Cegah Hipertensi, Ini Kebiasaan Buruk yang Pengaruhi Tekanan Darah

Inilah pentingnya menjaga tekanan darah dan membiasan hidup sehat.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Kamis, 13 Juni 2024 icon 17:30 WIB
Cegah Hipertensi, Ini Kebiasaan Buruk yang Pengaruhi Tekanan Darah

Ilustrasi perempuan sakit kepala karena tekanan darah tinggi (Unsplash/Resume Genius)

Hipertensi disebut sebagai salah satu penyakit silent killer karena sering tidak menunjukkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi dan menyebabkan kematian. 

Ancaman hipertensi semakin terasa di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Data dari Riset Kesehatan Dasar (2018) menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%, dengan orang-orang berusia 25- 44 tahun dan mereka yang tinggal di perkotaan memiliki risiko lebih tinggi.  

Menurut Medical Underwriter Sequis, dr. Debora Aloina Ita Tarigan, penyebab utama naiknya tren hipertensi adalah praktik gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, sering mengonsumsi junk food, kurang bergerak, kebiasaan merokok dan menggunakan vape, konsumsi alkohol berlebihan, jam tidur tidak teratur, dan stres.

Baca Juga: 7 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula, Lebih Ramah Pejuang Diet

Ilustrasi tidur (Pexels/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi tidur (Pexels/Ketut Subiyanto)

Faktor lainnya adalah konsumsi obat penghilang rasa nyeri, pil kontrasepsi, obat penurun berat badan yang populer di kalangan milenial, dan zat-zat stimulan seperti nikotin yang dapat meningkatkan tekanan darah. Faktor genetik dan penuaan juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap hipertensi.

"Jika sudah terkena hipertensi, harus dikelola sebelum terjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Cegah komplikasi dengan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan anjuran sesuai kondisi riwayat kesehatan," kata dr. Debora, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com, Kamis (13/6/2024).

"Kepatuhan menjalankan pengobatan dengan konsumsi obat hipertensi sesuai dosis dan jadwal serta melakukan pemeriksaan secara berkala menjadi kunci untuk mengendalikan tekanan darah pada tingkat yang lebih baik. Jika tidak diobati dan dikelola, hipertensi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal serta masalah kesehatan serius lainnya," imbuhnya.

Baca Juga: Mau Implan Gigi? Begini Caranya agar Lebih Mudah dan Tetap Aman Berkualitas

Hipertensi cenderung tidak dapat sembuh, tetapi bisa dikontrol dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dari dokter. Konsisten dan disiplin mengonsumsi obat sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. 

Sang dokter juga menyinggung pentingnya memiliki asuransi kesehatan. Jadi, ada jaminan bagi Tertanggung sehingga bisa mendapat perlindungan berupa penggantian biaya perawatan di rumah sakit, penggantian biaya obat hingga biaya pembedahan sesuai perjanjian polis. Apalagi, penyakit dan kematian adalah risiko yang tak terduga dan tidak bisa dihindari.

Baca Juga: 5 Manfaat Air Rebusan Daun Salam, Bantu Redakan Stres

Sequis menghadirkan rangkaian produk asuransi kesehatan, salah satunya Sequis Q Infinite Medcare Rider Series Plan Lite. Ini adalah asuransi kesehatan tambahan yang memberikan manfaat rawat inap, rawat jalan, dan manfaat pelengkap yang melindungi Tertanggung dari risiko sakit dan/atau kecelakaan, serta memberikan limit tahunan sampai Rp10 miliar per tahun.  

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI