Cara Memilih Obat Batuk, Simak Panduan dari Dokter Spesialis

Apa yang harus jadi perhatian saat membeli produk obat dijual bebas (OTC) untuk mengatasi batuk?

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Kamis, 12 September 2024 icon 07:52 WIB
Cara Memilih Obat Batuk, Simak Panduan dari Dokter Spesialis

Ilustrasi seorang perempuan sakit batuk (Freepik/benzoix_)

Batuk yang umumnya disebabkan gangguan paru-paru maupun organ pernapasan lain bisa mengganggu tidur, belajar, maupun aktivitas profesional dan sosial. Oleh karenanya, dibutuhkan solusi cepat dan tepat untuk mengatasinya.

Obat dijual bebas (OTC) yang mudah didapat dan terjangkau bisa menjadi pilihan. Namun, bagaimana cara memilih jenis obat sesuai dengan gejala yang dialami?

Dokter Patriotika Ismail, Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam RS EMC Cikarang menyatakan bahwa pemilihan obat batuk OTC harus dilakukan dengan cermat.

Baca Juga: Deretan Obat Sakit Ringan yang Terpopuler di Indonesia, Ada Paracetamol

"Sebaiknya memang di tahap awal dapat melakukan pengobatan sendiri untuk meredakan gejala batuk. Tapi sebelum itu, penting untuk mengetahui jenis batuk yang diderita, apakah batuk kering atau batuk berdahak dan apakah batuknya setelah terpapar suatu alergen atau tidak," tuturnya, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com, baru-baru ini.

"Juga perlu diketahui sudah berapa lama menderita batuknya. Karena kalau obat yang diminum tidak sesuai, gejala batuk tidak akan teratasi. Jika batuk tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk segera menemui dokter," imbuhnya.

Beda gejala batuk yang dialami, beda pula kandungan obat yang dibutuhkan untuk mengatasinya. Agar tepat sasaran, perhatikan kolom kandungan yang tertera dalam bungkus obat dan sesuaikan dengan jenis batuk yang dialami.

Baca Juga: BPOM Apresiasi Produsen Obat Bahan Alam melalui Penguatan Kemandirian

Gejala batuk berdahak disarankan mengonsumsi obat batuk OTC yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin, sedangkan gejala batuk kering disarankan yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan. Sementara itu, batuk tidak berdahak yang diakibatkan alergi sebaiknya minum obat batuk OTC yang mengandung chlorpheniramine atau antihistamin.

Meksi begitu, obat OTC lebih dianjurkan sebagai pertolongan pertama dan untuk batuk akut, bukan kronis. Penting untuk tetap menjaga dosis yang tepat pada saat memanfaatkan obat batuk OTC.

"Konsumsi obat OTC berlebihan tidak hanya menguras dompet, tapi juga berdampak negatif bagi kesehatan. Sebagai bentuk pengobatan sendiri, konsumsinya harus sesuai dengan takaran yang dianjurkan dengan membaca aturan pakai dengan saksama," ujar dr. Elizabeth Angelina, dokter medis PT Bintang Toedjoe.

Bagi masyarakat yang mementingkan faktor praktis, obat batuk OTC dalam kemasan sachet bisa menjadi pilihan tepat. Produk ini sudah terkandung satu dosis setiap satusaset, mudah dibawa dan dikonsumsi di mana saja jika perlu, tanpa risiko membawa obat dalam botol yang bisa bocor dan sekaligus membawa sendok takar. Selain itu, obat batuk OTC tersedia di apotek maupun toko terdekat, sehingga gampang didapatkan. 

Baca Juga: Jangan Sepelekan Batuk, Segera Atasi dengan Cara yang Tepat

"Sebagai konsumen cerdas, harus jeli memilih obat batuk OTC dari yang ada di pasaran, dari segi kandungan juga kemasannya. Bisa mempertimbangkan obat batuk OTC dalam kemasan sachet yang kandungannya lengkap; Dextromethorphan, Guaifenesin, dan Chlorpheniramine Maleate 2 mg, sehingga efektif meredakan batuk. Tidak kalah penting untuk selalu memerhatikan dosis dan anjuran pemakaian," kata dr. Angel menerangkan.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI