Ragam
Viral Dosen Banting Skripsi Mahasiswa: Bukan Soal Kekerasan, Tapi Etika Konsultasi yang Terlupakan
Lebih dari sekadar insiden kekerasan, kejadian ini membuka diskusi tentang pentingnya etika konsultasi dan komunikasi yang sehat antara dosen dan mahasiswa di lingkungan kampus.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan momen tak biasa di ruang konsultasi kampus di mana seorang dosen kedapatan banting skripsi mahasiswa ke lantai. Sang dosen diduga merasa kesal karena diprotes para mahasiswa.
Kabarnya, kejadian ini dialami mahasiswa di Universitas Nias, Sumatera Utara. Aksi dosen membanting skripsi ke lantai pun malah memperkeruh keadaan dan memicu kemarahan para mahasiswa tersebut.
Sang dosen tampak marah tapi juga terkejut mendapati mahasiswanya emosi hingga perdebatan terjadi cukup sengit. Para mahasiswa ini sempat mempertanyakan alasan pembuangan skripsinya dan keberadaan sang dosen satu minggu terakhir.
Video ini langsung viral dan menimbulkan kritisi dari warganet atas sikap dosen tersebut. Sebagian menilai tindakan dosen terlalu kasar dan nggak menghargai jerih payah mahasiswa dalam menyusun skripsi tersebut.
Namun, di sisi lain, bentakan yang tertuju pada dosen sampai 'adu' teriakan juga nggak sepenuhnya benar. Kejadian ini kemudian membuka ruang diskusi tentang etika khusus yang perlu dijaga dalam konsultasi skirpsi di kampus.
Kasus Viral: Skripsi Dibanting, Mahasiswa Dibuat Malu
Dalam video yang beredar, tampak seorang mahasiswa memberikan draft skripsi. Alih-alih menerima dan memeriksanya, dosen tersebut justru tampak kesal dan membanting naskah skripsi ke lantai.
Momen ini jelas menimbulkan rasa malu bagi mahasiswa, apalagi ketika rekaman kejadian itu beredar luas di media sosial. Di sisi lain, kemarahan mahasiswa juga membuat malu dosen karena mendapat perlakuan nggak sopan.
Namun, banyak warganet yang menyayangkan sikap dosen yang dianggap nggak profesional, meski alasan kekesalannya belum sepenuhnya terungkap. Terlepas dari latar belakang masalahnya, sikap dosen maupun mahasiswa juga sama-sama nggak bisa dibenarkan.
Reaksi Netizen: Simpati Hingga Kritisi
Baca Juga
Fakta Menyakitkan, Ternyata Tanpa Sadar Perempuan Sering Jadi Supporter Patriarki
Fenomena Twin Stranger: Kiky Saputri Ketemu Dela, Benarkah Setiap Manusia Punya Kembaran Meski Tak Sedarah?
Isu Pasha Ungu Mengundurkan Diri, Alasannya Menampar Anggota Parlemen Lain! Benar Atau Hoaks?
Resmi Mundur dari DPRD, Persepsi Publik Kepada Bella Shofie Berubah Drastis: Dipuji Tau Diri!
Politisi Muda yang Tak Takut Beda: Hillary Brigitta Setuju Tunjangan DPR Diturunkan
Dianggap Berani Lawan Sahroni, Salsa Erwina Jadi Simbol Pentingnya Suara Perempuan di Publik
Kolom komentar di berbagai platform langsung dipenuhi reaksi beragam, ada yang bersimpati pada mahasiswa hingga mengkritisi sikap dosen yang dinilai arogan.
“Gausah dilempar sih bu, itu di print juga pake usaha dan uang loh,” tulis salah satu netizen.
“Dosennya kek nggak pernah jadi mahasiswa dan bikin skripsi aja. Punya masalah apa Bu?,” timpal yang lain mengkritisi sikap dosen.
“Tujuan Dosen mempersulit mahasiswa itu apa sih? Mau nunjukin apa?,” balas netizen lainnya mempertanyakan urgensi lempar skripsi ke lantai.
“dua duanya gapunya adab,” komen yang lain menyoroti adab kedua pihak.
Etika Mahasiswa Saat Konsultasi Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan disiplin. Agar proses bimbingan berjalan lancar, mahasiswa sebaiknya memahami beberapa etika berikut:
1. Datang dengan Persiapan
Jangan datang dengan draft seadanya tapi pastikan sudah membaca ulang, memperbaiki kesalahan sebelumnya, dan benar-benar siap dengan catatan pertanyaan.
2. Hormati Waktu Dosen
Dosen punya banyak tanggung jawab selain membimbing skripsi. Datang tepat waktu, jangan mendadak minta konsultasi tanpa janji, dan hargai jadwal yang sudah ditentukan.
3. Bersikap Sopan
Gunakan bahasa yang santun, baik secara lisan maupun tertulis. Ingat, dosen adalah pembimbing sekaligus evaluator karya ilmiah kita.
Etika Dosen Saat Membimbing
Meski mahasiswa harus disiplin, dosen juga punya tanggung jawab moral untuk menjaga profesionalisme dalam membimbing. Etika yang perlu dijaga dosen antara lain:
1. Memberi Arahan yang Jelas
Mahasiswa butuh bimbingan yang sistematis hingga dosen juga perlu mempertimbangkan untuk menghindari instruksi yang membingungkan atau bertentangan.
2. Sabar Menghadapi Kesalahan
Mahasiswa wajar melakukan banyak kesalahan. Tugas dosen adalah membimbing dengan sabar, bukan malah mempermalukan.
3. Jaga Emosi dan Bahasa
Banting skripsi, bentak, atau kata-kata kasar bisa meninggalkan trauma. Dosen sebaiknya memberi kritik dengan cara membangun, termasuk saat menyampaikan kebutuhannya agar dimengerti mahasiswa.
4. Ingat Peran sebagai Pendidik
Skripsi bukan sekadar syarat kelulusan, tapi juga proses pembelajaran. Dosen seharusnya menjadi fasilitator yang membantu mahasiswa berkembang.