak bisa melayani suaminya, Edi. Namun, ternyata sang suami tetap meneria dia apa adanya.

''Kata suami saya, ambil hikmahnya saja dan syukuri keadaan yang sudah diberikan Tuhan. Mau bagaimana lagi kami berbuat kalau ini sudah nasib dari keluarga kami,'' tutur Wati mengingat kembali bagaimana ucapan suaminya bekerja sebagai pencari kayu hutan.

Mencoba berbagai produk untuk menurunkan berat badan. (Shutterstock)
Mencoba berbagai produk untuk menurunkan berat badan. (Shutterstock)

5. Dievakuasi ke rumah sakit dengan pikap

Kamis (10/1/2019) kemarin, Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, Theodorus Sapta Atmadja, mengatakan tim medis telah mematangkan rencana evakuasi Titi Wati.

Wanita tergemuk di Kalimantan Tengah itu bakal menjalani serangkaian perawatan medis untuk menurunkan berat badan dengan bantuan dari Dinas Sosial Palangkaraya.

Dia bilang, tubuh pasien yang terlalu besar tidak memungkinkan evakuasi dilakukan melalui pintu rumah. Tim perlu menjebol dinding rumah sebagai jalan keluar.

Titi Wati juga tidak dibawa ke rumah sakit dengan ambulans, melainkan mobil pikap.

Serangkaian tindakan medis akan dilakukan terhadap Titi Dewi untuk membantu wanita tergemuk di Kalimantan Tengah ini menurunkan berat badan.

6. Penanganan kasus obesitas melibatkan tim dokter gabungan

Titi Wati bakal ditangani 10 orang tim dokter dari Palangkaraya dan 6 orang tim dokter dari Bali. Dokter yang dilibatkan memiliki spesialisasi dokter bedah, anestesi, penyakit jantung, paru dan lainnya.

Theodorus menerangkan, banyak hal yang harus dilakukan tim dokter sebelum melakan tindakan operasi, antara lain pemeriksaan darah dan urine secara rutin, rontgen, hingga USG.

Operasinya sendiri akan berlangsung menggunakan sistem laparoskopi. ''Peralatan yang kami miliki cukup memadai. Menurut teori, tingkat kegagalan dari operasi yang akan dilakukan kepada pasien sangat lah kecil,'' ungkap Theodorus.

Operasi plastik dilakukan ahli bedah berpengalaman. (Unsplash/Marlon Lara)
Operasi dilakukan ahli bedah berpengalaman. (Unsplash/Marlon Lara)

7. Ditargetkan turun 20 kg setiap bulan

Masih berdasarkan keterangan Theodorus, Titi Wati tidak boleh mengalami penurunan berat badan lebih dari 25 kg setiap bulan paska tindakan operasi. Targetnya adalah sekitar 20 kg per bulan.

Baca Juga: Tips Bugar ala Preity Zinta, Nggak Pakai Ribet

Upaya mengatasi masalah obesitas tersebut tidak bisa dilakukan dalam sekejap mata. Semuanya tentu tetap butuh proses dan bertahap.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI