Lifestyle
Fuji Dapat Bunga Pengantin Lemparan Pratama Arhan dan Azizah Salsha, Maknanya Apa?
Tradisi lempar bunga pengantin menjadi salah satu hal yang paling ditunggu pada hari pernikahan. Apa maknanya?
Rima Sekarani Imamun Nissa

Dewiku.com - Pernikahan pesepakbola Pratama Arhan dengan anak anggota DPR RI Andre Rosiade, Azizah Salsha, jadi sorotan baru-baru ini. Acara pernikahan dihadiri para kerabat dan beberapa rekan artis, salah satunya Fuji.
Adik Fadly Faisal ini ternyata turut menghadiri acara pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha di Jepang. Menariknya, pada momen tersebut, mantan pacar Thariq Halilintar ini mendapatkan buket bunga yang dilemparkan pasangan pengantin.
Baca Juga
5 Zodiak Paling Teliti, Biasanya Detail Banget saat Melihat Segala Hal
7 Cara Memaafkan Suami Selingkuh, Harus Bagaimana jika Kesalahan yang Sama Terjadi Lagi?
Jalan-Jalan ke Singapura, Begini Gaya Elegan Syahrini Tenteng Tas Hermes Rp180 Juta
Sudah Talak 3 Bisa Rujuk atau Tidak? Simak Penjelasan Buya Yahya
3 Kesalahan Menggunakan Skincare yang Paling Sering Terjadi, Bukannya Cantik Justru Picu Masalah Kulit
Dalam video yang dibagikan Fuji lewat akun Instagram pribadinya, terlihat sesi lempar bunga yang berlangsung seru. Semua orang tampak bersemangat dan Fuji berakhir mendapatkan bunga pengantin tersebut.
Fuji tampak malu-malu, bahkan sempat berusaha menyerahkan bunga di tangannya kepada orang lain. Namun, pada akhirnya dia tampak bangga memamerkan bunga tersebut lewat salah satu foto dalam unggahan yang sama.
"Udah masuk usia kondangan temen, tapi belom ada gandengan," ungkap Fuji dalam caption unggahannya.
Dilansir dari laman Zola, buket bunga di hari pernikahan biasanya akan dilemparkan pengantin wanita kepada para tamu undangan. Hal ini menjadi tradisi sejak tahun 1300-an di Inggris.
Orang yang nantinya mendapatkan bunga diharapkan akan menjadi pengantin selanjutnya. Pasalnya, makna dari bunga yang dilemparkan itu adalah kesuburan dan keberuntungan.
Awal Mula Tradisi Lempar Bunga Pengantin
Disebutkan bahwa zaman dulu, gaun bekas pengantin biasanya akan diminta sebagai jimat oleh orang lain. Bahkan, para wanita lajang akan meminta potongan atau sobekan gaun sebagai tanda keberuntungannya. Terlebih, kala itu gaun pengantin adalah busana yang hanya dipakai satu kali.
Namun, mengingat pembuatan gaun pengantin tidak murah, busana itu kemudian mulai disimpan sebagai kenang-kenangan. Sementara itu, dibuatlah buket bunga yang bisa dilemparkan pengantin sebagai tanda keberuntungan bagi para tamu jika mendapatkannya.
Hingga kini, tradisi pelemparan bunga terus dilanjutkan pada berbagai acara pernikahan berkonsep tradisional maupun modern. Walau begitu, biasanya hal ini tetap bergantung pada tradisi yang dipegang keluarga mempelai.