Ragam
Viral! Mirjeta Bocah Bule Blasteran yang Kuasai Banyak Bahasa, Termasuk Jawa Medok
Mirjeta, anak dari selebgram Arsy, punya bakat luar biasa yang patut diacungi jempol. Di usia yang masih sangat muda, ia sudah menguasai banyak bahasa.
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Mirjeta, anak dari selebgram Arsy, kini sedang jadi sorotan besar di media sosial. Bukan cuma karena wajahnya yang cantik khas blasteran Swiss - Indonesia, tapi juga karena bakatnya yang luar biasa di usia yang masih sangat belia.
Bayangkan saja, Mirjeta sudah bisa berkomunikasi dalam beberapa bahasa sekaligus. Ia menyebutkan sudah mengenal bahasa Prancis, Jerman, Swiss (antara Romansh atau Italia sebagai bahasa resminya), Indonesia, Jawa, Albania, Makedonia, dan tentu saja Inggris. Meski beberapa masih dikuasai "sedikit-sedikit", kemampuan ini jelas bikin kagum banyak orang.
Tapi yang paling menarik perhatian adalah kemampuannya berkomunikasi dengan lancar pakai bahasa Jawa medok.
Tumbuh di Swiss, Mirjeta dikelilingi oleh pesona alam pegunungan yang menakjubkan, dan orang tuanya menggabungkan budaya Swiss dan Indonesia dalam kesehariannya, termasuk penggunaan bahasa Jawa.
Nah, mengingat usianya yang masih sangat muda, bakat bahasanya ini tentu bisa semakin berkembang kalau terus diasah. Bukan nggak mungkin, nanti ketika remaja, Mirjeta akan benar-benar fasih menguasai banyak bahasa. Inspiratif banget, kan?
Nah, kalau kamu juga pengin anakmu jago berbagai bahasa sejak dini, atau bahkan kamu sendiri pengen jago menguasai berbagai bahasa dunia, ada beberapa langkah praktis yang bisa dicoba. Yuk, kita bahas sama-sama!
Gimana Cara Bisa Kuasai Banyak Bahasa Sejak Usia Dini?
Belajar bahasa itu nggak harus selalu kaku dan bikin pusing. Justru kalau dibiasakan sejak dini, anak bisa tumbuh dengan kemampuan bahasa yang lebih luas.
Caranya pun bisa bermacam-macam, mulai dari ngobrol pakai bahasa berbeda di rumah, membaca buku, nonton film, sampai ikut kelas bahasa. Intinya, konsistensi, paparan yang beragam, dan dukungan lingkungan punya peran besar dalam proses ini.
1. Mulai Sejak Dini
Baca Juga
Pernah Ditipu Miliaran Rupiah, Mpok Alpa Tetap Tegar: Rahasia Positif Thinking dari Ratu Komedi
Cemas Memasuki Usia 30 Tahun, Maudy Ayunda Cerita soal Midlife Crisis yang Bikin Lebih Kuat
Gara-Gara Kaki Cedera, Mimpi Ussy Sulistiawaty ke Chicago Marathon Harus Tertunda
YouTuber Arab Karim Elmahdy Bikin Lagu Stecu Versi Arab, Siap Go International?
Bunda Maia Sentil Jefri Nichol: Udah Dua Kali Kalah, Jangan Ada Trilogi Lagi!
Kuku Kusam Bikin Ilfeel? Ini Rahasia Biar Jadi Sehat, Kinclong, dan Auto Pede!
Semakin muda anak terpapar bahasa baru, semakin mudah mereka menyerap. Misalnya dengan metode One Parent, One Language, di mana tiap orang tua konsisten pakai bahasa berbeda—ibu pakai bahasa Indonesia, ayah pakai bahasa Inggris. Tambahkan juga buku, film, musik, atau mainan berbahasa asing agar anak terbiasa.
2. Ciptakan Lingkungan Kaya Bahasa
Selain dari orang tua, ajak anak ngobrol dengan penutur asli atau ikut komunitas bilingual. Bisa juga dengan aturan simpel, misalnya pakai bahasa Inggris saat di rumah, tapi bahasa Mandarin kalau sedang di luar. Dengan begitu, anak punya konteks jelas kapan menggunakan bahasa tertentu.
3. Buat Prosesnya Menyenangkan
Anak-anak biasanya lebih cepat belajar lewat aktivitas yang fun. Bisa lewat permainan, lagu, atau kegiatan sehari-hari yang melibatkan bahasa baru. Ajak mereka bernyanyi, bercerita, atau sekadar ngobrol. Yang penting, jangan terlalu memaksa—biarkan mereka berkembang sesuai ritme sendiri.
4. Konsistensi Itu Kunci
Sisihkan waktu rutin untuk latihan bahasa setiap hari. Nggak perlu lama, asal konsisten. Biarkan anak terbiasa mendengar dan melihat bahasa lewat film, musik, atau bacaan. Dorong mereka untuk berani mencoba berbicara meski masih sering salah, karena kesalahan itu bagian dari belajar.
5. Dukung Lewat Lingkungan
Kalau ingin hasil lebih maksimal, coba ikutkan anak ke kelas bahasa atau cari tutor yang bisa membantu. Bahkan, pengasuh atau lingkungan sekitar yang bilingual juga bisa jadi tambahan support. Lingkungan yang mendukung akan membuat anak lebih percaya diri saat mempraktikkan kemampuan bahasanya.
Tips Tambahan!
Gunakan teknik “laddering” alias belajar bahasa baru dengan jembatan bahasa yang sudah dikuasai sebelumnya. Manfaatkan juga aplikasi pembelajaran bahasa yang sekarang makin banyak dan mudah diakses. Yang terpenting, jangan takut mencoba, karena belajar bahasa adalah proses panjang dan menyenangkan.
Dengan konsistensi dan paparan yang tepat, anak bisa punya fondasi kuat untuk tumbuh jadi polyglot alias seseorang yang menguasai banyak bahasa. Bayangkan betapa luasnya peluang yang bisa mereka raih di masa depan!