Dagingnya Lembut & Gurih, Intip Yuk Kandungan Gizi Ikan Nila

Nggak cuma kaya gizi, ikan nila juga bisa mencegah dampak negatif polusi udara lho!

By: Ririn Indriani icon Jumat, 26 Januari 2024 icon 11:00 WIB
Dagingnya Lembut & Gurih, Intip Yuk Kandungan Gizi Ikan Nila

Ilustrasi ikan nila. (Foto: Dok. eFishery)

Sahabat Dewiku tentu akrab dengan ikan nila yang merupakan salah satu makanan populer di Indonesia. Nggak cuma itu, ikan nila juga merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak digemari, karena harganya yang cukup terjangkau dan mudah didapat.

Selain itu, ikan nila menjadi sumber protein yang dipilih masyarakat, karena dagingnya yang lembut dan gurih, serta kandungan gizinya memberikan manfaat yang menguntungkan bagi kesehatan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kandungan gizi dan manfaat protein yang terdapat dalam ikan nila, kali ini eFishery menggandeng Pakar Gizi Qonita Rachmah S.Gz., M.Sc., untuk menjelaskan keuntungan mengonsumsi ikan nila.

Baca Juga: Tips Bikin Anak Suka Makan Ikan, Ahli Gizi: Bisa Dimulai Sejak Hamil

Baik untuk Semua Usia dan Mencegah Dampak Negatif Polusi Udara
Ikan nila adalah salah satu ikan yang memiliki tekstur sangat lembut dan duri yang minim sehingga cocok diberikan untuk si kecil, apalagi, kandungan seleniumnya memenuhi 100% kebutuhan selenium bagi bayi usia 6-11 bulan.

Jika khawatir dengan duri, maka sebelum konsumsi bisa terlebih dahulu dipresto maupun dikukus atau dipepes.

Qonita Rachmah menjelaskan meski kandungan gizi ikan nila belum terdapat pada database makanan Indonesia, namun berdasarkan database makanan Amerika menunjukkan kandungan gizi ikan nila per 100 gram yaitu 96 kalori energi, 20 gram protein, 1.7 gram lemak, 10 mg kalsium, 203 mg kalium, 170 mg fosfor, 41.8 gram selenium, 27 mg magnesium, 3.9 mg niasin (vitamin B3), dan 24 µg asam folat 1 .

Baca Juga: Inilah Arti Mimpi Ikan, Biasanya Berkaitan dengan Uang dan Kekayaan

“Kembali membahas tentang selenium, beberapa studi menunjukkan bahwa mikronutrien satu ini ternyata juga dapat membantu mencegah terjadinya berbagai jenis kanker seperti kanker paru, kolorektal, kandung kemih, dan kanker prostat,” jelasnya.

Lebih dari itu, sambung Qonita, selenium juga berfungsi mencegah penurunan fungsi kognitif; baik diberikan untuk lansia yang mengalami penurunan kognitif akibat proses penuaan (aging). “Yang tidak kalah pentingnya, selenium juga merupakan mineral yang penting untuk membunuh radikal-radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan stres oksidatif,” ujaranya.

Selain itu, ketika polusi udara meningkat dan menyebabkan kenaikan radikal bebas, mengonsumsi ikan nila sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu bisa mencegah dampak negatif dari polusi udara tersebut.

Ikan Nila Rendah Kalori dan Tinggi Protein
Lebih lanjut Qonita menuturkan bahwa ikan nila merupakan sumber protein yang rendah lemak dan lemak jenuh, kandungan protein sedikit lebih tinggi dibandingkan salmon dan kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan salmon.

Secara umum, energinya juga lebih rendah dibandingkan salmon. Jadi, ikan nila bisa menjadi bagian dari diet untuk menurunkan berat badan, karena rendah kalori dan tinggi protein sehingga membuat perut lebih kenyang dan tidak mudah lapar.

Ikan seperti nila, kata Qonita, direkomendasikan untuk dikonsumsi dalam jumlah lebih besar untuk menggantikan protein hewani tinggi lemak lainnya seperti daging merah atau daging olahan yang berhubungan dengan penambahan berat badan.

“Ikan juga merupakan bagian penting dari pola makan atau diet Mediterania, salah satu diet tersehat di dunia,” terangnya.

Beberapa studi menunjukkan bahwa diet Mediterania ini berkaitan dengan penurunan risiko obesitas dan penurunan lemak peru.

Ikan Nila Kaya Omega 6
Omega-6 atau asam linoleat, kata Qonita, adalah salah satu lemak baik yang tinggi kandungannya di ikan nila dibandingkan omega-3. Omega-6 ini adalah asam lemak esensial yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh.

Jadi penting untuk mengonsumsi makanan tinggi omega-6 seperti ikan nila ini. Lemak baik omega-6 ini membantu menjaga level kolesterol tetap terkendali.

“Omega-6 juga ternyata berguna untuk membantu sel otot kita merespons insulin, hormon yang sangat penting untuk mencegah diabetes mellitus tipe 2 maupun mencegah kenaikan gula darah pada penderita diabetes atau dengan kata lain dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Rajin Makan Ikan

Terakhir, sambung Qonita, ikan nila juga rendah kandungan merkurinya, karena biasanya dibudidayakan secara massal dan memiliki lebih sedikit kontak dengan polusi dibandingkan ikan jenis lainnya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI