Ragam
Kenapa Cewek Zaman Sekarang Gampang Banget Capek Mental? Ini 5 Penyebabnya Menurut Pakar
Capek mental bukan cuma karena kerjaan. Ini 5 alasan kenapa banyak perempuan Gen Z dan milenial merasa lelah secara emosional dan mental, menurut psikolog.
Vania Rossa

Dewiku.com - Sering ngerasa capek padahal nggak ngapa-ngapain? Atau tiba-tiba bad mood, males ngapa-ngapain, bahkan mikir hal simpel aja bikin lelah? Kamu nggak sendirian. Ternyata ini fenomena global yang dialami banyak perempuan Gen Z, bukan cuma di Indonesia.
Menurut laporan dari Psychology Today, ada beberapa faktor yang bikin mental perempuan masa kini gampang banget drop. Bukan karena lemah, tapi karena beban zaman sekarang makin nggak masuk akal! Yuk, cek 5 penyebab utamanya:
Baca Juga
Cantik Nggak Harus Ngerusak Bumi: Tren Eco-Friendly Beauty yang Wajib Dicoba!
Nonton Sendiri di Bioskop, Tren Baru Cewek Urban yang Mau Healing
Tren Bare Minimum Monday: Nggak Usah Perfeksionis di Hari Senin
Breaking the Glass Ceiling! Cewek Gen Z Siap Ambil Alih Dunia Kerja
Wajah Kita Bisa Dicuri AI? Deepfake Jadi Ancaman Baru Buat Perempuan!
Hobi Jadi Cuan! Ini Rahasia Cewek Gen Z Ubah Passion Jadi Sumber Penghasilan
1. Overthinking Karena Terlalu Banyak Pilihan
Menurut Dr. Susan David, psikolog Harvard Medical School dan penulis buku Emotional Agility, generasi sekarang hidup di era “infinite choices” alias pilihan tanpa batas. Mau cari skincare, kerjaan, bahkan pasangan, pilihannya banyak banget.
Masalahnya, otak kita nggak dirancang untuk ngolah semua pilihan itu sekaligus. Akibatnya? Decision fatigue alias kelelahan mengambil keputusan.
"Semakin banyak pilihan yang harus dipertimbangkan, semakin tinggi risiko stres dan kecemasan," kata Dr. David, dikutip dari Psychology Today.
2. Tekanan Media Sosial yang Bikin Gampang Insecure
Menurut laporan dari American Psychological Association (APA), paparan media sosial terbukti bikin perempuan muda lebih rentan mengalami kecemasan dan perasaan nggak cukup baik.
Setiap scroll Instagram atau TikTok, kita disuguhi hidup "sempurna" orang lain—kulit flawless, badan ideal, karier cemerlang. Padahal semua itu highlight, bukan kenyataan.
"Media sosial mengubah cara perempuan muda menilai diri mereka, sering kali secara negatif," ujar Dr. Jean Twenge, penulis iGen.
3. Budaya Hustle yang Masih Diromantisasi
“Kalau nggak sibuk berarti kamu gagal”—siapa yang sering ketemu mindset ini? Ini namanya hustle culture toxicity, budaya kerja keras berlebihan yang diromantisasi. Padahal tubuh dan mental kita butuh jeda.
Menurut Dr. Laurie Santos, profesor psikologi Yale University, terlalu sering memaksakan diri untuk produktif justru bikin burnout makin cepat.
“Istirahat itu bukan kelemahan, tapi kebutuhan biologis,” jelas Dr. Santos dalam The Happiness Lab Podcast.
4. Kurangnya Safe Space untuk Curhat
Banyak perempuan muda ngerasa curhat itu drama. Akhirnya semua ditahan sendiri. Padahal menurut riset dari Mental Health Foundation UK, kurangnya ruang aman untuk berbagi bikin risiko gangguan mental seperti kecemasan meningkat drastis.
"Validasi emosi sangat penting. Kita butuh didengar untuk merasa terhubung," jelas Dr. Chloe Carmichael, psikolog klinis dan penulis Nervous Energy.
5. Perfectionism yang Nggak Realistis
Pengen semua perfect: dari karier, penampilan, hubungan, sampai feed IG. Tapi menurut Dr. Gordon Flett, pakar perfectionism dari York University, standar terlalu tinggi ini bikin stres nggak realistis.
“Perfectionism toxic itu bukan bikin kamu makin sukses, malah bikin kamu overthinking dan takut gagal,” ungkap Dr. Flett.
Jadi, Harus Gimana?
- Kurangi scrolling sosmed—jangan bandingin hidupmu dengan feed orang.
- Latih self-compassion: kamu nggak harus sempurna.
- Berani bilang “capek” dan cari safe space buat cerita.
- Jadwalkan me time beneran, bukan sambil buka kerjaan.
Ingat, mental lelah bukan tanda kamu lemah. Ini tanda kamu manusia normal di dunia yang kelewat ribet. Yuk, jadi generasi cewek cerdas yang sayang sama diri sendiri, bukan korban hustle culture!