Gara-Gara Warnai Rambut, Wanita Ini Derita Alergi Matahari Seumur Hidup

Ia tak menduga, mewarnai rambut akan membuatnya menderita seumur hidup.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 08 Januari 2020 icon 20:41 WIB
Gara-Gara Warnai Rambut, Wanita Ini Derita Alergi Matahari Seumur Hidup

Ilustrasi warnai rambut. (Shutterstock)

Seorang wanita asal Inggris, Robyn Cherry, menderita alergi seumur hidup sebagai akibat buruk reaksi kimia yang terkandung dalam pewarna rambut

Melansir World of Buzz, tubuh Robyn bereaksi terhadap bahan bernama paraphenylenediamine (PPD) yang umum dijumpai dalam berbagai produk pewarna rambut.

Awalnya, Robyn bosan dengan rambut pirang dan ingin mengembalikan warna rambut aslinya, yakni cokelat. Ia kemudian pergi ke salon setelah melakukan tes alergi sehari sebelumnya.

Baca Juga: Kisah Cherelle Farrugia, Si Wanita Cantik yang Alergi Air

Dijelaskan jika tubuh Robyn tidak mengeluarkan reaksi apa-apa selama ia mencoba tes. Ia lantas mantap menuju salon untuk melakukan proses pewarnaan rambut. 

Namun, hal buruk mulai ia rasakan saat keluar salon. Wajahnya bengkak dan ia merasakan sensasi terbakar di kepalanya.

Ilustrasi mewarnai rambut. (Shutterstock)

Keesokan harinya, wajah Robyn jadi lebih besar dua kali lipat dan dia langsung dilarikan ke dokter umum. Melihat kondisi Robyn, dokter merujuknya ke rumah sakit dan langsung dibawa ke unit resusitasi.

Baca Juga: Ini Tips Pilih Pewarna Rambut agar Rambut Keriting Tidak Rusak

Setelah dirawat 16 jam, Robyn berangsur baik dan dapat pulang ke rumah. Sayangnya, saluran pernafasan Robyn kembali bengkak enam jam kemudian.

Ia dilarikan ke rumah sakit lagi. Setelah itu, Robyn keluar masuk UGD setiap empat hari sekali setelah kejadian mengerikan ini.

Dokter mengatakan Robyn alergi PPD dan tubuhnya terlanjur syok sehingga bereaksi alergi terhadap apapun termasuk matahari, makanan, minuman, serta pakaian.

"Saya menjadi alergi terhadap sebagian besar makanan, rempah-rempah, kacang-kacangan, alkohol, dan pakaian. Saya tak bisa makan di restoran, memakai pakaian bagus atau pergi minum-minum dengan teman-teman saya. Hidup saya menjadi neraka," kata dia.

Ilustrasi sinar matahari. [Shutterstock]
Ilustrasi sinar matahari. [Shutterstock]

Setiap kali terkena sinar matahari, kulitnya bakal ditutupi lepuh dan bernanah. Dia juga akan merasakan gatal-gatal di sekujur tubuhnya dan bahkan pingsan.

Robyn lalu didiagnosis erupsi cahaya polumorfik dan solar urticaria pada tahun 2011. Itu membuatnya sensitif terhadap sinar matahari.

"Saya akan menggunakan antihistamin dan steroid yang sangat kuat selama sisa hidup saya," ujar dia.

Baca Juga: 5 Alergi Makanan Artis Korea, Ada yang Anti Mentimun

Pengalaman Robyn menjadi pelajaran bagi banyak orang agar selalu melakukan tes alergi sebelum melakukan proses kimia terhadap rambut dan pastikan tes tersebut dilakukan selama 48 jam.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI