Ragam
Anak Selebgram Dianiaya Suster: Tips Aman Pilih Baby Sitter Biar Nggak Salah Asuh
Kasus suster aniaya anak selebgram bikin orang tua waspada. Simak tips memilih baby sitter yang aman dan terpercaya demi keselamatan si kecil.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Mempercayakan buah hati untuk diasuh orang lain memang bukan keputusan gampang. Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang, apalagi menyangkut keamanan dan kenyamanan si kecil. Sayangnya, kabar memilukan datang dari selebgram Afifah Riyad, yang baru-baru ini mengungkap bahwa anaknya menjadi korban kekerasan oleh sang suster.
Peristiwa ini terekam jelas lewat CCTV rumah. Dalam video tersebut, pengasuh terlihat membentak Victory, putri Afifah yang baru berusia 2 tahun, dan bahkan diduga menjambak rambutnya.
"Anak senurut dan sekalem itu, Sus, lo malah giniin. Bisa-bisanya ngajak anak gue ke belakang buat ngabisin bayi 2 tahun. By the way, dia baru kerja sebulan. Nggak kebayang kalau setahun anak gue udah jadi apa," tulis Afifah di Instagram, meluapkan rasa kecewa sekaligus marah.
Mirisnya, kasus seperti ini bukan yang pertama. Banyak orang tua di luar sana yang juga pernah mengalami pengalaman serupa, membuat kita sadar bahwa memilih pengasuh anak bukan sekadar soal kualifikasi, tapi juga soal kepercayaan, kesabaran, dan hati yang tulus.
Nah, dari kejadian Afifah ini, kita bisa belajar satu hal penting: selektif itu wajib. Habis ini, kita akan bahas beberapa tips yang bisa membantu orang tua memilih pengasuh anak yang tepat, aman, dan sayang sama anak seperti anaknya sendiri.
1. Tentukan Dulu Kriteria yang Kamu Mau
Biar nggak bingung pas cari, kamu harus tahu dulu kriteria pengasuh seperti apa yang cocok buat anak dan keluarga kamu.
Usia & Pengalaman: Cari yang punya pengalaman sesuai usia anak kamu. Misalnya, kalau anak masih balita, penting pilih yang paham banget soal rutinitas bayi dan toddler.
Keterampilan Dasar: Pastikan dia bisa memandikan, ganti popok, nyiapin makanan sehat, sampai pertolongan pertama kalau tiba-tiba anak jatuh atau demam.
Kepribadian: Pilih yang sabar, penyayang, rapi, teliti, dan punya energi positif. Anak kecil itu peka banget sama vibes orang, lho.
Baca Juga
Rahasia Senyum Mewah Nikita Willy, Ternyata Cuma Modal Perawatan Gigi Simpel di Rumah!
20 Juta di Tangan yang Tepat, Jalan Kampung di Tasikmalaya Berubah Jadi Spot Ikonik
Budget Fantastis Tak Jamin Kualitas Bagus, Begini Perbandingan Merah Putih One For All dan Jumbo
Belum Tayang, Film Merah Putih One For All Sudah Panen Kritik Pedas: Ini Alasannya
Boyong Keluarga, Indra Bekti Siap Hijrah ke Australia: Rela Mulai Karier dari Nol?
Kisah Pilu Anak Andre Taulany yang Memohon Agar Orang Tuanya Tidak Bercerai
Kesehatan: Pastikan dia sehat secara fisik dan mental, plus bebas dari penyakit menular.
2. Gunakan Berbagai Sumber untuk Cari Kandidat
Jangan cuma ngandelin satu sumber, makin luas jaringan pencarian kamu, makin besar kemungkinan ketemu yang cocok.
Jaringan Keluarga & Teman: Rekomendasi orang terdekat biasanya lebih aman karena udah ada bukti nyata pengalamannya.
Agen Pengasuh Terpercaya: Pilih agen yang reputasinya bagus dan benar-benar melakukan background check.
Media Sosial & Forum Online: Kadang ada review atau pengalaman orang lain yang bisa jadi bahan pertimbangan.
3. Lakukan Wawancara & Uji Coba
Langkah ini wajib, supaya kamu bisa lihat langsung cara mereka ngobrol dan interaksi dengan anak.
Wawancara Mendalam: Tanyakan pengalaman, keterampilan, dan bagaimana mereka menghadapi situasi sulit.
Tes Kepribadian: Kalau perlu, lakukan tes sederhana untuk deteksi potensi masalah perilaku.
Uji Coba Singkat: Ajak mereka main sama anak beberapa jam, lihat chemistry-nya gimana.
4. Perhatikan Hal-hal Penting Saat Wawancara
Biar nggak kecolongan, bahas hal-hal detail berikut.
Penyelesaian Masalah: Gimana cara mereka menenangkan anak yang tantrum atau rewel.
Kebutuhan Khusus: Pastikan mereka ngerti kalau anak punya alergi atau perlu obat tertentu.
Aturan Rumah: Jelaskan batasan penggunaan HP, TV, atau hal-hal yang kamu anggap penting.
5. Jangan Lupa Urusan Teknis
Setelah klik sama calon pengasuh, amankan perjanjian di awal.
Tentukan Gaji & Fasilitas: Diskusikan transparan soal jam kerja, gaji, dan fasilitas yang diberikan.
Perjanjian Tertulis: Supaya jelas hak dan kewajiban masing-masing.
Pantau Perkembangan Anak: Awasi interaksi mereka di awal-awal, perhatikan perubahan perilaku anak.
Intinya, memilih baby sitter itu proses yang butuh waktu, riset, dan insting. Jangan terburu-buru, apalagi cuma tergiur harga atau karena “kata orangnya baik”. Ingat, pengasuh bukan sekadar penjaga, tapi partner kamu dalam mendidik dan membentuk masa depan si kecil.