Ragam

Cemas Memasuki Usia 30 Tahun, Maudy Ayunda Cerita soal Midlife Crisis yang Bikin Lebih Kuat

Maudy Ayunda blak-blakan soal midlife crisis yang ia alami saat memasuki usia 30 tahun. Simak bagaimana Maudy menghadapinya hingga jadi pribadi yang lebih kuat dan inspiratif.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Maudy Ayunda (Instagram/maudyayunda)
Maudy Ayunda (Instagram/maudyayunda)

Dewiku.com - Siapa bilang midlife crisis hanya datang ketika seseorang berusia 40 tahun ke atas? Nyatanya, Maudy Ayunda justru mengaku sempat mengalami midlife crisis lebih awal, tepat saat dirinya memasuki usia 30 tahun.

Aktris sekaligus penyanyi itu membagikan kisah jujurnya tentang bagaimana usia yang bertambah membuatnya mulai memikirkan proses penuaan, momok kematian, hingga rasa takut kehilangan orang tua.

Awalnya, Maudy tidak begitu menanggapi serius isu ini, apalagi ketika hal serupa sempat dialami oleh sang suami, Jesse Choi.

"Aku waktu itu masih 27 kan, aku masih kayak 'it's okay baby,' sekarang aku 30 tahun dan aku ngerasain juga," ujar Maudy Ayunda.

Namun, ketika dirinya sendiri menginjak usia 30 tahun, perasaan yang sama akhirnya datang menghampiri. Ia merasakan kecemasan yang cukup kuat terkait perubahan usia dan fase hidup yang berbeda.

"Aku benar-benar mikir orang menua, aku juga akan menua dan berubah, badanku akan perlahan-lahan melemah," ungkapnya.

Meski begitu, Maudy Ayunda mencoba melihat sisi lain dari kecemasan ini. Menurutnya, ada dua hal yang bisa dipetik: sisi negatif berupa rasa depresi karena menyadari kematian semakin dekat, tapi juga sisi positif karena pada akhirnya semua orang memang akan mengalaminya. Kesadaran itu justru membuatnya lebih menghargai waktu dan momen bersama orang-orang tersayang.

Nah, sebenarnya apa sih midlife crisis itu? Mengapa bisa dialami bahkan saat usia baru menyentuh 30-an? Setelah ini, kita akan bahas lebih jauh termasuk tanda-tanda yang perlu kamu kenali.

Apa Sih Midlife Crisis Itu?

Banyak orang sering mengira krisis eksistensial hanya datang di usia 40-an atau 50-an, yang biasanya disebut midlife crisis. Padahal, nggak sedikit juga lho yang sudah mulai merasakannya di usia 30-an. Di fase ini, banyak orang mulai mempertanyakan arti hidup, tujuan yang belum tercapai, sampai rasa takut akan penuaan dan kematian.

Kenapa di Usia 30-an Bisa Mengalami Midlife Crisis?

Biasanya karena beberapa faktor. Pertama, refleksi diri. Saat memasuki kepala tiga, banyak orang mulai mengevaluasi pilihan hidup dan pencapaian yang sudah ada—dan sering kali dibandingkan dengan ekspektasi masa muda.

Kedua, tekanan sosial. Ada tuntutan tidak tertulis untuk punya karier mapan, stabil secara finansial, bahkan membangun keluarga. Kalau belum tercapai, tentu bikin cemas.

Selain itu, kesadaran akan keterbatasan waktu juga ikut berperan. Di usia ini, sebagian orang mulai merasa menyesal atas pilihan masa lalu.

Ditambah lagi perubahan fisik yang mulai terasa, seperti energi yang menurun atau tanda-tanda penuaan, bisa memicu kekhawatiran baru. Hubungan personal pun ikut berpengaruh, entah itu masalah keluarga, perceraian, atau kehilangan orang terdekat.

Apa Tanda-Tanda Midlife Crisis?

Tanda-tanda krisis usia 30-an biasanya ditandai dengan rasa bosan dan tidak puas dengan hidup sehari-hari. Ada juga perasaan cemas soal masa depan, mood yang mudah berubah, bahkan keinginan untuk melakukan perubahan besar. Beberapa orang juga merasa terisolasi atau nggak dipahami oleh lingkungannya.

Cara Menghadapi Fase Midlife Crisis

Terus, gimana cara menghadapi fase ini? Pertama, luangkan waktu buat refleksi diri. Kenali lagi tujuan hidup dan nilai yang penting untukmu. Kedua, jangan ragu cari dukungan—entah dari teman, keluarga, atau bahkan profesional.

Fokuslah pada dirimu sendiri, bukan sekadar memenuhi ekspektasi orang lain. Kalau memang perlu perubahan, jangan takut untuk melakukannya, baik itu di karier, hubungan, atau gaya hidup. Yang nggak kalah penting, terima kenyataan bahwa hidup nggak selalu sesuai rencana, tapi selalu ada hal positif yang bisa dipelajari dari setiap tantangan.

Meskipun terasa menakutkan, krisis usia 30-an sebenarnya juga bisa jadi kesempatan untuk tumbuh dan menemukan versi terbaik dari diri sendiri.

Seperti yang pernah diungkapkan Maudy Ayunda dalam sebuah podcast, kesadaran akan kematian justru bisa menghadirkan ketenangan, karena mengingatkan kita bahwa pada akhirnya, semua orang akan melalui hal yang sama.

Berita Terkait

Berita Terkini