Perkawinan Anak Masih Jadi Momok, Zaskia Adya Mecca: Jangan Menikah Terlalu Muda!

Zaskia Adya Mecca berharap para remaja tidak memutuskan menikah di usia yang terlalu muda.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Senin, 08 Januari 2024 icon 21:00 WIB
Perkawinan Anak Masih Jadi Momok, Zaskia Adya Mecca: Jangan Menikah Terlalu Muda!

Zaskia Adya Mecca (Instagram/zaskiadyamecca)

Zaskia Adya Mecca mengimbay anak muda tidak perlu buru-buru menikah. Nikmati masa muda dengan menjadi diri sendiri sebelum melepas masa lajang.

Hal tersebut diungkapkan Zaskia Adya Mecca pada Bimbingan Remaja Usia Sekolah Plus (BRUS+) yang diadakan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, belum lama ini.

"Menikah jangan terlalu muda, ada masa di mana kita ingin menikmati hidup sendiri, tanpa dibebani dengan kewajiban dan tanggung jawab yang dapat ditunda. Setelah menikah, tidak bisa lagi menjadi diri sendiri seperti sebelum menikah, karena harus mengemban kewajiban dan tanggung jawab sebagai Ibu dan Istri," ungkapnya, dikutip dari Suara.com.

Baca Juga: Donna Agnesia Bagikan Tips Suami Nempel Terus, Darius Sinathrya Terbukti Bucin Banget

Perkawinan anak rupanya masih menjadi salah satu momok di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, tingkat perkawinan anak di Indonesia mencapai 9,23% atau setara dengan 163.371 pernikahan anak.

Ilustrasi pernikahan dini. (Unsplash/photo-nic.co.uk nic)
Ilustrasi pernikahan dini. (Unsplash/photo-nic.co.uk nic)

Data yang ada juga mengungkap bahwa satu dari sembilan perempuan menikah saat masih anak-anak, sementara cuma satu dari seratus laki-laki berusia 20-24 tahun yang menikah dalam kondisi serupa.

Pengadilan Agama mencatat tiga alasan dominan dalam pengajuan dispensasi perkawinan anak, yakni kehamilan sebelum nikah, hubungan seksual sebelum pernikahan, dan kedekatan berlebihan antara pasangan yang berpotensi menyebabkan perbuatan terlarang (zina).

Baca Juga: Aburizal Bakrie dan Tatty Murnitriati Rayakan Pernikahan Emas, Ini Makna Istimewa di Baliknya

Kajian akademik juga telah menyoroti berbagai faktor penyebab perkawinan anak, termasuk kehamilan pranikah, faktor sosial, ekonomi, pengaruh tokoh agama dan masyarakat, serta penafsiran agama yang membenarkan tindakan tersebut.

Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Kemenag, Agus Suryo Suripto mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara dengan angka pernikahan anak yang tinggi. Pemerintah pun terus berupaya menekan tingginya angka pernikahan anak di Indonesia.

Konsep BRUS dilahirkan sebagai upaya edukasi untuk remaja usia sekolah supaya mampu menyiapkan masa depan dengan sebaik-baiknya. Program BRUS membekali remaja lewat penguatan karakter dan kesadaran pengelolaan kepribadian yang baik sehingga tak terjebak pergaulan bebas.

Baca Juga: 4 Zodiak Perempuan Ini Bakal Dapat Suami Perhatian, Siap Menikah di Tahun 2024!

"Pertama, persiapkan masa depan dengan membangun kesadaran dalam pengelolaan diri, setiap remaja mempunyai potensi diri harus bisa dikembangkan. Generasi muda punya masa depan yang harus diperjuangkan. Kedua, perkuat pendidikan agama, karena agama merupakan benteng dari pergaulan dan lingkungan sosial yang tidak baik," papar Suryo.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI