Ragam

Cowok dan Cewek Bersahabat: Ujungnya Tetap Cuma Teman Atau Jadi Teman Hidup?

Ada yang awalnya sahabatan, tahu-tahu nikah. Ada juga yang tetap sahabat meskipun salah satunya udah menikah. Kali ini, kita akan kupas lebih dalam, apa aja sih hal yang bisa bikin persahabatan cowok-cewek langgeng tanpa baper? Dan sebaliknya.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Ilustrasi sahabat cewek dan cowok (Freepik/freepik)
Ilustrasi sahabat cewek dan cowok (Freepik/freepik)

Dewiku.com - Siapa nih yang masih punya sahabat lawan jenis dari zaman sekolah sampai sekarang? Atau malah udah upgrade status dan jadi pasangan halal? Yap, persahabatan antara cowok dan cewek emang selalu jadi topik yang menarik dan nggak pernah basi buat dibahas.

Banyak yang bilang, “Gak mungkin cowok dan cewek bisa sahabatan tanpa baper.” Tapi di sisi lain, nggak sedikit juga yang membuktikan kalau hubungan tanpa embel-embel romansa itu bisa tetap awet, bahkan sampai masing-masing punya keluarga dan tetap saling support. Jadi, bener gak sih kalau ujung dari persahabatan lawan jenis itu cuma dua: jadi jodoh atau putus komunikasi?

Faktanya, hubungan kayak gini sering banget jadi sorotan, apalagi kalau datang dari kalangan selebriti. Ada yang awalnya sahabatan, tahu-tahu nikah. Ada juga yang tetap sahabat meskipun salah satunya udah menikah. Ternyata, semua kembali ke dinamika hubungan masing-masing dan kedewasaan dalam menjaga batas.

Nah, di bahasan kali ini, kita akan kupas lebih dalam, kira-kira apa aja sih hal yang bisa bikin persahabatan cowok-cewek langgeng tanpa baper? Dan sebaliknya, kenapa ada juga yang akhirnya memilih untuk bersama sebagai pasangan hidup? Melansir dari Quartz dan Medium, simak pembahasannya berikut ini:

Kenapa Persahabatan Cowok dan Cewek Bisa Tetap Awet?

1. Tidak Ada Ketertarikan Fisik

Kalau dari awal memang tidak ada rasa tertarik secara fisik, maka kemungkinan munculnya cinta pun jadi lebih kecil. Ini jadi fondasi awal kenapa sebuah hubungan bisa bertahan dalam zona sahabat. Karena memang pada dasarnya berteman itu memilih yang sefrekuensi dalam segi candaan, jadi fisik itu tida memilih pengaruh apa-apa.

2. Batasan yang Jelas

Menetapkan batasan, baik dalam kedekatan fisik maupun cara berkomunikasi secara emosional, bisa menjaga agar hubungan tidak keluar jalur. Mereka sama-sama paham mana yang wajar dalam pertemanan dan mana yang terlalu melibatkan perasaan. Tapi, menunjukkan rasa sayang layaknya sahabat itu juga gak ada salahnya kok, itu tandanya peduli, tapi tetap tau batasan.

3. Kesamaan Minat, Bukan Rasa

Seringkali, persahabatan tumbuh karena punya hobi atau aktivitas yang sama. Nonton film bareng, diskusi kerjaan, atau saling curhat soal hubungan, tapi tanpa intensi romantis. Dan itu sah-sah saja. Kembali lagi seperti poin pertama tadi, kalau bersahabat itu pasti sudah sefrekuensi, ya kan?

4. Nyaman dan Percaya Tapi Nggak Baper

Rasa nyaman dan saling percaya adalah kunci utama persahabatan. Tapi nyaman bukan berarti harus jatuh cinta. Mereka bisa saling support tanpa harus memiliki satu sama lain. Dalam sebuah persahabatan tingkah menunjukkan rasa nyaman itu berbeda seperti romansa, kalau dalam persahabatan biasanya saling ejek untuk memberi kritik akan suatu hal tanpa merasa tersinggung.

5. Tujuan Hidup yang Berbeda

Kadang, mereka tahu bahwa visi dan prioritas hidup masing-masing sangat berbeda. Jadi meski dekat, tak pernah terlintas untuk menjalin hubungan yang lebih dari teman. Meskipun setiap sahabat memiliki tujuan hidup yang berbeda, tapi dalam persahabatan itu selalu mendukung satu sama lain.

6. Efek Terbiasa

Semakin sering ketemu atau ngobrol, orang bisa jadi makin suka, ini disebut exposure effect. Tapi efek ini juga bisa justru memperkuat kedekatan sebagai sahabat, bukan pasangan, karena sudah terbiasa tanpa rasa. Bahkan saking terbiasanya, mau jenuh pun kamu bakal curhat ke siapa lagi kalau nggak pada sahabatmu itu?

Lalu, Kapan Persahabatan Bisa Jadi Hubungan Cinta?

1. Nilai dan Tujuan Hidup yang Sama

Kalau dua orang punya prinsip, nilai hidup, dan visi masa depan yang serupa, maka mereka bisa melihat potensi untuk membangun masa depan bersama. Dalam hal ini dua sahabat bisa membentuk komitmen yang lebih dari sekedar sahabat, untuk hidup bercanda bersama selamanya tanpa terhalang ruang dan waktu.

2. Saling Menghargai dan Percaya

Hubungan yang sehat selalu dibangun dari rasa hormat dan kepercayaan. Ketika dua sahabat sudah punya ini, tinggal selangkah lagi untuk menjadi pasangan.

3. Koneksi Emosional yang Kuat

Terkadang, kedekatan emosional yang terus berkembang membuat dua orang merasa lebih dari sekadar teman. Mereka merasa saling memahami dalam, dan itu bisa memicu perasaan romantis.

4. Tertarik Secara Fisik

Ketertarikan fisik memang bukan segalanya, tapi tetap punya peran penting saat pertemanan berubah jadi cinta. Rasa tertarik ini bisa datang perlahan, seiring waktu.

5. Komunikasi dan Intimasi yang Terbuka

Kalau dari awal sudah terbiasa berbagi cerita, masalah, dan kerentanan, mereka punya pondasi yang kuat untuk melangkah ke hubungan yang lebih dalam.

6. Cocok di Banyak Aspek

Kalau kepribadian, gaya hidup, dan ketertarikan mereka nyambung, biasanya hubungan lebih berpotensi naik tingkat. Cocok bukan hanya bikin nyaman, tapi juga membuat orang ingin bersama lebih lama.

Jadi, Sahabatan Bisa Langgeng atau Jadi Jodoh?

Semua itu tergantung niat dan keadaan. Kadang, sahabat terbaik bisa jadi pasangan yang paling ideal. Tapi ada juga yang justru menjaga persahabatan agar tetap utuh dan tidak merusak kenyamanan yang sudah terbentuk lama.

Semua kembali ke individu dan bagaimana mereka menjaga batas, kepercayaan, dan komunikasi satu sama lain. Kalau kami tim mana nih, nikah sama sahabat atau udah sahabatan aja?

Berita Terkait

Berita Terkini