Selamat Hari Kartini, Jangan Percaya 4 Mitos Tentang Perempuan Ini

Terus berkarya perempuan-perempuan hebat di dunia jangan sampai mitos ini mengugurkan semangatmu.

By: Dinar Surya Oktarini icon Minggu, 21 April 2019 icon 12:54 WIB
Selamat Hari Kartini, Jangan Percaya 4 Mitos Tentang Perempuan Ini

Perempuan karier. (Unsplash/Brooke Lark)

Ngomong-ngomong soal emansipasi pasti tak bisa dipisahkan dari sosok Raden Ajeng Kartini, menggugat perbedaan hak atas pria dan perempuan. Pada saat itu kaum perempuan dibatasi gerak dan kiprahnya.

Perempuan tidak bisa mendapatkan pendidikan yang cukup seperti para pria pada masa itu. Sejak dulu memang perempuan sering kali ditempatkan di posisi belakang. Perempuan kodratnya tidak boleh melampaui pria.

Padahal, perempuan memiliki hak di yang sama dengan para pria bahkan untuk menjadi seorang pemimpin. Perempuan bisa menjadi sosok yang sama baiknya dengan pria jika diberikan kesempatan yang sama.

Ada beberapa hal memang yang membedakan pria dan perempuan, yaitu kodrat. Perempuan kodratnya adalah hamil, melahirkan, dan punya anak. Hal ini saja yang tak bisa dilakukan oleh pria.

Emansipasi yang diperjuangkan oleh Kartini, kini sudah menunjukkan bukti yang luar biasa hebatnya. Sebab setiap manusia mempunyai hak yang sama. Namun sampai saat ini masih banyak perempuan yang membatasi dirinya untuk menggapai prestasi.

Ini karena terhalang oleh stigma mengenai perempuan. Nah, di bawah ini ada beberapa mitos tentang perempuan yang jangan dipercaya lagi. Penasaran apa saja?

1. Tempat perempuan hanya di rumah

Tugas pertama seorang perempuan jika sudah menjadi seorang istri dan ibu adalah menjaga dan mengatur rumah tangga. Namun ini bukan berarti jika tempat perempuan hanya sebatas di rumah saja. Menjalani pendidikan, kursus, bahkan kerja di luar rumah pun menjadi hak seorang perempuan. Hal ini akan memiliki pengaruh terhadap wawasan untuk bekal dirinya dan buah hatinya kelak.

2. Tak perlu berpendidikan tinggi

Perempuan belajar giat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Unsplash/Eliabe Costa)
Perempuan belajar giat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Unsplash/Eliabe Costa)

Sekarang, terlepas menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga, perempuan haruslah cerdas karena akan menjadi guru pertama bagi anak-anaknya. Perempuan cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas. Jadi jangan sampai takut untuk menggapai pendidikan setinggi langit ya.

3. Perempuan tak bisa memimpin

Perempuan juga bisa kok menjadi seorang pemimpin. Terlepas dari kekurangannya di mana keputusan mayoritas kadang terpengaruh perasaan. Beda dengan pemimpin pria yang lebih mengutamakan logika.

Sudah banyak sederet tokoh perempuan dunia yang berhasil menjadi seorang pemimpin yang berpengaruh. Kamu juga bisa lho memulainya dengan menjadi pemimpin untuk diri sendiri. Caranya, kamu harus tahu apa yang menjadi mimpimu serta berani berkata tidak untuk hal-hal yang merugikanmu.

4. Sosok yang lemah terhadap tekanan

Ilustrasi peringatan Hari Perempuan Internasional. (Unsplash/Brianna Santellan)
Ilustrasi peringatan Hari Perempuan Internasional. (Unsplash/Brianna Santellan)

Perempuan dianugerahi kemampuan multitasking yang belum tentu bisa digantikan oleh para pria. Perempuan dikaruniai kemampuan untuk mengatur rumah tangga, pendamping anak-anaknya, sebagai istri yang baik untuk suaminya, serta menjalani karir. Hebat banget kan!

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI