Tradisi Lamaran Romantis ala Turki: Minum Kopi yang Dikasih Garam Sampai Ditumpahin!

Dewiku.com - Setiap negara memiliki tradisi unik dalam prosesi lamaran, termasuk di Turki dan adat menarik menumpahkan kopi yang sengaja disajikan sebagai tanda lamaran diterima. Sekilas terdengar sederhana, tapi sebenarnya adat ini sarat makna simbolik.

Bahkan bagi masyarakat Turki sendiri, tradisi ini dianggap romantis sebagai respons perempuan yang menerima lamaran si pria. Tradisi ini dilakukan secara sengaja tepat di hadapan keluarga besar saat menyajikan kopi untuk pria yang melamar.

Kahve Ikram: Antara Tradisi dan Simbol Romantis

Di sejumlah wilayah Turki, terutama dalam prosesi lamaran pernikahan, tradisi unik yang melibatkan kopi ini disebut “kahve ikram”. Saat keluarga pria datang melamar, calon mempelai wanita biasanya menyiapkan kopi untuk para tamu, termasuk untuk calon suaminya.

Bukan suguhan biasa, ada sisi menarik dari tradisi ini yang menjadi bentuk ujian dan simbol secara bersamaan. Suguhan berupa kopi menjadi ujian bagi calon pengantin pria untuk melihat responsnya.

Kalau ia tetap meminum kopi yang sengaja dibubuhi garam tersebut tanpa protes, hal itu dianggap mencerminkan keseriusan dan kesopanan si pria.

Bukan hanya itu, adat Turki dalam prosesi lamaran ini juga memberikan “suguhan” lain, yaitu kopi yang sengaja ditumpahkan. Menumpahkan kopi sambil sedikit tersenyum di depan si pria dianggap sebagai simbol romantis,

Adat ini juga dipercaya sebagai tanda lamaran diterima ataupun bentuk sambutan hangat keluarga terhadap hubungan tersebut. Namun, praktiknya bisa bervariasi di setiap daerah dan keluarga meski tetap jadi tradisi khas dari budaya Turki.

Romantis Versi Tradisi Turki

Bagi sebagian orang, menumpahkan kopi mungkin terlihat aneh atau bahkan nggak sopan. Namun bagi masyarakat Turki, kebiasaan ini justru dianggap sebagai salah satu momen paling romantis dalam kehidupan.

Momen itu seolah menggambarkan kalau jawaban atas pernyataan cinta bukan hanya tentang kata-kata manis, tapi juga tentang kesediaan menerima pasangan dalam suka dan duka, termasuk sejak awal lamaran.

Nggak heran kalau sampai sekarang tradisi ini tetap dijalankan oleh banyak keluarga Turki meski zaman sudah modern. Bahkan beberapa acara lamaran di Turki yang viral di media sosial sering memperlihatkan momen kopi ini sebagai highlight utama.

Viral di Media Sosial: Dikometari Jenaka Netizen Indonesia

Seiring berkembangnya media sosial, tradisi lamaran ala Turki ini semakin dikenal masyarakat internasional. Banyak video yang memperlihatkan calon mempelai pria tetap tersenyum meski kopinya ditumpahkan.

Netizen pun banyak yang menyebut tradisi ini sebagai “tradisi lamaran paling manis dan romantis”. Namun, bukan netizen Indoneia kalau nggak merespons dengan jenaka dengan komentar lucu yang menghibur.

“Klo disini air kopi tumpah punya isyarat bakal di ceramahin calon mertua,” canda salah satu netizen di kolom komentar.

“Berarti kalo kopi nya disiram ke muka cowo nya tanda nya nolak ya?,” timpal yang lain nggak kalah jenaka.

“Ngapain ikut senyum? Emang kamu yg dilamar?,” tulis netizen lainnya yang menyoroti respons online di balik layar.

“Aduh tatapan cowoknya meski mencuri pandang bentar sambil senyum kecil, tp yg bahagia kok saya,” balas netizen lain yang melihat ekspresi bahagia si pria.

Tradisi Lamaran di Turki Bukti Cinta Sejati Itu Sederhana

Tradisi tumpahin kopi saat lamaran di Turki menjadi bukti kalau cinta sejati bisa diungkapkan lewat hal sederhana. Bukan pesta megah atau simbol kemewahan, melainkan secangkir kopi yang penuh makna simbolis.

Dengan menumpahkan kopi, seorang wanita menyampaikan penerimaan lamarannya secara elegan dan romantis. Di sisi lain, pria menunjukkan kesabaran dan kesungguhannya dengan tetap menerima segala kondisi.