Ragam
Pentingnya Kontrol Diri dalam Cinta: Cucu Konglomerat Joel Tanos Tewas Tragis Gara-Gara Cemburu Buta
Kisah tragis tewasnya Joel Alberto Tanos setelah memergoki sang kekasih sedang pesta miras benar-benar menyita banyak perhatian. Dari sini kita bisa belajar bahwa kontrol emosi adalah kunci agar konflik tidak berujung fatal.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Tragedi memilukan mengguncang Manado pada Senin pagi (4/8/2025). Joel Alberto Tanos (18), remaja keturunan taipan sekaligus cucu pemilik perusahaan konstruksi raksasa PT Marga Dwitaguna, tewas secara mengenaskan setelah terlibat insiden berdarah di sebuah rumah di Jalan Sion, Sario. Peristiwa ini sontak menyita perhatian publik, apalagi karena status keluarga korban yang dikenal luas di Sulawesi Utara.
Kejadian bermula saat Joel mencari pacarnya dan justru mendapati sang kekasih tengah pesta minuman keras bersama dua pria dewasa, AMR (28) dan EDS (27). Tak kuasa menahan emosi, ia mendobrak pintu rumah yang tanpa sengaja menghantam AMR.
Pertengkaran panas pun pecah, memicu EDS yang sebelumnya sudah mengambil badik dari tasnya untuk melancarkan serangan mematikan. Joel ditikam di dada, leher, punggung, hingga dagu, lalu sempat dihajar lagi oleh AMR saat mencoba melarikan diri ke teras rumah.
Meski teman-temannya segera membawa Joel ke RS Bhayangkara Karombasan sekitar pukul 07.40 WITA, nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pukul 08.10 WITA akibat luka tusuk di bagian vital. Peristiwa yang awalnya hanya adu mulut singkat ini pun menjadi tragedi besar yang mengingatkan kita akan bahayanya emosi tak terkendali, apalagi dalam hubungan yang melibatkan banyak pihak.
Nah, dari kisah tragis ini kita bisa belajar bahwa kontrol emosi adalah kunci agar konflik tidak berujung fatal. Setelah ini, kita akan membahas pentingnya mengelola emosi dalam hubungan dan bagaimana cara mencegah pertikaian kecil berubah jadi bencana besar.
Pentingnya Kontrol Emosi dalam Hubungan
Mengendalikan emosi adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap sehat. Saat kita mampu menahan diri dari reaksi berlebihan, potensi konflik yang sebenarnya bisa dihindari jadi tidak berkembang menjadi masalah besar.
Hal ini bukan hanya mencegah pertengkaran yang tidak perlu, tetapi juga membuat suasana hubungan lebih nyaman bagi kedua belah pihak.
Selain itu, kontrol emosi berperan penting dalam memperkuat ikatan dengan pasangan. Saat kita bisa mengelola perasaan dengan baik, komunikasi jadi lebih jernih dan saling pengertian pun terbentuk.
Hal ini membantu pasangan merasa aman secara emosional, mengurangi risiko hubungan menjadi toxic, dan membuka jalan menuju interaksi yang lebih harmonis setiap harinya.
Baca Juga
Demi Cinta, Vincent Verhaag Resmi Jadi WNI untuk Jessica Iskandar dan Ketiga Anaknya
Kuatnya Acha Septriasa, Ternyata Hidup dengan Satu Ginjal Sejak Lahir
Kim Kardashian Jual Face Wrap Buat Wajah Tirus, Langsung Panen Kritik: Kenapa?
Pernikahan Azizah Salsha Diusik, Andre Rosiade Pasang Badan: Normal atau Berlebihan?
Stop Mager! Nyeri Punggung Bawah Itu Red Flag dari Badanmu, Ini Cara Ngatasinnya
Nggak Bisa Dilakuin Semua Laki-Laki, Raffi Ahmad Beri Contoh Menghormati Batasan Perempuan
Cara Mengontrol Emosi dalam Hubungan
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membiasakan komunikasi yang efektif. Gunakan kalimat seperti "Aku merasa..." untuk menyampaikan isi hati tanpa menuduh atau menyalahkan pasangan.
Menetapkan batasan yang sehat juga sangat penting agar interaksi tidak melewati titik rawan konflik.
Selain itu, penting untuk tahu kapan harus mundur sejenak. Saat emosi sedang memuncak, beri diri waktu untuk tenang dengan teknik pernapasan, meditasi, atau aktivitas lain yang menenangkan.
Memahami perspektif pasangan, memberikan validasi, dan fokus pada solusi ketimbang masalah akan membuat pembicaraan lebih produktif. Jika perlu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor.
Contoh Penerapan Kontrol Emosi
Jika sedang marah, cobalah mengambil jeda sejenak untuk menenangkan diri sebelum membicarakan penyebabnya.
Dengan begitu, pembicaraan bisa tetap berlangsung dalam nada yang tenang dan jelas. Saat merasa sedih, ungkapkan perasaan tanpa menuduh atau menyalahkan, sehingga pasangan tetap merasa dihargai.
Ketika frustasi, jangan biarkan perasaan itu berkembang menjadi kemarahan yang meledak-ledak. Alihkan fokus untuk mencari solusi bersama yang bisa menguntungkan kedua pihak.
Dengan cara-cara ini, hubungan bisa lebih sehat, minim drama, dan lebih banyak momen menyenangkan yang tercipta.