Polda Metro Jaya Semprot Jalan Demi Kurangi Polusi Jakarta, Dokter Paru: Dampaknya Hanya Sementara

Seberapa efektif sih langkah Polda Metro Jaya menyemrpot air di jalanan Jakarta?

By: Hiromi Kyuna icon Jumat, 25 Agustus 2023 icon 15:02 WIB
Polda Metro Jaya Semprot Jalan Demi Kurangi Polusi Jakarta, Dokter Paru: Dampaknya Hanya Sementara

Ilustrasi polusi udara (Unsplash/Ivan Aleksic)

Polda Metro Jaya menyemprotkan air menggunakan water canon di sejumlah ruas Jakarta. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengendalikan polusi udara di Jakarta yang memburuk.

Momen penyemprotan itu kemudian dibagikan melalui akun Twitter Poldametrojaya_. Terlihat ada 2 mobil water canon yang melintasi ruas Jakarta sambil menyemprotkan air.

"Mengurangi dampak polusi udara. Dampak Polusi Udara di Jakarta sudah sangat memprihatinkan, maka dari itu Polri khususnya Polda Metro Jaya melakukan pengecekan kendaraan taktis water canon dan dilakukan penyemprotan jalan prokol guna mengurangi dampak polusi udara di Jakarta," tulis akun tersebut dalam cuitannya.

Baca Juga: Skincare Bisa Cegah Kerusakan Kulit akibat Polusi, Simak 4 Tips Memilih Produk yang Tepat

Tindakan ini kemudian menimbulkan pertanyaan dari warga Jakarta. Efektifkah penyemprotan air untuk menangani polusi udara?

Dokter spesialis paru, Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), mengungkapkan pendapatnya terkait tindakan ini. Menurut dr Erlina, tindakan tersebut hanya berdampak sementara dan kurang efektif.

Baca Juga: Benarkah Tote Bag Katun Ramah Lingkungan? Simak Penjelasan Ini

"Menurut saya intervensi ini dampaknya hanya sementara, kalau hanya sesekali akan kurang efektif karena partikel polutant yang di ketinggian tidak semua terjangkau. Kalau mau dilakukan hujan buatan yang berkala," kata dokter dr. Erlina Burhan, dikutip dari Suara.com, Jumat (25/8/2023).

Dokter Erlina menambahkan bahwa ini adalah langkah pencegahan, tetapi tak benar-benar menyelesaikan persoalan polusi udara. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah seharusnya melakukan tindakan yang menyasar ke sumber utama polusi di Jakarta.

"Ini dampaknya sementara karena dalam hal ini kita tidak melakukan intervensi terhadap sumber penyebab polusi. Kita terjebak di hilir, intervensi harusnya juga ke hulu," ujar dokter Erlina.

Sementara itu, indeks kualitas udara yang baik seharusnya berkisar berkisar dari 0 hingga 50. Sementara itu, berdasarkan data dari laman IQAir, air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Jakarta pagi tadi tercatat di angka 160 yang berarti tidak sehat.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI