Bukan Pembersih Telinga, Ternyata Ini Fungsi Cotton Bud Sebenarnya

Rupanya ini fungsi cotton bud saat diciptakan.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 25 Maret 2019 icon 11:02 WIB
Bukan Pembersih Telinga, Ternyata Ini Fungsi Cotton Bud Sebenarnya

Manfaat cotton bud. (Unsplash/Sharon McCutcheon)

Penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga dari kotoran bisa dibilang sudah sangat umum. Namun, tahukah kamu fungsi cotton bud saat awal diciptakan?

Awalnya, cotton bud dibuat bukan berfungsi untuk membersihkan kotoran telinga seperti yang kamu kira selama ini. National Health Service (NHS) malah menyatakan bahwa kamu tidak harus membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud, jari-jari, atau benda lain apapun itu.

Menurut penelitian baru yang dilakukan oleh YouGov, berdasarkan 1.730 responden yang disurvei untuk penelitian, lebih dari seperlimanya mengatakan bahwa satu-satunya yang mereka bersihkan dengan cotton bud adalah telinga.

Baca Juga: Ngeri! Pria Ini Hampir Meninggal karena Cotton Bud

Studi ini juga menemukan bahwa laki-laki lebih mungkin menggunakan cotton bud daripada perempuan untuk membersihkam kotoran telinga. Ada 31 persen lelaki yang mengaku melakukan itu, perempuan hanya 14 persen.

Sayangnya, fungsi cotton bud yang paling utama justru bukan sebagai pembersih telinga.

Memakai cotton bud untuk membersihkan telinga. (Shutterstock)
Memakai cotton bud untuk membersihkan telinga. (Shutterstock)

Diciptakan oleh Leo Gerstenzang, pria asal Amerika-Polandia, pada tahun 1920-an, cotton bud mulanya dirancang sebagai produk kebersihan bayi.

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Cotton Bud untuk Kecantikan Wajah

Sejak saat itu, cotton bud telah digunakan untuk banyak tujuan, termasuk merias wajah atau cat kuku, membersihkan barang-barang rumah tangga dan untuk kegiatan seni.

Sepertiga dari peserta studi mengatakan bahwa mereka memakai cotton bud untuk membersihkan barang-barang di rumah mereka, sementara seperempatnya menggunakannya untuk memperbaiki kesalahan cat kuku.

Seperlima responden juga mengatakan mereka menggunakan cotton bud untuk mengaplikasikan atau mengoreksi makeup, sementara 18 persen menggunakannya untuk seni dan kerajinan.

Dari semua yang disurvei, hanya 12 persen yang ditemukan menggunakan cotton bud dengan benar. Artinya, mereka tidak pernah menggunakan cotton bud untuk menghilangkan kotoran dari telinga mereka.

Cotton bud. (Pixabay/MabelAmber)
Cotton bud. (Pixabay/MabelAmber)

Antara tahun 1990 hingga 2010, lebih dari seperempat juta anak di Amerika Serikat (AS) dirawat di ruang gawat darurat rumah sakit karena cidera yang disebabkan oleh cotton buds. Diperkirakan lebih dari 13.000 anak-anak di AS dirawat di rumah sakit karena pemakai cotton bud setiap tahun.

Pada Februari 2017, dilaporkan perusahaan manufaktur Johnson and Johnson akan berhenti menjual cotton bud di setengah negara di dunia. Pengumuman itu dibuat usai kampanye untuk memerangi polusi laut, dilansir dari Independent.

Perusahaan menyatakan bahwa mereka bakal menggunakan kertas, bukan plastik untuk gagang pada cotton bud.

Pada Januari 2018, Pemerintah Skotlandia mengumumkan bahwa penjualan dan pembuatan cotton bud plastik akan dilarang di negara itu, khususnya dalam upaya untuk mengatasi sampah laut. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI