Pengertian Quiet Quitting dan 5 Tandanya, Diam-Diam Mantap Resign

Kamu mungkin kaget bukan main saat ada rekan kerja yang seolah mendadak resign. Apa saja tanda seseorang melakukan quite quitting?

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Rabu, 13 September 2023 icon 11:51 WIB
Pengertian Quiet Quitting dan 5 Tandanya, Diam-Diam Mantap Resign

Ilustrasi pekerja resign. (Shutterstock)

Beberapa waktu lalu, istilah quiet quitting ramai dibicarakan di media sosial. Apa itu quiet quitting dan bagaimana tanda seseorang melakukannya?

Fenomena quiet quitting tak terlepas dari hustle culture yang juga sempat jadi sorotan. Banyak orang merasa burnout dengan pekerjaannya, bahkan kelelahan secara mental dan fisik.

Melansir Very Well Mind, banyak karyawan melakukan quiet quitting demi mendapat keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi alias work life balance. Lalu, apa saja ciri-cirinya?

Baca Juga: 6 Tips agar Karir Lebih Stabil, Nomor 3 Wajib Dilakukan

Kamu mungkin secara tak sadar juga telah melakukan quiet quitting. Dirangkum dari reader's digest, berikut ciri-ciri quiet quitting yang dapat kamu amati.

1. Kurangnya inisiatif

Saat seorang karyawan yang dulunya antusias mendadak lebih sering diam setiap ada diskusi, ini bisa jadi salah satu tanda quiet quitting. Itu mungkin saja terjadi secara tiba-tiba ataupun berkala seperti sebuah proses.

Baca Juga: Menganyam Cuan dari Usaha Kerajinan Rotan

Orang-orang yang biasanya semangat menawarkan diri untuk melakukan sesuatu, mungkin juga tiba-tiba cuma akan bergerak saat disuruh saja.

2. Sengaja mengurangi interaksi

Seseorang yang tadinya selalu membaur dengan karyawan lain saat makan siang atau obrolan sore hari tiba-tiba menghilang. Dia juga menghindari datang ke acara apa pun di luar pekerjaan.

Seseorang yang melakukan quiet quitting umumnya bakal mulai berpikir bahwa mereka dibayar hanya untuk bekerja, bukan nongkrong. Jadi, apa pun yang tidak berkaitan dengan pekerjaan bukanlah hal penting dan tidak masalah jika dilewatkan.

3. Tidak merespons pesan dan panggilan di luar jam kerja

Saat sudah lewat jam kerja, mereka akan dengan sengaja late response jika mendapat pertanyaan seputar pekerjaan atau malah sama sekali tidak mau menjawabnya.

4. Selalu pulang tepat waktu

Orang-orang yang melakoni hustle culture menganggap pulang on times sebagai hal istimewa. Namun, ketika sadar bahwa itu dapat memicu burnout, mereka bakal mulai bertekad meninggalkan kantor tepat waktu dan tidak mau ambil pusing dengan perkataan orang lain tentang hal tersebut.

5. Terkesan mendadak resign

Baca Juga: Bikin Haru, Ini Perjalanan Evi dari Pekerja Serabutan Jadi Juragan Ikan di Bantaeng

Mereka yang melakukan quiet quitting juga sangat mungkin diam-diam cari pekerjaan baru. Setelah mendapatkan tempat kerja baru, mereka lalu melayangkan surat pengunduran diri yang mungkin mengejutkan rekan kerjanya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI